Masih Melakukan Hukuman Fisik pada Anak? Psikolog Ungkap Mengapa Hal Ini Tak Efektif
Faktanya, hukuman fisik seperti memukul tidak bisa dijadikan satu alat untuk bisa membuat perilaku anak berubah.
Masih terdapat orangtua yang menerapkan hukuman fisik kepada anak dengan harapan untuk mengubah perilaku mereka. Namun, tidak semua jenis hukuman fisik sesuai untuk diterapkan pada anak.
"Saat ini, banyak orangtua yang menggunakan hukuman fisik, tetapi anak tetap tidak mengalami perubahan, yang menunjukkan bahwa cara ini tidak efektif dalam mendidik anak untuk jera dan memperbaiki perilakunya. Mungkin perlu pendekatan yang berbeda," ungkap Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim M.Psi.
-
Apa manfaat pelukan bagi kesehatan fisik anak? Dalam konteks ini, Dr. Bruce D. Perry, seorang ahli neurosains anak, mengungkapkan, "Ketika anak merasa nyaman dan aman melalui kontak fisik seperti pelukan, produksi kortisol dalam tubuhnya akan berkurang, sehingga ia lebih mampu mengatasi stres dan mengembangkan kepercayaan diri yang kuat."
-
Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat? Paparan sinar matahari, terutama cahaya alami, diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko masalah penglihatan.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Kapan anak dianggap kekurangan berat badan? Berdasarkan penelitian dari Cleveland Clinic, anak dianggap kekurangan berat badan jika berada di persentil ke-5 terbawah untuk berat badan dibandingkan dengan tinggi badan mereka.
-
Apa yang dilakukan oleh orang tua untuk mendorong anak menjadi lebih aktif secara fisik? Oleh karena itu, orang tua perlu berperan aktif dalam mengajak anak-anaknya untuk bergerak lebih banyak.
Psikolog yang akrab disapa Romi ini menjelaskan bahwa ada berbagai alasan mengapa anak melakukan pelanggaran. Salah satu penyebab yang paling umum adalah ketidakpahaman anak terhadap aturan yang ada. Selain itu, anak juga bisa melanggar aturan untuk menarik perhatian atau karena terpaksa dalam situasi tertentu.
Romi menegaskan bahwa hukuman fisik seperti memukul tidak dapat dijadikan satu-satunya metode untuk mengubah perilaku anak. Anak perlu memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan menyadari manfaat dari mematuhi aturan. Romi juga menambahkan bahwa untuk mengubah perilaku anak, perlu dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, yang dikenal sebagai shaping atau pembentukan perilaku.
"Ada berbagai cara untuk melakukannya, seperti memberikan informasi dan pemahaman terlebih dahulu, melalui kognitif, afektif, dan kemudian psikomotor, sehingga anak memahami bahwa ini demi kebaikan mereka. Dengan demikian, kemungkinan besar mereka tidak akan mengulangi perilaku buruk," jelas Romi, mengutip dari Antara.
Apa yang Harus Dilakukan Orangtua Jika Anak Tidak Mematuhi Aturan?
Romi menjelaskan bahwa orangtua dapat memberikan pemahaman kepada anak melalui komunikasi yang bersifat kognitif, serta memperhatikan dampak emosional yang mungkin timbul jika anak tidak melakukan pelanggaran. Dengan pendekatan ini, anak diharapkan dapat menghentikan perilaku buruknya secara psikomotor. Selain itu, penting untuk memberikan pemahaman mengenai konsekuensi agar anak mengerti alasan di balik larangan terhadap tindakan yang melanggar aturan.
Anak yang Berbuat Salah Tidak Selalu Perlu Dihukum
Hukuman tidak selalu menjadi solusi ketika anak melakukan kesalahan. Di sisi lain, orangtua juga tidak seharusnya terlalu memanjakan anak dengan hadiah sebagai bentuk penghargaan atas kepatuhan, karena hal ini dapat merusak mental anak dan membuatnya selalu mengharapkan imbalan. "Hukuman sebaiknya dijadikan pilihan terakhir; jika masih ada kesempatan untuk berdiskusi dan memberikan penjelasan kepada anak mengenai pelanggaran yang dilakukannya, serta memberikan nasihat dengan nada suara yang tenang, maka anak tidak akan merasa takut kepada orangtua," ujarnya.
- Psikolog Ungkap Kekerasan pada Anak Berakibat ke Kesehatan Mental & Jadi Luka Batin Sampai Dewasa
- Tak Hanya Terkait Kesehatan Jiwa, Ketahui Hal Apa Saja yang Bisa dan Perlu Dikonsultasikan pada Psikolog Terkait Perkembangan Anak
- Psikolog Sarankan untuk Sering Memeluk Anak Agar Mereka Merasa Lebih Dicintai
- Manfaat Latihan Angkat Beban pada Anak, Berikut Hal yang Harus Diperhatikan
Seringnya Anak Mendapat Hukuman, Apa Dampaknya?
Anak-anak yang sering menerima hukuman, terutama yang bersifat fisik, berisiko menjadi agresif atau kasar di lingkungan luar. Ini disebabkan oleh cara orang tua memperlakukan mereka. Selain itu, anak-anak tersebut dapat mengalami tekanan, kehilangan rasa percaya diri, dan memiliki rendahnya harga diri akibat merasa dipermalukan. Oleh karena itu, memberikan hukuman kepada anak memiliki berbagai dampak psikologis, dan sebaiknya menghindari tindakan memukul, hukuman fisik, atau hukuman verbal.