Tips Mengatasi Masalah Overstimulasi pada Bayi, Orangtua Perlu Tahu
Overstimulasi pada bayi dapat terjadi pada kehidupan sehari-hari, ketahui ciri dan dampaknya.
Berinteraksi dengan bayi sangat penting untuk perkembangan mereka. Kegiatan seperti berbicara, membuat wajah lucu, mengajak berjalan-jalan, mengenalkan mereka kepada teman, dan melakukan aktivitas yang sesuai dengan usia mereka adalah cara yang baik untuk memperkenalkan dunia kepada bayi.
Namun, seperti halnya orang dewasa, bayi juga bisa mengalami overstimulasi. Jika bayi Anda menjadi rewel atau mulai menangis saat bermain atau berada di luar, mungkin mereka mengalami overstimulasi.
-
Mengapa overstimulasi pada bayi bisa mengganggu? Terjadinya overstimulasi pada bayi bisa menjadi suatu hal yang mengganggu sehingga penting untuk mengetahui cara mengatasinya. Overstimulasi pada bayi adalah fenomena umum yang dapat terjadi ketika bayi atau anak menerima lebih banyak rangsangan daripada yang mereka bisa tangani atau yang biasa mereka alami.
-
Kapan biasanya overstimulasi terjadi pada bayi? Dilansir dari Healthline, menurut Dr. Kevin Kathrotia, seorang neonatologis dan ahli pediatri, fase ini umumnya terjadi sekitar 2 minggu hingga 3 hingga 4 bulan pertama kehidupan bayi.
-
Apa saja ciri-ciri bayi yang mengalami overstimulasi? Overstimulasi pada bayi dapat ditandai dengan beberapa perilaku pada bayi, antara lain: Menangis yang keras: Bayi mungkin menangis lebih keras dari biasanya pada saat mengalami overstimulasi. Menarik diri dari sentuhan atau memalingkan kepala: Bayi cenderung menunjukkan penolakan terhadap sentuhan atau berusaha menghindarinya.Menginginkan dipeluk: Bayi mungkin mencari kelekatan fisik dengan ingin dipeluk.Ingin lebih sering menyusu: Mereka mungkin mencari kenyamanan dengan lebih sering menyusui. Rewel atau mudah marah: Bayi dapat menunjukkan ketidaknyamanan atau ketegangan dengan menjadi rewel atau mudah marah.Mengencangkan tinju atau menggerakkan lengan dan kaki: Tindakan fisik seperti mengencangkan tinju atau gerakan yang tidak teratur dapat menandakan ketidaknyamanan.Berperilaku takut: Mereka mungkin menunjukkan rasa takut atau cemas. Tantrum: Bayi bisa mengalami tantrum sebagai reaksi terhadap ketidaknyamanan yang dirasakan.Bergerak-gerak: Mereka mungkin menunjukkan gerakan yang tidak terkoordinasi atau hektik.Perilaku sangat lelah: Bayi mungkin menunjukkan kelelahan ekstrem sebagai akibat dari overstimulasi.Melakukan tindakan untuk menenangkan diri: Beberapa bayi mungkin mencoba untuk menenangkan diri dengan mengisap tangan atau jari mereka.
-
Bagaimana cara mengatasi bayi yang overstimulasi? Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menenangkan bayi yang terlalu terangsang: Keluarkan mereka dari situasi stimulasi berlebih: Mengubah lingkungan menjadi tempat yang lebih tenang dan gelap dapat membantu mengurangi rangsangan yang membuat bayi terlalu terangsang.Membungkus bayi: Membungkus bayi dengan selimut memberikan tekanan yang stabil dan dapat meniru kenyamanan dalam kandungan. Menenangkan mereka dengan white noise: Memutar musik lembut atau menggunakan mesin white noise dapat membantu menciptakan lingkungan yang menenangkan.Pegang bayi Anda, tetapi siapkan untuk memberikan ruang bagi mereka: Beberapa bayi mungkin ingin dipeluk atau disentuh, sementara yang lain mungkin merasa lebih nyaman saat dibiarkan sendiri untuk menenangkan diri.
-
Kenapa banyak anak hiperaktif mengalami keterlambatan bicara? Terlambat bicara pada anak bukanlah suatu diagnosa, melainkan merupakan tanda awal yang memerlukan perhatian khusus dari orang tua. Jane Cindy Linardi juga menjelaskan bahwa keterlambatan bicara bisa terkait dengan kondisi gangguan seperti ADHD atau bahkan autisme. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa keterlambatan bicara bukanlah masalah yang sepele dan perlu segera diperiksa lebih lanjut.
-
Mengapa tubuh anak bisa merasa kelelahan setelah terlalu banyak bersosialisasi? Menurut Laurie Helgoe, PhD, profesor klinis asosiasi psikologi di Universitas Augsburg, tubuh kita dapat merasa kewalahan atau sulit untuk bersantai setelah memproses terlalu banyak informasi sekaligus.
Apa Itu Overstimulasi pada Bayi?
Dilansir dari The Bump, overstimulasi terjadi ketika mereka merasa kewalahan oleh aktivitas, suara, dan sensasi yang lebih banyak daripada yang dapat mereka tangani. Menurut Alexis Phillips-Walker, DO, seorang dokter anak di Memorial Hermann Medical Group Pediatrics di Atascocita, Texas, “overstimulasi terjadi ketika bayi merasa kewalahan oleh aktivitas, suara, dan sensasi yang melebihi kapasitas mereka untuk mengatasinya.”
Situasi yang dianggap biasa oleh orang dewasa dapat sangat mempengaruhi bayi, seperti berbelanja di supermarket atau menghadiri acara keluarga. Dalam situasi seperti ini, penting untuk membiarkan bayi beradaptasi dengan lingkungannya dengan melihat Anda berbicara dengan orang dewasa lainnya sebelum mereka berinteraksi dengan orang lain.
Tanda-Tanda Overstimulasi pada Bayi
Secara biologis, overstimulasi pada bayi menyebabkan tubuh mereka memproduksi hormon stres yang disebut kortisol. Hormon ini merangsang sistem saraf simpatik—bagian tubuh yang bertanggung jawab atas respons fight or flight. Akibatnya, detak jantung meningkat, pernapasan menjadi cepat, dan otot-otot menegang. Bayi menunjukkan respons stres ini dengan menangis dan sulit ditenangkan. Tanda-tanda lain yang perlu diperhatikan meliputi:
- Bertindak rewel atau mudah marah
- Tidak ingin digendong (meskipun bayi yang lebih besar mungkin menjadi lebih lengket)
- Menolak menyusu
- Terlihat lelah
- Mengepalkan tangan
- Tampak ketakutan
Cara Menghindari Overstimulasi pada Bayi
Untuk menghindari overstimulasi pada bayi, penting untuk memahami aktivitas atau lingkungan yang dapat memicu overstimulasi pada anak Anda. Meskipun tidak selalu mungkin untuk menghindari situasi yang memicu overstimulasi, seperti berbelanja atau menghadiri acara keluarga, beberapa langkah pencegahan dapat membantu. Alexis Phillips-Walker merekomendasikan:
- Cobalah untuk tetap pada jadwal makan yang teratur
- Batasi durasi menjalankan tugas
- Berikan waktu tenang untuk bayi
- Hindari penggunaan layar untuk anak di bawah 2 tahun (dan batasi penggunaan layar untuk balita yang lebih tua)
- Sesuaikan kegiatan dengan waktu tidur bayi
Rutinitas yang konsisten saat tidur siang dan malam sangat penting. Lisa M. Asta, MD, seorang profesor klinis pediatri di University of California di San Francisco, menyarankan, “Hari bayi harus memiliki waktu tenang yang konsisten untuk memberi pesan bahwa sekarang adalah saatnya untuk istirahat.” Membacakan buku, menyanyikan lagu, menurunkan tirai, dan menidurkan bayi di tempat tidur dapat membantu menciptakan suasana yang tenang.
- Overparenting Mungkin Terjadi saat Mengasuh Anak, Ketahui Ciri-ciri serta Akibatnya pada Anak
- Tips Orangtua untuk Seimbangkan Kehidupan Anak yang Terlalu Sibuk Les dan Aktivitas Lainnya
- 11 Tanda Overstimulasi pada Bayi dan Cara Mengatasinya, Perlu Dipahami Orangtua
- Apakah Anak Bayi Kita Tidur Terlalu Lama? Ini Cara Mengetahuinya
Cara Menenangkan Bayi yang Overstimulasi
Cara terbaik untuk menenangkan bayi yang overstimulasi adalah dengan mengeluarkan mereka dari lingkungan yang memicu overstimulasi. Bawa mereka ke ruangan yang tenang dengan sedikit rangsangan, seperti lampu, suara, mainan yang merangsang, dan orang lain. Kamar bayi yang gelap dan tenang adalah tempat yang ideal. Jika Anda sedang di luar rumah, Anda bisa mengimprovisasi dengan menaruh bayi di kereta dorong dan menutupinya dengan kain untuk menciptakan lingkungan yang gelap.
Untuk menenangkan bayi yang baru lahir dan bayi yang lebih muda, Phillips-Walker menyarankan menyusui atau memberi mereka botol, atau membedong dan menggendong mereka atau mengayun mereka hingga tertidur. “Jangan khawatir jika bayi tidak suka dibedong,” tambahnya.
“Beberapa bayi yang menangis membutuhkan ruang mereka sendiri. Tidak apa-apa menidurkan mereka di tempat yang aman seperti tempat tidur bayi, sementara Anda tetap berada di dekatnya untuk menenangkan mereka jika diperlukan.”
Untuk bayi yang lebih besar dan balita, penting untuk memastikan kebutuhan fisik mereka terpenuhi terlebih dahulu. Periksa apakah mereka lapar, haus, kepanasan, atau kedinginan. Jika di rumah, Anda bisa menidurkan anak di ruangan yang gelap dan melakukan aktivitas tenang seperti membacakan buku atau memeluk mereka.
“Jika memungkinkan, kendalikan lingkungan Anda,” kata Phillips-Walker. “Meminta orang berbicara dengan nada rendah, meredupkan lampu, atau menutup tirai dapat membantu.”
Overstimulasi pada bayi adalah hal yang normal, dan setiap anak akan bereaksi berbeda. Namun, perhatikan jika respons emosional mereka tampak tidak sebanding dengan situasinya. Hal ini dapat memberikan petunjuk tentang masalah terkait kesulitan pemrosesan emosional atau informasi, seperti gangguan spektrum autisme atau gangguan defisit perhatian. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang perkembangan anak Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak.