Kenali Apa Itu Tongue Tie dan Ketahui Dampaknya Terhadap Anak
Tongue tie merupakan salah satu kondisi yang bisa dialami anak dan perlu disadari orangtua dengan cepat.
Tongue tie atau dalam istilah medis disebut ankyloglossia adalah kondisi di mana jaringan yang menghubungkan lidah dengan dasar mulut, yang disebut frenulum, lebih pendek atau lebih tebal dari normal. Hal ini menyebabkan keterbatasan gerakan lidah, yang dapat berdampak pada berbagai aspek perkembangan anak, termasuk menyusui, bicara, dan kesehatan mulut secara keseluruhan.
Kondisi ini sering ditemukan pada bayi baru lahir, dan walaupun umumnya dapat diatasi, ada beberapa kasus ketika tongue tie menyebabkan masalah yang signifikan jika tidak ditangani. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh American Academy of Pediatrics (2017), ankyloglossia mempengaruhi sekitar 4-10% bayi yang baru lahir. Namun, tingkat keseriusan dampaknya bervariasi pada setiap anak.
-
Bagaimana cara mencegah kepala peyang pada bayi? Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu mencegah munculnya kepala peyang pada bayi: Posisi Tidur yang Tepat Pemantauan Posisi Janin Selama kehamilan, dokter akan memantau posisi janin untuk memastikan bayi berada dalam posisi yang benar. Jika bayi berada dalam posisi yang tidak normal, langkah-langkah tertentu dapat diambil untuk memperbaiki posisi tersebut. Persalinan yang Baik Pastikan proses persalinan dilakukan dengan baik dan diawasi oleh tenaga medis yang berpengalaman. Jika ada indikasi persalinan sulit atau posisi bayi yang tidak memungkinkan, intervensi medis seperti penggunaan alat bantu persalinan dapat dipertimbangkan dengan hati-hati. Pemijatan dan Perawatan Kepala Setelah kelahiran, melakukan pemijatan lembut pada kepala bayi dapat membantu meredakan tekanan dan mempromosikan pergerakan tulang tengkorak yang lentur. Tetapi pastikan untuk melakukan pemijatan dengan lembut dan mengikuti arahan dokter atau petugas medis yang kompeten. Menghindari Tekanan yang Berlebihan pada Kepala Hindari mengenakan topi atau benda keras lainnya yang dapat memberikan tekanan berlebih pada kepala bayi. Memastikan bayi memiliki waktu tidur yang cukup dan mempertahankan posisi tidur yang beragam juga dapat membantu mencegah tekanan yang berlebihan pada satu sisi kepala.
-
Apa aja contoh gejala tukak lambung yang dialami anak? Anak dengan tukak lambung mungkin mengeluh nyeri atau ketidaknyamanan di daerah perut, terutama di sekitar bagian atas perut. Nyeri ini dapat berupa sensasi terbakar atau perih.
-
Gimana cara mencegah kepala bayi peang? Ubah Posisi Tidur Bayi Saat bayi Anda tidur telentang, usahakan untuk mengubah posisi kepalanya dari kiri ke kanan secara berkala. Jika bayi Anda sering bergerak saat tidur, tempatkan mereka dengan sisi kepala yang bulat menyentuh kasur. Jangan menggunakan bantal penyangga untuk mempertahankan posisi tubuh mereka.
-
Apa yang dimaksud dengan kepala peyang pada bayi? Kepala peyang pada bayi, juga dikenal sebagai plagiocephaly, adalah kondisi di mana kepala bayi memiliki bentuk yang tidak simetris atau tidak biasa. Biasanya terjadi karena tekanan yang berlebihan atau posisi tertentu yang terus-menerus diberikan pada kepala bayi selama periode pertumbuhan yang cepat.
-
Bagaimana cara membedakan tangisan bayi? Hanya saja, setiap tangisan bayi bisa memiliki arti yang berbeda-beda. Jenis tangisan yang bisa mereka lakukan juga bisa hanya berupa rengekan atau bahkan menangis dengan teriakan yang lantang. Durasi tangisan yang mereka lakukan juga bisa berbeda-beda.
-
Kenapa tahnik bayi dilakukan? Dilakukan demikian kepada bayi agar supaya ia terlatih terhadap makanan dan untuk menguatkannya.
Gejala dan Tanda-Tanda Tongue Tie
Salah satu gejala pertama dari tongue tie yang sering terdeteksi adalah kesulitan menyusui. Bayi dengan tongue tie mungkin kesulitan untuk melekat dengan baik pada payudara, yang dapat menyebabkan masalah seperti bayi cepat lelah, tidak mendapatkan cukup susu, atau bahkan ibu mengalami nyeri saat menyusui. Sebuah artikel oleh Buryk et al. (2011) mengungkapkan bahwa sekitar 25% ibu yang mengalami kesulitan menyusui, ternyata anaknya didiagnosis dengan tongue tie.
Selain kesulitan menyusui, masalah lainnya bisa muncul seiring dengan pertumbuhan anak. Misalnya, anak dengan tongue tie dapat mengalami keterlambatan perkembangan bicara karena lidah yang terbatas gerakannya membuat pengucapan suara tertentu seperti "r", "l", "t", dan "d" menjadi sulit. Studi yang diterbitkan dalam International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology (2014) menemukan bahwa anak-anak dengan ankyloglossia memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan bicara jika tidak ditangani lebih awal.
Dampak Jangka Panjang Tongue Tie
Jika tongue tie tidak diidentifikasi dan ditangani dengan tepat, anak bisa mengalami berbagai masalah dalam jangka panjang. Salah satu dampak yang paling umum adalah masalah pada gigi dan gusi. Karena lidah yang tidak dapat bergerak dengan bebas, kemampuan untuk membersihkan sisa-sisa makanan dari gigi dan gusi berkurang, yang dapat menyebabkan penumpukan plak dan akhirnya masalah kesehatan gigi.
Masalah lainnya yang mungkin timbul adalah keterbatasan gerakan lidah yang dapat mempengaruhi perkembangan rahang dan gigi. Penelitian yang dilakukan oleh Huang et al. (2014) menunjukkan bahwa anak-anak dengan ankyloglossia lebih rentan mengalami masalah maloklusi, yaitu penyelarasan gigi yang tidak tepat. Ini dapat memerlukan intervensi ortodontik di kemudian hari.
Selain itu, ada dampak psikososial yang mungkin terjadi pada anak-anak yang tidak mendapatkan intervensi dini. Anak-anak yang mengalami kesulitan berbicara karena tongue tie bisa merasa frustrasi, kehilangan rasa percaya diri, atau bahkan menjadi terisolasi secara sosial.
Penanganan Tongue Tie
Beruntung, kondisi tongue tie bisa diatasi dengan intervensi medis yang relatif sederhana. Salah satu prosedur yang paling umum adalah frenotomi, yaitu pemotongan jaringan frenulum untuk membebaskan gerakan lidah. Prosedur ini biasanya dilakukan oleh dokter anak atau ahli bedah mulut dan sering kali tidak memerlukan anestesi umum.
Penelitian oleh Edmunds et al. (2015) menunjukkan bahwa frenotomi pada bayi baru lahir yang mengalami kesulitan menyusui memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam memperbaiki masalah laktasi, di mana 80-90% ibu melaporkan peningkatan signifikan setelah prosedur dilakukan. Selain frenotomi, terapi wicara atau latihan oral motorik juga bisa menjadi bagian dari penanganan untuk anak yang lebih besar, terutama jika tongue tie telah mempengaruhi kemampuan bicara mereka.
Tongue tie adalah kondisi yang dapat berdampak luas pada perkembangan anak, terutama jika tidak didiagnosis dan ditangani lebih awal. Dengan diagnosis yang tepat dan intervensi yang cepat, dampak negatif dari tongue tie bisa diminimalisir, memastikan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.