Kesehatan Pria Bisa Ditentukan dari Ukuran Betis, Ini Alasannya secara Ilmiah
Betis pria ternyata bisa menjadi penentu kondisi kesehatannya serta risiko di masa mendatang.
Kesehatan Pria Bisa Ditentukan dari Ukuran Betis, Ini Alasannya secara Ilmiah
Bagi pria, betis yang besar merupakan salah satu penanda otot yang kuat selain bisep yang juga besar. Hal ini menyebabkan sejumlah pria juga melatih otot pada bagian betis mereka.
Ukuran betis milik pria bisa sangat ditentukan oleh genetik dan berbagai aktivitas yang dilakukannya.
Siapa sangka, ukuran betis pria ini ternyata dapat menjadi indikator beberapa penanda kesehatan. Sejumlah pria yang mendedikasikan banyak waktu mereka untuk melatih betis tanpa disadari bisa memperoleh manfaat ini. Dilansir dari Fatherly, berikut sejumlah kondisi kesehatan pria yang bisa dilihat dari ukuran betisnya.
-
Apa itu gamis pria? Gamis, yang berasal dari warisan budaya Timur Tengah, adalah busana yang dirancang khusus untuk pria.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu Betawi? Tak jarang, pantun-pantun Betawi yang dibawakan mengandung humor lucu dan menghibur.
-
Apa yang disita Bea Cukai Soekarno Hatta? Puluhan kilogram sisik tenggiling yang digagalkan itu dikemas dalam lima paket, yang diperkirakan nilainya mencapai Rp3 miliar. Paket itu dengan pemberitahuan cassava chips dan saat diperiksa didapati keripik singkong bercampur sisik tenggiling yang telah dikeringkan," tegas Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, Rabu (20/12).
-
Di mana Betrand Peto bertemu dengan biarawati? Pada momen berikutnya, Betrand Peto terlihat berpelukan hangat dengan beberapa biarawati.
-
Apa hubungan Prio dengan Ria Ricis? Prio menegaskan bahwa hubungannya dengan Ricis hanya sebatas rekan kerja, tidak lebih.
-
Apa fungsi puting pria? Meskipun puting pada pria sering dianggap sebagai vestigial, yang berarti tidak berfungsi dalam evolusi, seperti usus buntu atau gigi bungsu, hal ini tidak sepenuhnya benar.
Betis Berkorelasi dengan Massa Otot
Ukuran otot betis adalah indikator massa otot di seluruh tubuh, serta nutrisi yang cukup, menurut penelitian. Berdasar hasil peneltian lain,. semakin besar lingkar betis, semakin banyak massa otot anggota tubuh.
Betis Besar Berarti Risiko Stroke Lebih Rendah
Berdasar sebuah penelitian, diketahui bahwa semakin besar betis, maka risiko stroke semakin kecil. Tanpa memerhatikan sejumlah faktor, orang yang memiliki betis yang lebih besar memiliki lebih sedikit timbunan lemak yang dikenal sebagai plak di arteri mereka.
Kondisi ini berarti mereka memiliki risiko lebih rendah terkena penyempitan pembuluh darah, penyakit arteri karotis, dan stroke. Para peneliti mengira hal ini terjadi karena betis besar memberikan tubuh tempat lain untuk menyimpan lemak yang bisa menjadi masalah jika masuk ke aliran darah.
Betis Besar Berkorelasi dengan Masalah Hati
Betis yang tebal mungkin mengurangi beberapa risiko kesehatan. Hal ini bisa membantu mengatasi penyakit hati berlemak nonalkohol, atau penumpukan lemak berlebihan di hati yang bukan akibat dari penyalahgunaan alkohol.
Betis berperan sebagai tempat dari penumpukan lemak, sehingga para ilmuwan menemukan bahwa lingkar otot betis yang lebih besar terkait dengan penumpukan lemak yang lebih banyak. Ukuran betis seseorang bahkan dapat digunakan untuk memperkirakan risiko masalah hati ini.
- Bahaya Sering Minum Manis bagi Kesehatan, Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
- Tidur Siang Bisa Jadi Cara Turunkan Risiko Kanker, Begini Caranya Menurut Pakar Kesehatan Tidur
- Risiko jadi TNI, Anak Nangis Kejer Ogah Digendong karena Lama Ditinggal Tugas 'Antara Haru & Lucu'
- 8 Risiko Hamil di Usia Tua yang Wajib Diketahui, Sebabkan Tekanan Darah Tinggi
Betis Besar Mengecil seiring Usia
Otot manusia termasuk di bagian betis mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Proses ini, yang dikenal sebagai sarkopenia, dapat dimulai sejak usia 40 tahun dan berlanjut, tetapi masalah ini lebih umum terjadi pada lansia.
Sebagian besar studi tentang penurunan lingkar betis memiliki catatan yang sama — mereka berfokus pada orang tua, mungkin karena mereka mengalami penyusutan otot yang paling banyak. Untungnya, masalah kesehatan ini bisa dicegah dengan melakukan olahraga walau sudah berusia lanjut.
Betis Kecil Berarti Detak Jantung yang Lebih Tinggi saat Istirahat
Semakin kecil betis seseorang, semakin tinggi detak jantung mereka dalam keadaan istirahat. Secara umum, detak jantung istirahat yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian terlepas dari kebugaran fisik. Walau begitu, detak jantung yang terlalu rendah juga tidak baik.
Untungnya, otot betis ini bisa terus dilatih untuk memaksimalkan dampak kesehatan ini.