Waspadai Penyakit Fabry, Dari Gejala Awal hingga Strategi Penanganannya
Apa itu penyakit Fabry? Ketahui gejala awal dan cara penanganannya melalui penjelasan berikut ini.
Penyakit Fabry adalah gangguan genetik langka yang disebabkan oleh kekurangan enzim alfa-galaktosidase A, yang berfungsi untuk memecah lemak dalam tubuh. Dilansir dari WebMD, penyakit ini merupakan kondisi genetik yang diwariskan dalam keluarga, ditandai dengan penumpukan lemak tertentu dalam sel-sel tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah serta kerusakan pada berbagai organ seperti kulit, ginjal, jantung, otak, dan sistem saraf. Disebut juga sebagai "penyakit penyimpanan," Fabry biasanya muncul pada masa kanak-kanak dan lebih sering dialami oleh pria dibandingkan wanita. Meskipun tidak umum, penyakit ini dapat menimbulkan gejala serius yang berdampak negatif pada kualitas hidup penderitanya.
Gejala awal penyakit Fabry sering kali sulit dikenali karena dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Beberapa tanda awal yang umum meliputi nyeri pada tangan dan kaki, perubahan pada kulit, serta gangguan pencernaan. Seiring berjalannya waktu, gejala ini dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius, seperti gangguan pada jantung dan ginjal. Oleh karena itu, penting untuk menyadari gejala ini agar individu dapat mencari bantuan medis sebelum kondisinya memburuk.
-
Apa itu penyakit langka? Penyakit langka adalah penyakit yang jumlah penderitanya sangat sedikit, yaitu kurang dari lima orang dari 100.000 orang penduduk. Ada banyak jenis penyakit langka yang telah diidentifikasi, yang sebagian besar bersifat genetik, kronis, dan mengancam jiwa.
-
Kenapa penyakit Ain berbahaya? Penyakit ain sangat berbahaya karena kemunculannya tidak disadari, namun bisa menyebabkan gangguan fisik hingga mengakibatkan kematian bagi korbannya.
-
Kapan wabah penyakit pernapasan ini terjadi? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
-
Apa saja faktor genetik yang berperan dalam kecerdasan anak? Setiap gen memberikan kontribusi kecil pada kecerdasan, dan kombinasi dari banyak gen ini menciptakan keunikan setiap individu. Oleh karena itu, meskipun genetika memainkan peran penting, kecerdasan anak bukanlah hasil tunggal dari satu sumber genetik.
-
Bagaimana cara mengatasi gejala tipes pada anak? Pada tingkat keparahan yang masih ringan, pengobatan bisa dilakukan bersama dengan beberapa tindakan mandiri seperti berikut: 1. Beri Asupan Cairan Pastikan cairan tubuh anak terpenuhi sehingga anak tidak mengalami dehidrasi. Sebab, gejala tipes seperti mual dan muntah, penurunan nafsu makan, diare, dan demam tinggi bisa memicu terjadinya dehidrasi.
-
Bagaimana cara menangani memar yang disebabkan oleh penyakit tertentu? Sementara pada kasus memar tanpa sebab yang diakibatkan oleh penyakit tertentu, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan guna mengetahui penyebabnya secara jelas. Biasanya, dokter akan melakukan tes darah guna mengukur jumlah trombosit dan waktu yang diperlukan darah untuk membeku. Setelah diketahui hasil diagnosis, barulah dokter akan memberikan pengobatan untuk meredakan memar sesuai penyakit yang menyertainya.
Penanganan penyakit Fabry memerlukan pendekatan yang beragam, termasuk terapi dan modifikasi gaya hidup. Terapi penggantian enzim merupakan salah satu metode yang sering digunakan untuk mengatasi kekurangan enzim tersebut, sementara perubahan pola makan dan peningkatan aktivitas fisik juga dapat berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini, diharapkan lebih banyak orang dapat mengenali tanda-tanda awal dan memperoleh perawatan yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka
Tanda dan Gejala Penyakit Fabry
Dilansir dari Cleveland Clinic, Menurut Cleveland Clinic, gejala penyakit Fabry bervariasi tergantung pada jenisnya. Ada dua tipe utama:
- Tipe Klasik: Gejala biasanya muncul pada masa kanak-kanak atau remaja, dengan salah satu gejala umum berupa sensasi terbakar yang menyakitkan di tangan dan kaki, yang dapat mulai dirasakan sejak usia dua tahun. Gejala ini cenderung semakin parah seiring berjalannya waktu.
- Tipe Late-Onset/Atypical: Pada tipe ini, gejala baru muncul pada usia 30 tahun atau lebih, dan sering kali ditandai dengan gagal ginjal atau penyakit jantung.
Gejala penyakit Fabry dapat mencakup:
- Rasa mati rasa, kesemutan, atau nyeri di tangan dan kaki.
- Nyeri ekstrem saat beraktivitas fisik.
- Intoleransi terhadap suhu panas atau dingin.
- Pola abnormal pada mata yang hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan mata.
- Gejala mirip flu seperti kelelahan, demam, dan nyeri tubuh.
- Masalah gastrointestinal, termasuk diare, sembelit, dan nyeri perut.
- Kehilangan pendengaran atau tinnitus (suara berdenging di telinga).
- Kadar protein yang tinggi dalam urine.
- Lesi kulit berwarna gelap di area tubuh tertentu.
- Pengurangan keringat (hipohidrosis) atau tidak berkeringat sama sekali (anhidrosis).
- Pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, atau bagian kaki lainnya.
Penyebab Penyakit Fabry
Penyakit Fabry disebabkan oleh varian (atau mutasi) pada gen GLA. Dilansir dari Medline Plus, gen ini memberikan instruksi untuk memproduksi enzim yang disebut alpha-galaktosidase A. Enzim ini aktif di lisosom, struktur yang berfungsi sebagai pusat daur ulang di dalam sel. Alpha-galaktosidase A berperan dalam memecah substansi lemak yang dikenal sebagai globotriaosylceramide. Varian pada gen GLA mengubah struktur dan fungsi enzim, sehingga menghambat kemampuannya untuk memecah substansi ini dengan efektif. Akibatnya, globotriaosylceramide menumpuk di dalam sel-sel tubuh, terutama di sel-sel yang melapisi pembuluh darah di kulit serta di ginjal, jantung, dan sistem saraf. Penumpukan progresif zat ini merusak sel-sel, yang menyebabkan berbagai tanda dan gejala penyakit Fabry.
Varian gen GLA yang menyebabkan hilangnya aktivitas alpha-galaktosidase A mengakibatkan bentuk klasik dan parah dari penyakit Fabry. Sementara itu, varian yang mengurangi, tetapi tidak menghilangkan, aktivitas enzim biasanya menyebabkan bentuk penyakit Fabry yang lebih ringan dan muncul lebih lambat, yang umumnya hanya mempengaruhi jantung, ginjal, atau pembuluh darah di otak.
- Waspada! Gejala Penyakit Jantung yang Tak Boleh Diabaikan dan Cara Pencegahannya
- 8 Jenis Penyakit Sendi yang Umum Terjadi, Kenali Gejalanya
- Bagaimana Cara Menghindari Sifat Hasad dan Penyakit Hati? Ini Amalan yang Bisa Dikerjakan
- Cara Mencegah Tipes dengan Baik dan Efektif, Ketahui Pemicu dan Bahaya Komplikasinya
Pengobatan Penyakit Fabry
Dilansir dari WebMD, Meskipun belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit Fabry, terdapat dua jenis pengobatan yang dapat memberikan bantuan:
- Terapi Penggantian Enzim (ERT): Terapi ini dilakukan melalui infus untuk menggantikan enzim yang hilang atau tidak berfungsi dengan baik. ERT membantu tubuh dalam memecah lemak dan meredakan nyeri serta gejala lainnya.
- Migalastat (Galafold): Obat ini diminum secara oral dan berfungsi untuk menstabilkan enzim yang tidak berfungsi, sehingga mengurangi dampak penyakit pada organ-organ.
Dokter juga mungkin akan meresepkan obat untuk mengatasi nyeri, masalah pencernaan, serta pengobatan untuk kondisi jantung atau tekanan darah tinggi. Jika terjadi kerusakan ginjal yang parah, dialisis atau transplantasi ginjal mungkin diperlukan.
Pentingnya Perawatan Diri dan Dukungan Emosional
Dilansir dari WebMD, Merawat diri sendiri adalah hal yang sangat penting bagi individu yang hidup dengan penyakit Fabry. Melakukan aktivitas yang menyenangkan dan menghabiskan waktu dengan orang-orang yang mendukung sangat dianjurkan. Diskusikan kondisi Anda dengan keluarga dan teman agar mereka dapat memahami dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Jika Anda merasa cemas atau tertekan akibat masalah kesehatan yang serius, pertimbangkan untuk meminta rujukan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor. Berbicara dengan seseorang bisa sangat bermanfaat. Meskipun belum ada obat untuk penyakit Fabry, perawatan yang tepat dapat membantu mengendalikan gejala. Pastikan untuk selalu mengikuti saran dokter mengenai perawatan dan melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kondisi Anda.