Gula Darah Tinggi pada Pria, Ciri-Ciri dan Cara Mengetahui Risiko Diabetes
Diabetes dikenal sebagai 'Silent Killer' karena gejalanya sering tidak disadari.
Diabetes sering disebut sebagai "Silent Killer" karena gejalanya seringkali terabaikan hingga menyebabkan komplikasi serius. Menurut Dr. Soebagijo Adi Soelistijo, SpPD-KEMD, FINASIM, penting untuk mengenali gejala diabetes sejak dini, agar tidak hanya bergantung pada hasil pemeriksaan skrining seperti HbA1c.
Beliau menekankan perlunya kewaspadaan terhadap tanda-tanda penyakit ini, baik gejala akut yang terjadi mendadak maupun gejala kronis yang berkembang secara bertahap.Gejala akut yang paling umum dikenal dengan istilah "3P" meliputi polifagia (lapar berlebihan), polidipsia (haus berlebihan), dan poliuria (sering buang air kecil).
-
Apa saja tanda-tanda atau gejala yang menunjukkan diabetes? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara. Gejala akut diabetes mencakup tiga hal, yaitu banyak makan, banyak minum, dan banyak kencing.
-
Kenapa camilan sehat penting untuk penderita diabetes? Mengutip everydayhealth, makan camilan sehat saat diabetes bisa membantu mengatasi rasa lapar dan mencegah makan berlebihan.
-
Apa yang meningkatkan risiko diabetes? Ketika orang begadang, dia akan makan lebih banyak, namun pada malam hari tidak banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Dalam jangka panjang, perubahan-perubahan pola hidup seperti ini bisa menyebabkan seorang lebih mudah terkena diabetes
-
Kenapa penting untuk menjaga kesehatan diri bagi penderita diabetes melitus? Pasalnya, ternyata diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang bisa memicu komplikasi serius, lho! Jadi, penting untuk selalu waspada dan aware dengan berbagai kondisi yang terjadi pada tubuh penderita diabetes melitus.
-
Apa saja sayuran yang baik untuk mengelola diabetes? Sayuran bukan hanya pilihan yang sehat untuk semua orang, tetapi juga sangat berguna bagi mereka yang memiliki diabetes. Sayuran mengandung berbagai nutrisi penting, serat, dan senyawa bioaktif yang dapat membantu menjaga gula darah tetap terkendali, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup.
-
Kapan seseorang dikatakan mengidap diabetes? Seseorang bisa dikatakan memiliki penyakit diabetes, jika kadar gula darah mencapai lebih dari 200mg/dL, disertai dengan munculnya beberapa gejala, seperti sering haus, sering buang air kecil, sering merasa lapar, luka sulit sembuh dan lainnya.
Gejala-gejala ini perlu segera diwaspadai, karena jika tidak ditangani dengan baik, dapat mengarah pada komplikasi yang lebih parah. Dr. Soebagijo mengingatkan bahwa penanganan dini sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit yang lebih serius, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber, Kamis(9/1/2025).
Apa Tanda-tanda Bahwa Diabetes telah Mencapai Tahap Parah?
Diabetes yang tidak terkelola dengan baik dapat mengakibatkan berbagai komplikasi yang serius. Soebagijo menjelaskan bahwa gejala diabetes kronis sering kali muncul secara bertahap, tetapi dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup seseorang. Di bawah ini adalah beberapa tanda-tanda diabetes yang sudah dalam kondisi parah.
Gejala Kronis Diabetes
Gejala kronis diabetes mencakup beragam masalah kesehatan, antara lain:
- Kesemutan, sensasi panas, dan kram pada tangan serta kaki akibat kerusakan pada saraf.
- Rasa cepat lelah dan mengantuk disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam memanfaatkan energi secara optimal.
- Pandangan yang kabur, yang menyebabkan seringnya pergantian kacamata akibat fluktuasi kadar gula darah.
- Gatal-gatal, gigi yang goyah, dan mudah lepas karena kerusakan pada pembuluh darah serta jaringan penyangga gigi.
- Penurunan kemampuan seksual, yang sering dialami oleh pria dengan diabetes kronis.
- Ibu hamil yang sering mengalami keguguran, akibat dari kerusakan pembuluh darah yang berdampak pada kesehatan ibu dan janin.
Menurut Soebagijo, kadar gula darah yang tinggi dan resistensi insulin dapat memengaruhi metabolisme tubuh, termasuk pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil.
Penelitian yang dilakukan oleh National Library of Medicine menunjukkan bahwa diabetes dapat berdampak pada kesuburan pria.
Diabetes tipe 1 dapat menyebabkan kerusakan pada mitokondria, yang mengurangi kecepatan sperma, sedangkan diabetes tipe 2 dapat memicu peradangan yang berakibat pada kerusakan DNA sperma.
Hal ini dapat menurunkan vitalitas sperma secara signifikan. "Jika Anda memiliki gejala ini, segera tes gula darah atau berkonsultasi ke petugas kesehatan," ujar Soebagijo.
Ciri-ciri Lain dari Diabetes
Mengacu pada informasi yang disampaikan oleh Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, terdapat beberapa gejala tambahan yang perlu diwaspadai. Gejala tersebut mencakup:
- Kulit bermasalah: Kondisi kulit yang gatal atau menggelap di sekitar leher serta ketiak.
- Penyembuhan luka yang lambat: Kerusakan pada pembuluh darah akibat tingginya kadar glukosa menyebabkan luka sulit untuk sembuh.
- Infeksi jamur: Kadar gula yang tinggi dalam urin dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur, khususnya di area genital.
- Keletihan dan mudah tersinggung: Kadar gula darah yang tinggi dapat membuat tubuh cepat merasa lelah.
Gejala-gejala tersebut menunjukkan adanya kemungkinan masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan tanda-tanda tersebut dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami salah satu dari gejala yang disebutkan.
Apa saja Komplikasi yang Dapat Terjadi Akibat Diabetes?
Diabetes yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Komplikasi tersebut dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu komplikasi akut dan kronis. Komplikasi akut termasuk hipoglikemia atau kondisi di mana kadar gula darah menurun drastis.
Sementara itu, komplikasi kronis dapat berakibat serius, seperti kebutaan, stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan bahkan risiko amputasi kaki. Oleh karena itu, penting untuk menangani diabetes secara efektif agar terhindar dari risiko komplikasi yang berbahaya.
Sebagaimana yang telah dijelaskan, "Komplikasi diabetes yang tidak diobati dapat berupa komplikasi akut, seperti hipoglikemia atau gula darah rendah, serta komplikasi kronis yang meliputi kebutaan, stroke, serangan jantung, gagal ginjal, hingga amputasi kaki."
Penanganan yang tepat dan rutin sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kondisi-kondisi tersebut. Dengan pengelolaan yang baik, penderita diabetes dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan produktif.