Kelebihan berat badan di usia 30 tingkatkan risiko demensia!
Mengalami obesitas di usia 30 tahunan bisa meningkatkan risiko demensia tiga kali lipat!
Saat ini obesitas dan kelebihan berat badan adalah salah satu masalah kesehatan yang sedang marak. Jumlah orang yang mengalami obesitas semakin bertambah. Meski begitu, hanya karena masalah ini menjadi semakin umum, bukan berarti bahayanya bisa diabaikan begitu saja. Obesitas tak hanya meningkatkan risiko penyakit serius seperti diabetes atau penyakit jantung, melainkan juga berpengaruh pada kesehatan otak.
Penelitian terbaru mengungkap bahwa mengalami obesitas atau kelebihan berat badan di usia 30 tahun akan meningkatkan risiko seseorang terkena demensia hingga tiga kali lipat. Kelebihan berat badan pada usia itu akan mempercepat penurunan kemampuan mengingat dan kemampuan otak seseorang.
Peneliti dari Oxford University menemukan bahwa usia memegang peranan penting terhadap risiko demensia. Risiko tertinggi seseorang terkena demensia adalah mereka yang mengalami kelebihan berat badan di usia 30 tahunan Namun risiko tersebut bisa naik atau turun bergantung pada penurunan atau kenaikan berat badan yang dialami seseorang, seperti dilansir oleh Daily Mail (21/08).
Penelitian yang dilakukan pada setengah juta orang ini menunjukkan bahwa mereka yang mengalami obesitas di usia 70 tahun memiliki risiko demensia yang sama dengan mereka yang tidak obesitas di usia tersebut. Hasil ini ditemukan oleh peneliti setelah mengamati data di rumah sakit Inggris pada tahun 1999 - 2011. Selama masa itu, sekitar 451. 232 orang terkena obesitas.
Orang yang mengalami obesitas di usia 30 tahun memiliki risiko terkena obesitas tiga kali lipat dibandingkan jika mereka mengalami obesitas pada usia 40 sampai 50 tahun. Pada usia 40 tahun risiko itu menurun 70 persen, sementara di usia 50 tahun risikonya menurun 50 persen.
Meski penelitian ini menunjukkan kaitan antara obesitas dengan risiko demensia dan usia, namun peneliti tak belum mengetahui secara pasti mengapa mengalami obesitas di usia tertentu berkaitan dengan demensia. Menurut mereka, hal ini berkaitan dengan mengerasnya arteri dan tekanan darah yang tinggi. Penelitian sebelumnya juga mengungkap bahwa obesitas dan lemak pada perut memiliki efek buruk untuk otak.
Hasil penelitian ini setidaknya bisa dijadikan sebagai peringatan bagi orang yang saat ini tengah kelebihan berat badan atau mengalami obesitas. Kontrol berat badan dan mulai turunkan berat badan, sebelum obesitas mempengaruhi kesehatan tubuh lainnya seperti jantung dan otak.
Baca juga:
Awas, obesitas bisa picu 10 jenis kanker!
Hati-hati, 7 makanan sehat ini mengandung gula buatan
Sifat rakus bikin gemuk!
Obesitas saat hamil tingkatkan risiko asma pada janin!
Awas, makan secara prasmanan bikin tambah gendut
-
Apa saja masalah pencernaan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Obesitas juga dapat memicu berbagai masalah pencernaan, salah satunya adalah refluks asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Tekanan berlebih pada perut akibat lemak yang menumpuk dapat mendorong asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan rasa terbakar di dada dan tenggorokan.
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Apa saja jenis-jenis obesitas berdasarkan penyebabnya? Jenis-jenis Obesitas Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan. Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Ada beberapa jenis obesitas yang dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu: Obesitas akibat jarang berolahraga, Obesitas akibat makanan, Obesitas vena, Obesitas karena merasa cemas, Obesitas genetik.
-
Kenapa obesitas dapat menyebabkan penyakit? Lemak yang berlebihan dapat mengakumulasi di sekitar organ vital, termasuk jantung, dan menyebabkan tekanan darah tinggi serta peningkatan kadar kolesterol.
-
Apa saja penyebab utama kucing obesitas? Ada beberapa penyebab umum obesitas pada kucing yang perlu diperhatikan, sebagai berikut: 1. Pola Makan yang Tidak Sehat: Memberikan makanan berlebihan atau makanan yang tinggi kalori tanpa kontrol dapat menyebabkan penumpukan berlebihan lemak pada kucing. 2. Kurangnya Aktivitas Fisik: Kucing yang tidak mendapatkan cukup aktivitas fisik cenderung mengalami peningkatan berat badan karena tidak membakar kalori yang cukup. 3. Kebiasaan Makan Berlebihan: Beberapa kucing memiliki kecenderungan untuk makan lebih dari yang mereka butuhkan, terutama jika makanan tersedia secara terus-menerus. 4. Faktor Genetik: Seperti halnya pada manusia, ada faktor genetik yang dapat membuat beberapa kucing lebih rentan terhadap obesitas daripada yang lain. 5. Kondisi Kesehatan: Beberapa kondisi kesehatan tertentu, seperti hipotiroidisme atau diabetes, dapat menyebabkan peningkatan berat badan pada kucing. 6. Kurangnya Pengawasan Pemilik: Pemilik yang tidak memperhatikan porsi makan dan aktivitas fisik kucingnya cenderung membuat kucing lebih rentan terhadap obesitas. 7. Makanan Manusia yang Diberikan: Memberikan makanan manusia berlebihan kepada kucing juga dapat menyebabkan obesitas karena makanan manusia mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi kucing.