Penelitian Terbaru Ungkap Bagaimana Polusi di Sekitar Pengaruhi Kesuburan Pria dan Wanita
Polusi udara dan polusi suara di sekitar bisa memiliki dampak berbeda bagi pria dan wanita.
Polusi baik udara maupun suara merupakan permasalahan yang menjadi suatu kekhawatiran terutama pada mereka yang tinggal di perkotaan. Ternyata selain membuat tidak nyaman, terdapat efek jangka panjang yang tanpa disangka bisa muncul dari paparan polusi ini.
Dilansir dari Live Science, penelitian terbaru dari Denmark mengungkapkan bahwa paparan polusi udara dan kebisingan lalu lintas memiliki dampak signifikan terhadap kesuburan, namun efeknya berbeda antara pria dan wanita. Dengan semakin banyaknya populasi yang tinggal di daerah perkotaan, para peneliti tertarik untuk memahami bagaimana lingkungan perkotaan yang bising dan tercemar memengaruhi kesehatan reproduksi.
-
Zat berbahaya apa saja yang ditemukan di polusi udara? Waspadai 6 Zat Berbahaya pada Polusi Udara, Dapat Mendatangkan Penyakit Merdeka.com merangkum informasi tentang 6 berbahaya pada polusi udara yang perlu diwaspadai.
-
Di mana kita bisa menemukan sumber polusi udara? Jika memungkinkan, hindarilah tempat yang memiliki tingkat polusi udara tinggi, seperti jalan raya, pabrik, atau tempat pembakaran sampah.
-
Siapa aja yang ngebahas tentang polusi udara belakangan ini? Belakangan, isu terkait polusi udara kembali menjadi perbincangan publik. Mulai dari pemerintah pusat, organisasi, lembaga masyarakat hingga masyarakat itu sendiri.
-
Apa saja dampak polusi udara bagi kesehatan? Polusi udara dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat secara keseluruhan, karena terpapar terus-menerus terhadap polutan tersebut. Berikut dampak Kesehatan bagi tubuh: 1. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) ISPA infeksi di saluran pernapasan, yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja. Data WHO menyebutkan bahwa ISPA menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia.2. AsmaJenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Bagi penderita asma, saluran pernapasannya akan lebih sensitif dibandingkan orang yang tidak menderitanya.3. Paru-paru basah atau pneumoniaPenyakit akibat infeksi yang memicu inflamasi pada kantong-kantong udara atau pada alveolus di salah satu atau bahkan kedua paru-paru. Paru-paru basah dapat disebabkan oleh serangan (infeksi) virus, jamur, atau bakteri yang menyerang sistem pernapasan. Gejalanya diawali dengan demam, batuk dan kesulitan bernapas.4. BronkopneumoniaJenis pneumonia yang menyerang saluran udara (bronkus) dan alveolus di paru-paru. Gejalanya mirip dengan pneumonia, namun lebih ringan dan tidak menyebar ke seluruh paru-paru. 5. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) Selanjutnya PPOK, penyakit paru-paru yang ditandai dengan hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel. PPOK dapat menyebabkan sesak napas, batuk kronis, dan produksi dahak berlebihan. PPOK juga meningkatkan risiko infeksi paru-paru dan gagal napas.6. Kanker paru-paruJenis kanker yang berasal dari sel-sel paru-paru yang tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali. Kanker paru-paru dapat menyebar ke organ lain melalui darah atau getah bening. Gejala kanker paru-paru antara lain batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, penurunan berat badan, dan kelelahan.7. Hipertensi pulmonalKondisi tekanan darah tinggi di pembuluh darah paru-paru. Hipertensi pulmonal dapat menyebabkan gagal jantung kanan, pembengkakan kaki, pusing, dan pingsan. Penyebab hipertensi pulmonal antara lain penyakit jantung bawaan, penyakit hati kronis, dan gangguan tidur.8. Tuberkulosis (TBC)TBC adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC biasanya menyerang paru-paru, namun juga dapat menginfeksi organ lain seperti tulang, ginjal, dan otak. Gejala TBC antara lain batuk berdahak lebih dari dua minggu, demam, berkeringat di malam hari, nafsu makan menurun, dan penurunan berat badan.
-
Apa saja dampak polusi udara terhadap paru-paru? Polusi udara dapat berdampak buruk terhadap kesehatan paru-paru, karena udara yang terkontaminasi akan masuk ke dalam saluran pernapasan dan merusak jaringan paru-paru.
-
Bagaimana cara kita meminimalisir dampak polusi udara? Dalam menghadapi udara yang tercemar, kita bisa melakukan upaya untuk meminimalisir dampaknya.
Studi ini melibatkan lebih dari dua juta pria dan wanita berusia reproduktif, dengan tujuan mengeksplorasi bagaimana polusi udara dan kebisingan lalu lintas memengaruhi risiko infertilitas. Hasilnya menunjukkan bahwa "paparan jangka panjang terhadap polusi udara dan kebisingan lalu lintas mungkin terkait dengan risiko infertilitas yang lebih tinggi, namun faktor-faktor ini memengaruhi pria dan wanita secara berbeda."
Dampak Polusi Udara pada Kesuburan Pria
Penelitian ini menemukan bahwa pria yang terpapar polusi udara dengan tingkat partikel halus (PM2.5) 1,6 kali lebih tinggi dari rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memiliki risiko infertilitas 24% lebih besar. Partikel-partikel berbahaya dari udara yang tercemar dapat masuk ke aliran darah dan mencapai organ reproduksi, merusak sperma dan mengganggu keseimbangan hormon. Seperti yang dijelaskan dalam studi tersebut, “polusi udara dapat mengurangi kesuburan dengan mengganggu hormon atau menyebabkan kerusakan langsung pada sel telur dan sperma.”
Pria terus memproduksi sperma sepanjang hidup, dan perubahan lingkungan, seperti paparan polutan, dengan cepat memengaruhi jumlah dan kualitas sperma. Oleh karena itu, dampak dari polusi udara terhadap kesuburan pria dapat terlihat dalam waktu yang relatif singkat.
Pengaruh Kebisingan Lalu Lintas terhadap Kesuburan Wanita
Di sisi lain, penelitian ini menunjukkan bahwa wanita lebih terpengaruh oleh kebisingan lalu lintas. Bagi wanita yang tinggal di daerah dengan tingkat kebisingan lalu lintas 10,2 desibel lebih tinggi dari rata-rata (55-60 desibel), risiko infertilitas meningkat sebesar 14%, terutama bagi mereka yang berusia di atas 35 tahun. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kebisingan dapat meningkatkan kadar hormon stres, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk berovulasi dan mempertahankan kehamilan.
Namun, efek kebisingan terhadap kesehatan reproduksi wanita mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk terlihat dibandingkan dengan pria. Wanita dilahirkan dengan jumlah sel telur yang tetap dan tidak memproduksi sel telur baru sepanjang hidup mereka. Meskipun sel telur memiliki mekanisme perlindungan, paparan jangka panjang terhadap kebisingan dan stres tetap dapat merusak kemampuan reproduksi mereka.
- Penelitian Terbaru Ungkap Dampak Buruk dari Olahraga Terlalu Keras Terhadap Kekebalan Tubuh
- Penelitian Temukan Dampak Berbeda dari Olahraga Terhadap Laki-laki dan Perempuan
- Bolehkah Pria Menggunakan Sabun Wajah Wanita? Ini Hasil Penelitiannya
- Cara Mengurangi Dampak Polusi Udara, Mulai dari Kebiasaan Sendiri
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dari basis data nasional, yang dikenal sebagai "data linkage". Metode ini memungkinkan peneliti untuk melacak informasi kesehatan dari waktu ke waktu dan menghubungkannya dengan lingkungan tempat tinggal seseorang.
Meskipun bermanfaat, metode ini juga memiliki keterbatasan, terutama karena tidak memperhitungkan faktor-faktor pribadi, seperti hormon, stres, atau gaya hidup yang lebih spesifik. Para peneliti mengakui bahwa “studi lebih lanjut diperlukan untuk mendalami bagaimana paparan polusi dan kebisingan lalu lintas memengaruhi kesuburan pria dan wanita.”
Walaupun begitu, penelitian ini menjadi langkah awal yang penting dalam memahami bagaimana faktor lingkungan, seperti polusi dan kebisingan, berdampak pada kesuburan. Dampaknya mungkin lebih jelas terlihat pada pria dalam waktu yang lebih singkat, sedangkan untuk wanita, studi jangka panjang mungkin akan memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai risiko-risiko yang dihadapi.