Tidak Sarapan Bikin Gemuk? Ini Jawaban Ahli Gizi yang Mengejutkan!
Mitos atau fakta? Ternyata tidak sarapan tidak selalu membuat gemuk. Simak penjelasan dari ahli gizi tentang hubungan sarapan dan berat badan!
Banyak orang percaya bahwa melewatkan sarapan bisa membuat berat badan bertambah, bahkan menjadi salah satu kebiasaan buruk yang harus dihindari. Namun, kenyataannya, pengaruh sarapan terhadap berat badan lebih kompleks daripada yang kita kira. Ahli gizi dan penelitian ilmiah menunjukkan bahwa hubungan antara sarapan dan kenaikan berat badan tidak selalu sesederhana yang dibayangkan. Artikel ini akan membahas fakta-fakta seputar mitos ini dan memberikan wawasan dari sudut pandang kesehatan.
Mengapa Banyak Orang Berpikir Sarapan Itu Penting?
Sarapan sering disebut sebagai "makan pagi" yang paling penting dalam sehari karena berperan penting dalam memulai metabolisme tubuh setelah berjam-jam tidur. Penurunan kadar glukosa darah yang terjadi saat tidur membuat tubuh membutuhkan asupan makanan untuk mengembalikan energi. Tanpa sarapan, tubuh dapat mengalami gangguan metabolisme yang bisa mengarah pada peningkatan rasa lapar sepanjang hari, memicu konsumsi makanan berkalori tinggi dan tidak sehat. Hal inilah yang sering dihubungkan dengan kenaikan berat badan.
-
Bagaimana gerakan tari zapin? Tari Zapin di Riau secara umum bisa ditandai dengan jelas dari rangkaian susunan gerakan-gerakan kaki dengan gerak tangan yang dilakukan sewajarnya dan mengikuti gerakan badan dan kaki. Tari zapin di Riau tidak terdapat istilah pitunggua seperti gerakan silat.
-
Apa yang dirayakan Tarra Budiman dan Gya Sadiqah? Gadis yang bernama lengkap Kayma Jayna Agyra ini tampak sangat bahagia. Tarra dan Gya memutuskan untuk merayakan dengan cara yang sederhana, hanya dengan membeli kue lucu dan menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga.
-
Apa itu Berondong Gabah Ketan? Berondong Gabah Ketan merupakan salah satu camilan yang terkenal pada era 80-an.
-
Kapan Gaun Tarkhan ditemukan? Bukti tertua yang diberikan oleh para ahli arkeologi adalah Gaun Tarkhan, yaitu kemeja linen dengan leher V yang ditemukan di makam Dinasti Pertama di pemakaman Tarkhan, Mesir kuno, oleh ahli Mesir kuno, Flinders Petrie.
-
Kapan Sagil lahir? Mengutip Instagram @majeliskopi, Sabtu (11/5), Sagil diketahui kelahiran Desa Belui pada 7 Juni 2012 lalu.
-
Babat itu bagian mana di sapi? Salah satu gank jeroan adalah babat. Bagian dalam perut sapi atau kambing yang berbentuk seperti handuk ini bisa diolah jadi makanan yang lezat.
Namun, ahli gizi seperti Dr. Anne R. McTiernan, penulis studi di American Journal of Clinical Nutrition, mengungkapkan bahwa efek melewatkan sarapan sangat bergantung pada kebiasaan makan sepanjang hari dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidak sarapan mungkin memiliki kebiasaan makan yang buruk, tetapi tidak ada bukti pasti bahwa melewatkan sarapan secara langsung menyebabkan peningkatan berat badan.
Fakta yang Perlu Anda Ketahui Tentang Sarapan dan Kenaikan Berat Badan
Beberapa studi mengindikasikan bahwa orang yang melewatkan sarapan memiliki kecenderungan untuk makan lebih banyak pada waktu makan berikutnya. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of Nutrition, responden yang tidak sarapan cenderung lebih memilih makanan dengan kalori tinggi saat makan siang atau makan malam, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan asupan kalori total.
Namun, para ahli juga memperingatkan bahwa pentingnya sarapan bukanlah jaminan untuk mencegah kenaikan berat badan. Dr. David Katz, seorang spesialis nutrisi dan pencegahan penyakit dari Yale University, menjelaskan bahwa kualitas makanan yang dikonsumsi lebih penting daripada sekadar makan atau tidak makan sarapan. Sarapan yang tinggi gula dan lemak jenuh justru dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan, bahkan jika Anda mengonsumsinya setiap hari.
Apakah Sarapan Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan?
Bagi sebagian orang, sarapan sehat yang kaya protein dan serat dapat membantu mengatur nafsu makan sepanjang hari. Studi yang dipublikasikan oleh The Journal of Nutrition menyebutkan bahwa konsumsi sarapan sehat dengan kandungan protein yang tinggi dapat meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi asupan kalori pada waktu makan berikutnya. Ini berarti bahwa sarapan yang terkontrol dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah makan berlebihan.
Namun, di sisi lain, beberapa orang mungkin merasa bahwa mereka justru merasa lebih lapar setelah sarapan, terutama jika menu sarapan tidak seimbang atau mengandung terlalu banyak karbohidrat sederhana. Oleh karena itu, penting untuk memilih menu sarapan yang mengandung kombinasi karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat.
Pilihan Sarapan yang Sehat
Untuk memaksimalkan manfaat sarapan, pilihlah makanan yang memberikan energi secara berkelanjutan dan menjaga keseimbangan gula darah. Misalnya, mengonsumsi oatmeal dengan potongan buah, telur rebus, atau smoothie yang mengandung protein dapat menjadi pilihan yang sangat baik. Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, makanan seperti ini tidak hanya mendukung metabolisme tubuh, tetapi juga mengurangi rasa lapar lebih lama.
Menghindari sarapan yang mengandung gula tambahan, seperti sereal manis atau kue, juga penting karena makanan tersebut dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat dan peningkatan rasa lapar dalam waktu singkat. Lebih baik memilih makanan alami yang mengandung serat tinggi dan rendah lemak jenuh.
Melewatkan Sarapan: Efeknya pada Tubuh
Jika Anda melewatkan sarapan, tubuh Anda mungkin mengalami penurunan kadar glukosa darah, yang berpotensi menyebabkan kelelahan, sulit berkonsentrasi, dan peningkatan rasa lapar yang bisa memicu keinginan untuk mengonsumsi camilan tinggi kalori. Selain itu, studi yang dilakukan oleh British Journal of Nutrition menunjukkan bahwa orang yang melewatkan sarapan mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami obesitas, terutama jika mereka mengkompensasi kekurangan kalori dengan makan lebih banyak di waktu lain.
Namun, penting juga untuk menyadari bahwa bagi sebagian orang, seperti mereka yang menjalani pola makan intermittent fasting, melewatkan sarapan tidak selalu menyebabkan efek negatif. Dalam pola makan ini, tubuh mengalami peningkatan sensitivitas insulin dan pembakaran lemak yang lebih optimal.
Mitos bahwa tidak sarapan secara otomatis menyebabkan gemuk tidak sepenuhnya benar. Sementara tidak sarapan dapat memicu peningkatan rasa lapar yang dapat berujung pada konsumsi makanan berkalori tinggi, faktor yang lebih penting adalah kualitas dan jenis makanan yang dikonsumsi. Sarapan yang sehat dan seimbang dengan kandungan protein, serat, dan lemak sehat dapat membantu mengontrol nafsu makan dan menjaga keseimbangan metabolisme.
Jika Anda lebih suka melewatkan sarapan, pastikan untuk tetap menjaga pola makan yang sehat dan teratur di sepanjang hari. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda. Pada akhirnya, kunci untuk menjaga berat badan tetap ideal adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan menjaga pola hidup aktif.