Kafein ternyata miliki efek lebih besar pada anak laki-laki!
Soda ditengarai memiliki pengaruh lebih besar pada anak laki-laki. Pengaruh seperti apa? Temukan di sini!
Tubuh anak-anak tampaknya mencerna kafein secara berbeda dibandingkan setelah mereka melewati masa puber. Sebuah penelitian terbaru bahkan mengungkap bahwa kafein memberikan efek yang berbeda dan lebih berbahaya terhadap anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan.
Hasil ini ditemukan oleh peneliti setelah melakukan pengamatan terhadap 100 anak berusia 8-9 tahun dan remaja berusia 15 sampai 17 tahun. Mereka diminta untuk mengonsumsi kafein dalam jumlah yang sama dengan segelas soda atau kopi.
Peneliti menemukan bahwa, meski perbedaannya cukup kecil, namun kafein dalam dosis rendah saja memiliki efek pada detak jantung dan tekanan darah pada anak. Kafein bisa menurunkan tekanan darah anak-anak setelah puber hingga tiga sampai delapan detak per menit. Efek ini lebih besar pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.
"Meski data kami tak menunjukkan bahwa efek ini sangat berbahaya, namun tak ada untungnya memberikan kafein pada anak. Selain itu, memberikan kafein akan menyebabkan adanya potensi negatif pada pola tidur anak," ungkap ketua peneliti Jennifer Temple, seperti dilansir oleh Web MD (16/06).
Selain mempengaruhi detak jantung, kafein juga meningkatkan tekanan darah pada anak laki-laki setelah masa puber. Namun hal yang sama tidak berlaku pada anak perempuan. Temple menjelaskan bahwa kemungkinan anak laki-laki lebih sensitif pada efek kafein daripada anak perempuan.
Anak perempuan juga mengalami perubahan detak jantung dan tekanan darah pada masa menstruasi mereka. Namun hal ini tidak sebesar pengaruh kafein terhadap anak laki-laki. Peneliti menjelaskan bahwa kemungkinan hal ini disebabkan oleh perubahan hormon pada anak-anak ketika mereka memasuki masa puber.
Apapun itu, orang tua sebaiknya waspada dan mengawasi agar anak mereka tak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein seperti minuman soda atau kopi dalam jumlah yang banyak. Selama ini sudah banyak penelitian yang mengaitkan konsumsi kafein dengan masalah jantung.
Baca juga:
Awas, televisi bisa hambat kemampuan bahasa anak
8 Cara agar balita tak makan berlebihan
Ingin lebih pintar? Segera tidur setelah belajar
Perceraian orang tua bikin anak rentan obesitas!
Ini rahasia agar anak suka makan sayur!
Jokowi ajak pengusaha Indonesia bantu biaya berobat anak
-
Apa manfaat pelukan bagi kesehatan fisik anak? Dalam konteks ini, Dr. Bruce D. Perry, seorang ahli neurosains anak, mengungkapkan, "Ketika anak merasa nyaman dan aman melalui kontak fisik seperti pelukan, produksi kortisol dalam tubuhnya akan berkurang, sehingga ia lebih mampu mengatasi stres dan mengembangkan kepercayaan diri yang kuat."
-
Kenapa belajar dari kesalahan penting untuk anak muda? Belajar dari kesalahan termasuk proses pendewasaan yang perlu dilakukan setiap orang. Bukan tanpa alasan, belajar dari kesalahan dapat memberikan berbagai manfaat bagi perkembangan diri, yaitu sebagai berikut:• Pengembangan Kemampuan Problem Solving: Kesalahan memberikan peluang untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi. Melalui pengalaman, kita belajar untuk mengatasi kesalahan dan menemukan cara yang lebih baik untuk menangani situasi serupa di masa depan.
-
Mengapa penting menjaga kesehatan saluran cerna anak? Sederhananya, sistem saluran cerna ini memiliki peran untuk menjaga daya tahan si kecil. Yup, sekitar 70% sistem imun manusia sebenarnya berasal dari organ pencernaan, seperti usus.
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang pengaruh musik pada kecerdasan anak? Sebuah penelitian menarik yang dilakukan oleh University of Amsterdam dan diterbitkan dalam Journal of Frontiers in Neuroscience menunjukkan hasil yang signifikan.