Sirosis Hati, Begini Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya!
Dokter spesialis bedah dari RS EMC Alam Sutera ungkap gejala dan cara penanganan sirosis hati yang tepat.
Sirosis Hati, Begini Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya!
Pernah mendengar penyakit bernama sirosis hati? Menurut dr. Tjhang Supardjo, M. Surg, FCCS, Sp.B, FCSI, FInaCS, FICS sebagai Dokter Bedah (Penyakit Hati, Empedu, Limpa dan Pankreas) di RS EMC Alam Sutera, sirosis hati adalah kondisi medis yang ditandai oleh kerusakan hati yang parah dan tidak dapat dipulihkan. Kerusakan hati seperti halnya sirosis dapat berdampak pada seluruh bagian tubuh.
Pada dasarnya organ hati dapat memperbaiki sel-nya sendiri, akan tetapi pada kondisi ini, ketika organ hati meradang kronis, hati akan memperbaiki sel-nya dengan membentuk jaringan parut. Hal ini berdampak dalam proses pembuatan protein, pencernaan nutrisi makanan, penyimpanan energi, serta melawan infeksi.
Apabila kerusakan terus berlanjut dan jaringan parut yang dibentuk semakin banyak organ hati akan mengecil, mengkerut, akibatnya hati akan mengalami kesulitan dalam menjalankan fungsinya. Sirosis hati bisa disebabkan oleh faktor dan memiliki berbagai gejala. Lantas, apa saja penyebab, gejala, dan bagaimana pengobatannya? Simak penjelasan dr. Tjhang Supardjo selengkapnya berikut ini.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Kapan Eno Sigit lahir? Retnosari Widowati Harjojudanto, atau Eno, lahir pada 10 April 1974, mendekati setengah abad usianya.
-
Apa kerugian yang dialami Ria Ricis? Hari ini saya melakukan pemeriksaan lanjutan terkait adanya pemerasan dan ancaman menggunakan data pribadi. Di sini saya merasa dirugikan dan sangat terancam tentunya,
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Kapan Ria Ricis mengalami ancaman? Selama 5 hari terakhir. mohon doanya semuanya semoga orangnya cepat ketemu
-
Kapan Gayanti Hutami lulus SMA? Momen kelulusan SMA Gayanti bareng ibunya di tahun 2018 tuh epic banget deh.
Penyebab Sirosis Hati
Penyebab utama dari penyakit sirosis hati biasanya dikarenakan kebiasaan minum alkohol secara berlebihan dalam jangka panjang (kecanduan), atau istilah medisnya disebut dengan sirosis alkoholik. Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol ini akan menyebabkan Fatty Liver atau perlemakan hati. Fatty liver juga dapat disebabkan oleh non-alkohol seperti penderita diabetes mellitus, obesitas, mengonsumsi makanan yang berminyak dan jarang berolahraga.
Di Indonesia hepatitis B dan C, masih menempati urutan pertama penyebab sirosis hati. Infeksi virus hepatitis B dan C dapat menyebabkan peradangan kronik pada hati dan membahayakannya. Hepatitis dapat memperburuk sirosis hati dengan meningkatkan kerusakan pada jaringan hati, meningkatkan risiko kanker hati, mempercepat munculnya komplikasi, dan mengganggu respons terhadap pengobatan.
Gejala Sirosis Hati
Sirosis pada awalnya tidak menimbulkan gejala. Gejala sirosis hati baru dirasakan pada saat kerusakan hati semakin meluas. Gejala yang timbul dapat berupa nafsu makan menurun, telapak tangan memerah, mudah merasa lelah, mual, mengalami penurunan berat badan secara signifikan, lemas dan lesu.
Kondisi tersebut merupakan gejala awal dari sirosis hati. Apabila sirosis hati telah mencapai tahap akhir, maka akan disertai dengan beberapa gejala lain, seperti kulit dan mata menguning, kulit terasa gatal, perubahan warna urine menjadi lebih gelap, perut dan kaki membengkak, perubahan pembuluh darah di sekitar pusar, muntah darah, warna kotoran BAB menjadi hitam, pembesaran payudara pada pria, mudah mengalami memar dan berdarah, serta rambut rontok.
Gejala sirosis hati sering tidak disadari oleh penderitanya, sehingga perlu melakukan deteksi dini dan periksakan ke dokter jika gejala tersebut tidak kunjung membaik atau malah makin memburuk. Adapun kategori sirosis hati berdasarkan Child Pugh Score terbagi menjadi 3 yaitu kategori ringan, kategori sedang dan kategori berat.
Pengobatan Sirosis Hati
Pengobatan sirosis hati dilakukan berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan penyakit yang diderita pasien. Namun, perlu diketahui bahwa sirosis hati adalah kondisi yang tidak dapat disembuhkan, hanya saja bisa dilakukan perawatan untuk mencegah dan menangani komplikasi beserta meringankan gejalanya. Penanganan sirosis hati dibagi menjadi 2 kelompok yaitu medika mentosa dan non-medika sentosa.Medika Mentosa
Pengobatan sirosis hati bertujuan untuk mengendalikan penyakit dan mengurangi gejala. Jika sirosis disebabkan oleh infeksi virus hepatitis, pengobatan dengan obat antivirus dapat membantu mengendalikan infeksi. Jika sirosis menyebabkan penumpukan cairan (edema atau asites), diet rendah garam dan obat diuretik dapat membantu mengurangi pembengkakan.
Lalu, ada obat antihipertensi portal yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah di vena portal dan mengurangi risiko varises dan perdarahan. Ada pula obat beta blocker yang digunakan untuk mengurangi risiko perdarahan dari varises esofagus. Jika sirosis telah berkembang menjadi gagal hati, transplantasi hati mungkin menjadi opsi terakhir. Ini melibatkan penggantian hati yang rusak dengan hati sehat dari donor.
Non-Medika Mentosa
Batasi atau hindari konsumsi alkohol. Sebab, konsumsi alkohol yang berlebihan adalah salah satu penyebab utama sirosis, jadi menghindari atau membatasi konsumsi alkohol dapat membantu mencegah kondisi ini.
Kemudian, lindungi diri dari infeksi hepatitis. Ini dapat dilakukan dengan mendapatkan vaksinasi hepatitis, tidak berbagi jarum suntik dan menggunakan perlindungan saat berhubungan seks. Jaga berat badan ideal. Makanan yang seimbang dan olahraga rutin dapat membantu mencegah obesitas yang akan memicu sirosis karena perlemakan hati.
Dalam menghadapi sirosis hati, pemahaman tentang penyebab, gejala, dan pengobatannya adalah langkah awal yang penting dalam upaya pencegahan dan pengelolaan kondisi ini. Meskipun sirosis hati merupakan kondisi yang tidak dapat disembuhkan, tindakan medis yang tepat dan perubahan gaya hidup yang sesuai dapat membantu mengurangi risiko komplikasi serta meningkatkan kualitas hidup bagi individu yang terkena dampaknya.
Penting untuk konsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Dengan upaya yang konsisten dan dukungan yang tepat, kita dapat menghadapi sirosis hati dengan lebih baik. Anda dapat berkonsultasi seputar sirosis hati ini langsung dengan dr. Tjhang Supardjo, M. Surg, FCCS, Sp.B, FCSI, FInaCS, FICS sebagai Dokter Bedah (Penyakit Hati, Empedu, Limpa dan Pankreas) di RS EMC Alam Sutera.
- Dokter Kaget Siswi SMP Kelas 1 Hamil Ketahuan Ibunya saat Kandungan 7 Bulan, Parahnya Terkena Penyakit Kelamin
- Apakah Sinusitis Menular? Ketahui Penyebab dan Gejalanya
- Muncul Benjolan di Bawah Kulit, Kista Ateroma Sebenarnya Bahaya Nggak Sih?
- Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?