Mengurangi Rasa Sakit Setelah Operasi dengan Musik, Ini Hasil Penelitiannya
Hasil penelitian terbaru mendengarkan musik setelah operasi bisa mengurangi rasa sakit dan kecemasan.
Musik tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga terbukti memiliki manfaat terapeutik, terutama bagi pasien yang menjalani operasi. Berdasarkan penelitian terbaru di Inggris, mendengarkan musik sebelum, selama, atau setelah operasi dapat mengurangi rasa sakit dan kecemasan, serta meningkatkan kepuasan pasien. Penelitian ini menunjukkan bahwa musik berpotensi menjadi bagian penting dalam proses penyembuhan medis, membantu pasien merasa lebih nyaman dan mengurangi kebutuhan akan obat penghilang rasa sakit.
Musik sebagai Intervensi Non-Invasif
Menurut Catherine Meads dari Brunel University seperti dikutip dari ANTARA, musik adalah "intervensi non-invasif, aman, dan murah yang harus ada saat operasi." Penelitian ini menggunakan metode meta-analisis untuk menilai dampak musik terhadap penyembuhan pascaoperasi, dibandingkan dengan metode perawatan lain seperti pijat dan teknik relaksasi. Meta-analisis ini mencakup berbagai studi yang telah dipublikasikan dan menguji pengaruh musik pada pasien bedah di berbagai situasi.
-
Bagaimana musik membantu mengatasi rasa sakit? Hasil tinjauan dari 73 percobaan perbeda mengungkap bahwa seseorang yang mendengarkan musik sebelum, ketika, atau setelah menjalani prosedur operasi bisa menurunkan tingkat kecemasan dan rasa sakit setelah masa operasi.
-
Bagaimana cara musik meningkatkan suasana hati? Mendengarkan musik bisa dilakukan di mana saja dan bisa membantu mengobati jiwa. Anda akan merasakan perubahan suasana hati dalam hitungan menit. Musik bahkan dapat meningkatkan produktivitas di tempat kerja dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan perasaan Anda.
-
Apa yang terjadi pada otak saat mendengarkan musik? Kamu wajib tahu bahwa mendengarkan musik sendiri dapat mengaktifkan sisi otak kanan dan kiri. Sebagai akibat, hal tersebut dapat membantu pikiran dalam memecahkan suatu permasalahan.
-
Bagaimana musik bisa membantu kita dalam memproses emosi? Penelitian yang dilakukan oleh Durham University dan University of Jyvaskyla menunjukkan bahwa lagu-lagu yang sedih dapat membantu kita mengatur mood, memberikan rasa nyaman, dan membawa ketenangan.
-
Kenapa sering mendengarkan musik bisa bantu kurangi stres? Musik memiliki kemampuan untuk mempengaruhi emosi dan perasaan seseorang. Itulah mengapa, mendengarkan lagu-lagu yang disukai dapat membantu meningkatkan mood serta meredakan stres dan kecemasan.
-
Mengapa mendengarkan musik saat hamil bisa membantu mengurangi stres dan kecemasan? Mendengarkan musik selama kehamilan dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan pada ibu hamil. Musik dengan irama yang lembut dan harmonis dapat menstimulasi produksi hormon endorfin yang memberikan efek menenangkan dan meningkatkan mood, sehingga membantu ibu hamil merasa lebih rileks dan bahagia.
Manfaat Musik dalam Mengurangi Rasa Sakit dan Kecemasan
Dalam hasil yang dipublikasikan di jurnal The Lancet, para peneliti menemukan bahwa pasien yang mendengarkan musik mengalami penurunan rasa sakit, kecemasan, serta peningkatan kepuasan setelah operasi. Selain itu, kebutuhan pasien akan obat penghilang rasa sakit juga berkurang.
"Kami sudah tahu sejak zaman Florence Nightingale bahwa mendengarkan musik memiliki dampak baik bagi pasien selama operasi karena membuat mereka merasa lebih tenang dan mengurangi sakit," ungkap Martin Hirsch dari Queen Mary University of London, yang turut terlibat dalam penelitian ini.
Musik juga terbukti lebih efektif dalam mengurangi rasa sakit bila didengarkan sebelum operasi, dibandingkan dengan mendengarkan musik saat atau setelah prosedur bedah. Dampak positifnya semakin terlihat ketika pasien diberikan kesempatan untuk memilih musik sesuai selera mereka sendiri.
Peneliti menemukan bahwa musik yang dipilih oleh pasien sendiri lebih efektif dalam mengurangi rasa sakit dan kebutuhan akan obat-obatan, karena meningkatkan perasaan nyaman dan relaksasi pasien.
Efek Terapeutik Musik terhadap Kesehatan Fisik
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa musik mempengaruhi aspek fisik pasien, seperti penurunan denyut jantung. Berdasarkan analisis dari sekitar 7.000 pasien, peneliti menyarankan agar pasien diizinkan memilih musik yang ingin mereka dengarkan saat operasi, namun dengan catatan bahwa musik tidak boleh mengganggu komunikasi tim medis.
Studi ini menemukan bahwa denyut jantung pasien yang mendengarkan musik berkurang 4,5 kali per menit dibandingkan dengan pasien yang tidak mendengarkan musik. Selain itu, pasien yang mendengarkan musik setelah operasi mengonsumsi setengah dari jumlah morfin yang biasanya digunakan oleh pasien yang tidak mendengarkan musik.
Shehzaib Raees, salah satu penulis studi dari Universitas Queen Mary, mengatakan, “Meskipun pasien merasakan sakit, persepsi mereka terhadap rasa sakit berkurang ketika mereka mendengarkan musik.” Hal ini menunjukkan bahwa musik memberikan efek penenang bagi pikiran yang memengaruhi persepsi rasa sakit pada tubuh.
Studi Lanjutan dan Rencana Penggunaan Musik dalam Operasi Caesar
Tim peneliti berencana untuk mengembangkan studi ini lebih lanjut dengan menguji efek musik pada pasien yang menjalani operasi caesar dan histeroskopi di Rumah Sakit The Royal London. Dalam penelitian ini, pasien akan diminta untuk memilih lagu yang ingin mereka dengarkan selama operasi, yang akan diputar melalui alat yang terhubung ke bantal dengan pengeras suara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak musik pada proses penyembuhan pasien selama operasi dan pemulihan pascaoperasi.
Menurut Eldo Frezza dari Fakultas Kedokteran Universitas California Northstate, musik membantu pasien melewati transisi dari kondisi pascaoperasi yang penuh tekanan menuju keadaan normal. Frezza menyatakan bahwa musik memiliki kelebihan dibandingkan meditasi karena lebih pasif dan cocok untuk lebih banyak orang, terutama dalam kondisi pascaoperasi yang sering kali membuat pasien merasa lelah dan cemas.
Dampak Positif Musik sebagai Bagian dari Perawatan Kesehatan Modern
Penelitian ini semakin memperkuat fakta bahwa musik tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai terapi alternatif yang efektif dan murah. Penggunaan musik dalam prosedur medis dapat membantu pasien merasa lebih tenang, mengurangi stres, dan mempercepat proses penyembuhan.
Berdasarkan temuan ini, diharapkan lebih banyak rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang mempertimbangkan penggunaan musik sebagai bagian dari perawatan pascaoperasi. Terapi musik dapat menjadi langkah inovatif dalam pendekatan perawatan pasien, yang mengutamakan kesejahteraan fisik dan emosional mereka.