Gula Darah Tinggi pada Pria, Ciri-Ciri dan Cara Mengetahui Risiko Diabetes
Diabetes dikenal sebagai 'Silent Killer' karena gejalanya sering tidak disadari.
Diabetes sering disebut sebagai "Silent Killer" karena gejalanya seringkali terabaikan hingga menyebabkan komplikasi serius. Menurut Dr. Soebagijo Adi Soelistijo, SpPD-KEMD, FINASIM, penting untuk mengenali gejala diabetes sejak dini, agar tidak hanya bergantung pada hasil pemeriksaan skrining seperti HbA1c.
Beliau menekankan perlunya kewaspadaan terhadap tanda-tanda penyakit ini, baik gejala akut yang terjadi mendadak maupun gejala kronis yang berkembang secara bertahap.Gejala akut yang paling umum dikenal dengan istilah "3P" meliputi polifagia (lapar berlebihan), polidipsia (haus berlebihan), dan poliuria (sering buang air kecil).
-
Apa saja tanda-tanda diabetes? Diabetes adalah penyakit kronis yang mempengaruhi sekitar 30,3 juta orang dewasa di Amerika Serikat, dan jumlah penderita diabetes terus meningkat secara global menurut laporan CDC dan WHO.
-
Apa ciri-ciri kadar gula darah tinggi? Kadar gula darah yang tinggi dapat memicu beberapa tanda dan gejala yang dapat dijadikan sebagai indikator. Salah satu tanda awal hiperglikemia adalah meningkatnya rasa haus dan frekuensi buang air kecil yang lebih tinggi dari biasanya. Selain itu, individu yang mengalami kondisi ini mungkin merasa lelah secara terus-menerus dan mengalami penglihatan yang kabur. Gejala lain yang patut diwaspadai adalah luka atau infeksi yang membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
-
Apa gejala gula darah tinggi? Selain gangguan tidur dan perubahan emosi, gejala fisik lain seperti sering haus, mudah lelah, dan kesemutan pada tangan dan kaki juga menjadi tanda peringatan gula darah tinggi. Sensasi kesemutan ini menandakan kerusakan saraf akibat lonjakan gula darah yang tidak terkendali.
-
Apa ciri khas diabetes? Diabetes adalah kondisi penyakit kronis yang kini menjadi fokus perhatian di seluruh dunia. Berdasarkan penjelasan dari Dr. dr. H. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD, KEMD, FINASIM yang berasal dari Klinik Diabetes Ca-Re RS Pelni, penyakit ini ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah. Hal ini terjadi karena tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik.
-
Apa tanda gula darah berlebihan? 'Gula darah lebih itu bisa pusing, kadang merasa kayak orang haus, sering buang air kecil. Itu tanda berlebihan gula darah, sebaliknya kalau terlalu rendah seperti debar-debar, keringat dingin, itu juga bisa muncul,' ucap Rudy.
-
Apa itu Diabetes? Diabetes adalah sebuah penyakit kronis yang menjadi penyebab kematian ketiga tertinggi di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan bahwa jumlah penderita diabetes akan meningkat hingga 28,5 juta pada tahun 2045.
Gejala-gejala ini perlu segera diwaspadai, karena jika tidak ditangani dengan baik, dapat mengarah pada komplikasi yang lebih parah. Dr. Soebagijo mengingatkan bahwa penanganan dini sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit yang lebih serius, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber, Kamis(9/1/2025).
Apa Tanda-tanda Bahwa Diabetes telah Mencapai Tahap Parah?
Diabetes yang tidak terkelola dengan baik dapat mengakibatkan berbagai komplikasi yang serius. Soebagijo menjelaskan bahwa gejala diabetes kronis sering kali muncul secara bertahap, tetapi dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup seseorang. Di bawah ini adalah beberapa tanda-tanda diabetes yang sudah dalam kondisi parah.
Gejala Kronis Diabetes
Gejala kronis diabetes mencakup beragam masalah kesehatan, antara lain:
- Kesemutan, sensasi panas, dan kram pada tangan serta kaki akibat kerusakan pada saraf.
- Rasa cepat lelah dan mengantuk disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam memanfaatkan energi secara optimal.
- Pandangan yang kabur, yang menyebabkan seringnya pergantian kacamata akibat fluktuasi kadar gula darah.
- Gatal-gatal, gigi yang goyah, dan mudah lepas karena kerusakan pada pembuluh darah serta jaringan penyangga gigi.
- Penurunan kemampuan seksual, yang sering dialami oleh pria dengan diabetes kronis.
- Ibu hamil yang sering mengalami keguguran, akibat dari kerusakan pembuluh darah yang berdampak pada kesehatan ibu dan janin.
Menurut Soebagijo, kadar gula darah yang tinggi dan resistensi insulin dapat memengaruhi metabolisme tubuh, termasuk pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil.
Penelitian yang dilakukan oleh National Library of Medicine menunjukkan bahwa diabetes dapat berdampak pada kesuburan pria.
Diabetes tipe 1 dapat menyebabkan kerusakan pada mitokondria, yang mengurangi kecepatan sperma, sedangkan diabetes tipe 2 dapat memicu peradangan yang berakibat pada kerusakan DNA sperma.
Hal ini dapat menurunkan vitalitas sperma secara signifikan. "Jika Anda memiliki gejala ini, segera tes gula darah atau berkonsultasi ke petugas kesehatan," ujar Soebagijo.
Ciri-ciri Lain dari Diabetes
Mengacu pada informasi yang disampaikan oleh Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, terdapat beberapa gejala tambahan yang perlu diwaspadai. Gejala tersebut mencakup:
- Kulit bermasalah: Kondisi kulit yang gatal atau menggelap di sekitar leher serta ketiak.
- Penyembuhan luka yang lambat: Kerusakan pada pembuluh darah akibat tingginya kadar glukosa menyebabkan luka sulit untuk sembuh.
- Infeksi jamur: Kadar gula yang tinggi dalam urin dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur, khususnya di area genital.
- Keletihan dan mudah tersinggung: Kadar gula darah yang tinggi dapat membuat tubuh cepat merasa lelah.
Gejala-gejala tersebut menunjukkan adanya kemungkinan masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan tanda-tanda tersebut dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami salah satu dari gejala yang disebutkan.
Apa saja Komplikasi yang Dapat Terjadi Akibat Diabetes?
Diabetes yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Komplikasi tersebut dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu komplikasi akut dan kronis. Komplikasi akut termasuk hipoglikemia atau kondisi di mana kadar gula darah menurun drastis.
Sementara itu, komplikasi kronis dapat berakibat serius, seperti kebutaan, stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan bahkan risiko amputasi kaki. Oleh karena itu, penting untuk menangani diabetes secara efektif agar terhindar dari risiko komplikasi yang berbahaya.
Sebagaimana yang telah dijelaskan, "Komplikasi diabetes yang tidak diobati dapat berupa komplikasi akut, seperti hipoglikemia atau gula darah rendah, serta komplikasi kronis yang meliputi kebutaan, stroke, serangan jantung, gagal ginjal, hingga amputasi kaki."
Penanganan yang tepat dan rutin sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kondisi-kondisi tersebut. Dengan pengelolaan yang baik, penderita diabetes dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan produktif.