Tanpa Demam Tinggi dan Bintik Merah, DBD Ternyata Juga Bisa Muncul
"Tapi kadang-kadang gejalanya tidak khas. Belum sampai muncul bintik-bintik merah atau demam hanya sedikit-sedikit itu kadang-kadang sudah demam berdarah," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi.
Salah satu gejala umum ketika seseorang menderita demam berdarah dengue (DBD) adalah demam tinggi sekitar 39 derajat Celsius serta muncul bintik merah. Namun ternyata DBD juga dapat muncul tanpa adanya tanda tersebut.
"Tapi kadang-kadang gejalanya tidak khas. Belum sampai muncul bintik-bintik merah atau demam hanya sedikit-sedikit itu kadang-kadang sudah demam berdarah," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Health-Liputan6.com .
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Mengapa DBD masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia? DBD disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, pada tahun 2022, terdapat 52.313 kasus DBD dengan 448 orang meninggal dunia.
-
Di mana DBD menjadi masalah utama? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Di mana penyakit demam berdarah banyak ditemukan? Penyakit ini banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, termasuk Indonesia.
-
Apa saja gejala DBD pada anak? Gejala penyakit DBD atau demam berdarah dengue pada anak antara lain adalah sebagai berikut: Demam tinggi. Anak akan mengalami demam tinggi hingga mencapai 40°C selama 2-7 hari. Demam ini bisa memiliki pola pelana kuda, yaitu demam naik turun dengan fase kritis di saat suhu menurun.
Dokter spesialis penyakit dalam RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Ari Fahrial Syam, pun menyampaikan bahwa gejala klinis demam berdarah cukup bervariasi. Demam yang timbul bisa secara terus-menerus, bisa naik turun dan bisa hanya 1-2 hari saja.
"Oleh karena adanya demam yang mendadak, perlu diwaspadai kemungkinan penyakit demam berdarah sebagai penyebabnya," kata Ari dalam pesan singkat yang diterima Health-Liputan6.com.
Selain demam tinggi yang mendadak, Ari menyampaikan bahwa pasien kadang kala juga merasakan gangguan pada pencernaan berupa nyeri di ulu hati, mual bahkan muntah, nyeri perut serta susah buang air besar. Ada juga pasien DBD yang mengalami diare yakni sekitar 5-6 persen.
Selain demam, gejala lain yang dikeluhkan pasien DBD adalah mual dan pusing.
"Tulang juga terasa ngilu sekali," tandas Nadia.
Reporter: Benedikta Desideria
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
4 Cara Mudah Meredakan Rasa Cemas yang Tengah Mendera
Sejumlah Khasiat Tak Terduga yang Dikandung Oleh Sesiung Bawang
Waspada! Jangan Sembarangan Pasang Behel Selain di Dokter Gigi
Masalah Kesehatan di Film Glass yang Berasal dari Penyakit di Dunia Nyata
Kecanduan Game Ditetapkan Sebagai Penyakit, Industri Desak WHO untuk Diskusi
Lansia Boleh Operasi Plastik Asal Penuhi Syarat Berikut
Saat Ini Banyak Wanita Menempuh Operasi Perut Demi Memiliki Sixpack