Tak Hanya Mengancam Wanita, HPV Juga Bisa Berdampak bagi Pria, Ketahui Cara Pencegahannya
Walau dianggap hanya mengancam wanita, HPV juga bisa berdampak pada pria dan perlu diwaspadai.
Human Papillomavirus (HPV) sering kali diasosiasikan dengan kanker serviks pada perempuan, sehingga banyak yang mengira bahwa virus ini hanya menjadi ancaman bagi wanita. Namun, persepsi ini sangat keliru.
Faktanya, HPV adalah ancaman kesehatan global yang mempengaruhi semua gender, termasuk pria. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk memahami bagaimana HPV dapat mempengaruhi kesehatan pria dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.
-
Bagaimana cara kerja vaksin HPV untuk mencegah kanker? Dengan mendapatkan vaksin HPV, individu dapat mengurangi risiko terkena kanker yang disebabkan oleh HPV. Selain itu, juga turut serta melindungi organ tubuh mereka dari infeksi virus tersebut.
-
Bagaimana cara mencegah penularan infeksi HPV yang dapat memicu kanker penis? Virus papilloma menyebar melalui kontak kulit dan mungkin merupakan infeksi seksual yang paling sering ditularkan pada manusia. Setidaknya ada lebih dari 70 persen orang dewasa yang aktif secara seksual akan tertular infeksi virus papiloma dan didominasi pada masa remaja.
-
Apa ciri khas dari kanker serviks yang harus diwaspadai? Salah satu ciri kanker serviks yang perlu diwaspadai adalah perdarahan abnormal.
-
Kapan vaksin HPV diberikan? Vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada remaja dan orang dewasa usia 15–26 tahun yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
HPV adalah kelompok virus yang ditularkan melalui kontak seksual dan dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Menurut Dr. Ivander R. Utama, SpOG, "Penyebab kanker serviks adalah virus, dan virus ini tidak memandang jenis kelamin. Baik laki-laki maupun perempuan dapat terinfeksi virus HPV."
HPV terdiri dari berbagai jenis, beberapa di antaranya hanya menyebabkan kutil pada kulit atau genital, sementara yang lainnya dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker serviks, penis, anus, dan tenggorokan.
Dampak HPV pada Pria
HPV tidak hanya berbahaya bagi wanita, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius pada pria. Infeksi HPV pada pria dapat menyebabkan kanker penis, meskipun kasus ini relatif jarang dibandingkan dengan kanker serviks pada wanita. Selain itu, HPV juga dapat menyebabkan kanker anus dan tenggorokan, yang risikonya meningkat pada individu yang aktif secara seksual, terutama mereka yang sering melakukan hubungan seksual oral.
Selain penularan melalui kontak seksual, HPV juga bisa menyebar melalui kontak kulit yang erat atau gesekan. Ini berarti bahwa risiko tertular virus HPV tidak hanya terbatas pada hubungan seksual. Oleh karena itu, baik pria maupun wanita harus menyadari risiko ini dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri.
Pentingnya Vaksinasi HPV
Vaksinasi merupakan cara paling efektif untuk melindungi diri dari infeksi HPV. Vaksin HPV direkomendasikan untuk semua remaja, baik laki-laki maupun perempuan, sebelum mereka aktif secara seksual. Vaksin ini mampu melindungi dari jenis-jenis HPV yang paling sering menyebabkan kanker dan kutil genital.
Kesadaran tentang pentingnya vaksinasi HPV sangat penting, mengingat HPV bisa menginfeksi siapa saja, tanpa memandang gender. Sayangnya, kesadaran tentang bahaya HPV sering kali muncul hanya setelah adanya kasus-kasus besar, seperti yang dialami oleh almarhumah Julia Perez, yang meningkatkan perhatian publik terhadap kanker serviks. Namun, setelah perhatian masyarakat mereda, banyak orang kembali mengabaikan pentingnya vaksinasi.
Menurut Dr. Ivander, jika vaksinasi tidak segera dilakukan pada anak-anak dan remaja, angka kematian akibat kanker serviks bisa meningkat signifikan dalam 10 hingga 15 tahun ke depan.
"Angka kematian akibat kanker serviks bisa mencapai 3 hingga 4 perempuan setiap dua jam jika vaksinasi tidak segera dilakukan," tegasnya.
HPV dan Risiko pada Usia Muda
HPV sering kali menyerang pada usia muda, bahkan mulai sekitar usia 15 tahun. Hal ini menjadi tantangan tersendiri karena banyak orang tua yang tidak menyadari kapan anak mereka mulai aktif secara seksual.
"Sebagian besar aktivitas seksual terjadi tanpa diketahui oleh orang tua, dan infeksi HPV yang terjadi di usia muda bisa berkembang menjadi kanker serviks saat mereka mencapai usia 30-40 tahun," jelas Dr. Ivander.
Infeksi HPV tidak hanya terbatas pada kanker serviks. Virus ini juga dapat menyerang organ lain seperti anus, vagina, dan bibir kemaluan. Oleh karena itu, penting bagi semua orang, baik pria maupun wanita, untuk melakukan vaksinasi dan menjalani pemeriksaan rutin sebagai langkah pencegahan.