Ternyata, pertukaran bakteri saat ciuman mampu sehatkan tubuh
Perbanyak ciuman dengan pasangan untuk mencegah flu di musim penghujan seperti saat ini
Ciuman merupakan hal romantis yang sering dilakukan bagi mereka yang sudah berpasangan. Ciuman mampu membuat Anda dan pasangan merasa intim kembali. Bahkan ciuman dapat membuat hubungan Anda berdua semakin mesra.
Tak hanya bermanfaat untuk peningkatan hubungan dengan pasangan, ciuman sendiri mampu membawa manfaat untuk kesehatan. Khususnya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda secara alami. Itulah bunyi penelitian yang dilansir dari dailymail.co.uk.
"Ada sebanyak 80 juta bakteri yang ditransfer ketika Anda dan pasangan berciuman selama 10 detik. Transfer bakteri ini berarti di dalam tubuh Anda dan pasangan muncul pertahanan sistem kekebalan tubuh secara alami. Pertahanan ini bermanfaat untuk menangkal infeksi yang terjadi," terang Remco Kort dari the Netherlands Organisation for Applied Scientific Research. "Sebenarnya manusia membawa triliunan bakteri di dalam tubuhnya. Bakteri ini membentuk mikrobiota yang memainkan peranan penting dalam mencerna makanan serta menangkal infeksi yang terjadi di tubuh. Sehingga ciuman yang menjadi media transfer ini semakin menguatkan sistem kekebalan tubuh manusia."
Penelitian ini sebelumnya menguji 21 pasangan yang berciuman. Peneliti pun menemukan bahwa semakin sering pasangan berciuman, maka tingkat kekebalan tubuh mereka akan menjadi sama.
Baca juga:
8 Rahasia sehat untuk melawan flu di musim penghujan
Ini bahayanya mengonsumsi ayam yang setengah matang
Menjadi kakek dan nenek bisa bikin sehat? Ini 3 buktinya
5 Manfaat sehat dari hangat dan gurihnya kaldu
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.