PTSD, penyakit mental yang dipicu stres parah
PTSD adalah salah satu penyakit yang sering muncul dalam berbagai drama atau film. Lalu, apa sebenarnya PTSD itu?
Selain leukimia atau kanker darah, PTSD adalah salah satu penyakit yang sering muncul dalam berbagai drama atau film. Lalu, apa sebenarnya PTSD itu? Seberapa parah? Bagaimana gejalanya? Apakah mematikan? Nah untuk mengetahuinya, berikut adalah penjelasan singkat tentang apa itu PTSD atau posttraumatic stress disorder, seperti dilansir Mayoclinic.
Definisi
Posttraumatic stress disorder atau gangguan stres pasca trauma, adalah kondisi yang muncul setelah seseorang mengalami peristiwa traumatik yang mengancam keselamatannya atau membuatnya merasa tak berdaya.
Kebanyakan orang mengasosiasikan PTSD dengan dampak perang. Hal ini kerap menjadi penyebab paling umum pada pria, tetapi sebuah pengalaman hidup yang luar biasa juga dapat memicu PTSD.
PTSD dapat mempengaruhi orang yang secara pribadi mengalami bencana, mereka yang menyaksikannya, dan mereka yang mengalami kejadian tersebut, termasuk pekerja sosial dan petugas penegak hukum. Itu juga bisa terjadi pada teman-teman atau anggota keluarga dari orang yang mengalami trauma.
Gejala PTSD bisa berkembang dalam hitungan jam atau hari setelah peristiwa traumatik itu terjadi atau kadang-kadang dapat muncul setelah berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Hal yang memicu PTSD
- Perang
- Bencana alam
- Kecelakaan mobil atau pesawat
- Serangan teroris
- Kematian mendadak dari orang yang dicintai
- Perkosaan
- Penculikan
- Serangan
- Pelecehan seksual atau fisik
- Masa kecil yang tidak bahagia
Gejala PTSD
Ada tiga gejala utama dari PTSD, seperti: mengalami peristiwa traumatik, menghindari hal-hal yang mengingatkan tentang trauma, dan peningkatan kecemasan dan gairah emosional.
Gejala PTSD: mengalami peristiwa traumatik
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.
-
Mengapa distimia dianggap sebagai contoh depresi? Distimia Salah satu contoh depresi adalah distimia. Kondisi ini bisa berlangsung selama dua tahun lebih. Akan tetapi, tingkat keparahan gejalanya bisa lebih ringan ataupun lebih berat dibanding jenis depresi sebelumnya.
-
Apa saja gejala khas depresi pasca melahirkan? Depresi pasca melahirkan memiliki gejala khas, seperti hilangnya minat pada aktivitas rutin, gangguan tidur, perubahan gerakan, perasaan lesu yang berkelanjutan, hingga pikiran untuk mengakhiri hidup yang berulang kali muncul.
-
Kenapa depresi pasca melahirkan bisa muncul? Penyebab pasti dari depresi pasca melahirkan masih belum diketahui. Namun, kemungkinan penyebabnya meliputi:1. GenGen adalah bagian sel tubuh yang menyimpan instruksi tentang cara tubuh Anda tumbuh dan bekerja. Gen diturunkan dari orang tua ke anak. Depresi lebih sering terjadi pada orang yang anggota keluarganya mengalami depresi. Ini disebut riwayat depresi keluarga. 2. Berubahnya kadar hormon setelah kehamilanHormon adalah bahan kimia dalam tubuh. Beberapa membantu mengendalikan emosi dan suasana hati. Selama kehamilan, tubuh memiliki kadar hormon estrogen dan progesteron yang lebih tinggi. Namun dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, hormon-hormon tersebut dengan cepat kembali ke tingkat normal. Penurunan kadar hormon yang cepat ini dapat menyebabkan depresi. 3. Rendahnya kadar hormon tiroidTiroid adalah kelenjar di leher yang membantu tubuh menggunakan dan menyimpan energi dari makanan.Selain perubahan kimiawi, perubahan sosial dan psikologis yang terkait dengan kelahiran bayi juga meningkatkan risiko depresi pasca melahirkan. Contoh perubahan ini termasuk perubahan fisik pada tubuh, kurang tidur, kekhawatiran tentang pengasuhan anak, atau perubahan dalam hubungan.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
- Kilas balik (bertindak atau merasa seperti peristiwa itu terjadi lagi)
- Mimpi buruk
- Perasaan tertekan yang kuat ketika teringat trauma tersebut
- Reaksi fisik yang intens ketika mengingat peristiwa traumatik (misalnya jantung berdebar, napas memburu, mual, ketegangan otot, dan berkeringat)
Gejala PTSD: Menghindari dan mati rasa
- Menghindari kegiatan, tempat, pikiran, atau perasaan yang mengingatkan tentang trauma
- Ketidakmampuan untuk mengingat aspek penting dari trauma
- Kehilangan minat untuk melakukan apapun atau pada kehidupan pada umumnya
- Merasa jauh dari orang lain dan mati rasa secara emosional
- Merasa masa depannya terbatas (penderita tidak berharap untuk menjalani hidup normal, seperti menikah atau memiliki karir)
Gejala PTSD: Peningkatan kecemasan dan gairah emosional
- Kesulitan tidur
- Lekas marah atau ledakan kemarahan
- Kesulitan berkonsentrasi
- Merasa gelisah dan mudah terkejut
Namun, berikut adalah gejala umum yang juga menunjukkan seseorang menderita PTSD.
- Marah dan mudah tersinggung
- Merasa bersalah, malu, atau menyalahkan diri sendiri
- Penyalahgunaan zat terlarang
- Merasa sulit percaya pada orang lain dan dikhianati
- Depresi dan keputusasaan
- Pikiran untuk bunuh diri
- Merasa terasing dan sendirian
- Sakit fisik
Stres bisa berdampak pada kesehatan mental seseorang. Jika tidak ditangani dengan baik, PTSD juga dapat membahayakan diri penderitanya.