Perbedaan Istilah Kesembuhan pada Pasien Penderita Kanker
"Ketika pasien kanker tersebut sudah diterapi dan sudah dievaluasi bahwa pasien tersebut tidak mengandung sel kanker lagi di dalam tubuhnya itu disebut remisi," kata praktisi kesehatan dari RS Cipto Mangunkusumo, Ari Fahrial Syam.
Walaupun sama-sama merupakan penyakit infeksi, terdapat satu perbedaan besar antara kanker dengan penyakit seperti tipes (tifoid). Jika pada tipes penderita bisa sembuh total, pada penderita kanker tidak dikenal istilah sembuh melainkan remisi atau relaps.
"Ketika pasien kanker tersebut sudah diterapi dan sudah dievaluasi bahwa pasien tersebut tidak mengandung sel kanker lagi di dalam tubuhnya itu disebut remisi," kata praktisi kesehatan dari RS Cipto Mangunkusumo, Ari Fahrial Syam.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana cara mengobati kanker sarkoma? Pengobatan untuk sarkoma jaringan lunak dapat meliputi kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, dan pembedahan.
-
Bagaimana cara mengobati Kanker Tiroid? Pengobatan kanker tiroid tergantung pada jenis, stadium, dan kondisi pasien. Beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan adalah: • Operasi pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid (tiroidektomi), yaitu prosedur bedah yang bertujuan untuk menghilangkan tumor dan jaringan kanker dari kelenjar tiroid.
-
Bagaimana cara mencegah kanker pankreas? Perlu diketahui, kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah risiko terkena kanker pankreas, yaitu sebagai berikut:• Makan makanan yang mengandung serat dan antioksidan. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel pankreas.• Hindari makanan tinggi kolesterol. Kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Makanan yang tinggi kolesterol biasanya adalah makanan berlemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, serta makanan berminyak. • Mengurangi atau berhenti minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pankreas dan meningkatkan risiko terkena kanker. • Menghindari kebiasaan merokok. Merokok diketahui merupakan salah satu penyebab utama kanker pankreas. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting dalam mencegah kanker pankreas.• Olahraga Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
-
Apa manfaat utama kemoterapi bagi pasien kanker? Kemoterapi memberikan manfaat yang signifikan bagi banyak pasien kanker. Setelah menjalani kemoterapi, mayoritas pasien menunjukkan respons positif. Ada yang merespons penuh dengan hilangnya tumor sepenuhnya, sementara yang lain merespons secara parsial, di mana diameter tumor berkurang lebih dari 30 persen.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
"Istilah remisi berbeda dengan sembuh total," sambungnya.
Pada masa remisi tersebut, pasien kanker tetap harus kontrol secara teratur dan tetap menjaga tubuhnya tetap sehat.
"Kontrol teratur dilakukan karena pasien yang remisi dari suatu kanker berisiko untuk menderita kanker kembali," kata pria yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Bagi pasien kanker yang sudah remisi, menjaga tubuh sehat memang penting. Di antaranya dengan istirahat cukup, menjaga makan, mengusahakan banyak mengonsumsi buah dan sayur yang dikenal kaya antioksidan. Selain itu menjauhkan stres fisik dan psikis.
Selama ini kanker selalu lekat dengan kematian. Padahal, ada banyak bukti pasien kanker yang bertahan hidup lama. Bahkan sesehat orang tanpa penyakit kanker, seperti disampaikan Ari.
Stadium kanker juga turut menentukan angka survival rate (prediksi terhadap bertahan hidupnya penderita kanker untuk waktu tertentu). Semakin dini kanker ditemukan lalu segera diobati maka survival rate-nya makin tinggi.
Pria yang sehari-sehari berpraktik pengajar di Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM ini mencontohkan pada pasien kanker usus besar stadium 1 survival rate mencapai 90 persen.
"Artinya, 9 dari 10 pasien kanker usus besar stadium 1 bisa bertahan sampai 5 tahun. Bahkan bisa saja lebih dari 5 tahun," katanya.
Sementara untuk pasien yang didiagnosis kanker usus besar stadium 4, survival rate untuk 5 tahun hanya 11 persen. Artinya, lebih kurang hanya 1 dari 10 pasien kanker tersebut yang bertahan hidup dalam lima tahun ke depan.
Sementara untuk kanker nasofaring survival rate stadium 1 mencapai adalah 72 pesen. Lalu, pada stadium 2 mencapai 64 persen, stadium 3 mencapai 62 persen, stadium 4 mencapai 38 persen.
"Jadi, untuk pasien kanker nasofaring stadium 4 survival rate lebih baik tiga kali dari pasien kanker usus besar stadium 4," tutur Ari.
Reporter: Benedikta Desideria
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Telinga Berdenging dan Mimisan Bisa Jadi Gejala Awal Kanker Nasofaring
Kanker Nasofaring, Penyakit Ustaz Arifin Ilham yang Gejalanya Mirip Pilek
Dukungan Swasta untuk Riset Kanker di Indonesia
Penderita Kanker Bisa Sembuh dan Tidak Boleh Ditakuti dengan Kematian
Benarkah Kanker Kelenjar Getah Bening Bisa Sebabkan Meningitis?
Ustaz Arifin Ilham Sakit, Bisakah Survivor Kanker Limfoma Alami Penyakit Lain?
4 Penyakit yang Mungkin Terjadi Ketika Kamu Merasa Nyeri di Saluran Kencing