Sering Tak Disadari, Konsumsi Vitamin D Ternyata Bisa Bermanfaat untuk Kesehatan Reproduksi
Konsumsi vitamin D merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan reproduksi.
Selama ini, vitamin D lebih dikenal sebagai nutrisi yang penting untuk kesehatan tulang. Namun, peran vitamin D ternyata jauh lebih luas, termasuk untuk mendukung kesehatan reproduksi, terutama bagi pasangan yang sedang menjalani program hamil.
Menurut dr. Ardiansjah Dara, Sp.OG, M.Kes, FICS, seorang dokter spesialis kandungan lulusan Universitas Hasanuddin Makassar, vitamin D memiliki manfaat penting tidak hanya bagi wanita, tetapi juga pria, dalam upaya mempersiapkan kehamilan.
-
Di mana vitamin D2 biasanya diproduksi? "Vitamin D2 biasanya diproduksi oleh tumbuhan saat terkena sinar matahari," kata Dr. Jiang.
-
Bagaimana cara meningkatkan kadar vitamin D? Untuk meningkatkan kadar vitamin D, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang diperkaya seperti susu dan sereal. Selain itu penting juga untuk meningkatkan makanan kaya vitamin D seperti ikan berlemak, hati sapi, keju, jamur, dan kuning telur.
-
Bagaimana cara mendapatkan vitamin D yang cukup? Selain berjemur, Dara menekankan pentingnya suplemen vitamin D, terutama bagi mereka yang sulit mendapatkan asupan dari sinar matahari. Suplemen ini dinilai lebih praktis dan efektif, khususnya bagi lansia dan orang-orang yang memiliki masalah dengan penyerapan vitamin D dari makanan. Vitamin D juga bisa diperoleh dari sumber makanan seperti ikan berlemak (salmon, makarel, sarden) dan kuning telur. Untuk memenuhi kebutuhan harian, ia menyarankan konsumsi suplemen vitamin D minimal 5000 IU per hari.
-
Bagaimana cara mendapatkan asupan vitamin D yang cukup? Sumber vitamin D sendiri bisa didapatkan dari sinar matahari di pagi hari.
-
Kenapa vitamin D penting untuk pertumbuhan anak? Vitamin D merupakan salah satu nutrisi penting yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Nutrisi ini tidak hanya dikenal sebagai vitamin yang membantu penyerapan kalsium, tetapi juga memiliki peran krusial dalam berbagai aspek kesehatan anak.
-
Bagaimana cara mendapatkan vitamin D untuk anak? Untuk memastikan anak mendapatkan cukup vitamin D, mereka membutuhkan paparan sinar matahari yang cukup dan/atau suplemen jika diperlukan. Terutama jika mereka tinggal di daerah dengan sedikit sinar matahari atau memiliki kondisi medis tertentu yang mempengaruhi penyerapan vitamin D.
Dalam sebuah gelar wicara yang diadakan bersama Kalbe Prove D3, dr. Dara menegaskan bahwa konsumsi vitamin D oleh suami sangat diperlukan dalam program kehamilan.
"Vitamin D kaitannya dengan laki-laki adalah pembentukan hormon testosteron dan produksi sperma jadi lebih bagus, jadi vitamin D saat promil (program hamil) tidak hanya untuk perempuan tapi suaminya juga," ujar dr. Dara dilansir dari Antara.
Selama ini, di Indonesia, tanggung jawab terkait kesehatan anak sering kali hanya dikaitkan dengan ibu. Namun, menurut dr. Dara, kesehatan anak yang optimal juga terbentuk dari orang tua yang sehat, baik ayah maupun ibu. Vitamin D pada pria berperan dalam peningkatan kualitas sperma, yang tentu saja sangat penting dalam program hamil.
Mengatasi Mood Swing dan Meningkatkan Imunitas
Selain berperan dalam kesehatan reproduksi, vitamin D juga memiliki manfaat lain yang kerap diabaikan, seperti membantu mengatasi mood swing pada ibu hamil. Perubahan suasana hati yang sering dialami ibu hamil atau ibu yang baru saja melahirkan dapat diatasi dengan asupan vitamin D yang cukup. Hal ini penting karena suasana hati yang stabil dapat mendukung kesehatan mental ibu selama masa kehamilan dan setelah melahirkan.
"Memang ini perlu suami istri kerja sama, tidak hanya proses promil tapi juga saat proses sudah hamil, karena vitamin D berkaitan dengan imun dan juga mood swing. Jadi, jangan sampai kekurangan," kata dr. Dara.
Vitamin D juga berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi selama masa kehamilan.
Manfaat Vitamin D bagi Wanita dengan Endometriosis
Lebih lanjut, dr. Dara menjelaskan bahwa vitamin D juga memiliki peran khusus bagi wanita yang menderita endometriosis—sebuah kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim. Vitamin D dapat membantu menghambat penyebaran sel-sel endometriosis, yang jika dibiarkan, dapat berkembang lebih masif pada pasien yang kekurangan vitamin D.
"Jadi penyebaran atau berkembangnya sel-sel endometriosis itu juga akan semakin masif pada pasien yang kekurangan vitamin D3. Makanya, vitamin D3 ini merupakan suplemen yang diberikan pada pasien-pasien dengan endometriosis," jelasnya.
Untuk mendukung kesehatan reproduksi, baik pria maupun wanita dewasa disarankan untuk mengonsumsi vitamin D dengan dosis yang cukup setiap harinya. Dr. Dara menyarankan dosis minimal 5.000 hingga 10.000 IU vitamin D per hari. Selain itu, mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D, seperti telur dan ikan, juga sangat dianjurkan.
Penting untuk diingat bahwa vitamin D bukan hanya sekadar suplemen untuk tulang, tetapi juga nutrisi penting yang berperan dalam banyak aspek kesehatan, termasuk sistem reproduksi dan kesehatan mental. Bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, memastikan asupan vitamin D yang cukup bisa menjadi salah satu kunci keberhasilan program kehamilan serta menjaga kesehatan ibu dan bayi sepanjang proses tersebut.