Mau tahu rahasia awet muda? Kurangi konsumsi kalori
Ternyata, rahasia awet muda terletak pada makanan yang Anda konsumsi
Menjadi tua memang proses alami yang tidak bisa ditolak oleh semua manusia. Begitu pula dengan Anda. Terkadang muncul beberapa ketakutan menjadi tua seperti datangnya berbagai macam penyakit, tidak bisa bergerak lagi secara aktif, hingga perubahan fisik. Hal terakhir inilah yang kemudian membuat banyak orang menolak untuk menjadi tua, apalagi dengan datangnya penuaan dini.
Sebuah penelitian yang dilansir dari dailymail.co.uk menemukan sebuah rahasia agar Anda terhindar dari penuaan dini dan selalu terlihat awet muda. Rahasia tersebut adalah dengan membatasi jumlah kalori yang dikonsumsi.
"Diet rendah kalori mampu memperlambat proses penuaan dini dengan cara mempengaruhi gen tubuh. Kami menemukan bahwa diet kalori bermanfaat untuk mengaktifkan gen tubuh Anda yang berhubungan dengan cara kerja otak dalam melawan penuaan serta memperpanjang usia," ujar Dr Stephen Ginsberg, seorang neuroscientist di New York University Langone Medical Centre yang memimpin penelitian ini. "Penelitian kami menunjukkan bagaimana pembatasan kalori yang dikonsumsi mampu meningkatkan tingkat ekspresi dan keaktifan gen mamalia."
Dr Ginsberg pun menjelaskan bahwa mengurangi konsumsi kalori bukan berarti Anda mengurangi jumlah makanan. Namun Anda selektif dalam memilih makanan. Buah dan sayur merupakan jenis makanan yang rendah kalori sehingga bisa Anda konsumsi sebanyak mungkin. Hasilnya selain terhindar dari penuaan dini, Anda juga bisa terhindar dari penyakit kronis seperti penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, hingga kanker.
Baca juga:
Ternyata, pertukaran bakteri saat ciuman mampu sehatkan tubuh
Lawan kebotakan rambut dengan 4 cara alami ini
Menjadi kakek dan nenek bisa bikin sehat? Ini 3 buktinya
8 Rahasia sehat untuk melawan flu di musim penghujan
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana para astronot ini melakukan penelitian tentang sakit kepala? Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 24 astronot yang pergi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama 26 minggu.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.