Bacaan Ghorib dalam Alquran dan Contohnya, Umat Muslim Wajib Tahu
Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat yang cara membacanya tidak biasa. Bacaan ini disebut dengan bacaan ghorib.
Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat yang cara membacanya tidak biasa. Bacaan ini disebut dengan bacaan ghorib.
Bacaan Ghorib dalam Alquran dan Contohnya, Umat Muslim Wajib Tahu
Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat yang cara membacanya tidak biasa. Bacaan ini disebut dengan bacaan ghorib.
Mungkin sebagian orang belum pernah mendengar kata gharib. Gharib artinya tersembunyi atau samar. Menurut istilah ulama qurra’, gharib memiliki arti sesuatu yang perlu penjelasan khusus karena pembahasannya yang samar.
Bacaan-bacaan di dalam Al-Qur’an yang dianggap gharib dalam qira’ah Imam Ashim riwayat Hafs, antara lain adalah Imalah, Isymam, Saktah, Tashil, dan Naql.
-
Apa makna dari gerakan-gerakan yang ada di Tari Rayak-rayak Sukabumi? Disebutkan bahwa tari Rayak-rayak Sukabumian ini merupakan penggambaran dari rasa syukur oleh kaum muda di sana. Ini terlihat dari gerakannya yang banyak menyibakkan tangan sebagai tanda bentuk sorak sorak bergembira. Ini diartikan sebagai bentuk rasa syukur yang dihadirkan melalui ekspresi tarian suka cita.
-
Apa ciri khas dari Domba Garut? Dilansir dari berbagai sumber, Domba Garut memiliki ciri khas yang terletak pada bentuk kuping dan ekor domba yang kombinasi antara kuping rumpung atau ngadaun hiris dengan ekor ngabuntut beurit atau ngabuntut bagong.
-
Bagaimana gerakan tari Sulintang? Tarian ini begitu lembut, gerakannya mirip lilin yang tertiup angin.
-
Apa ciri khas Gambang Rancag? Melagukan pantun jadi ciri unik kesenian asli Betawi ini Nyaris Tenggelam, Seni Betawi Kuno Ini Unik Karena Padukan Pantun dengan Gambang Kromong
-
Apa itu Rumbah? Konon pecel khas pantura Jawa Barat ini unik dan bisa sembuhkan wasir. Biasanya kuliner pecel khas Jawa Timur memiliki bahan utama sayuran rebus yang diberi bumbu kacang pedas. Sayuran tersebut terdiri dari taoge, kacang panjang, kembang turi sampai bayam. Kuliner pecel ternyata juga terkenal hingga ke wilayah pantai utara Jawa Barat. Mayoritas warga di wilayah Kabupaten Cirebon dan Indramayu menjadikannya sebagai menu sarapan atau makan siang. Namun menu pecel di kedua daerah itu berbeda dari asalnya. Makanan ini disajikan justru tanpa sambal kacang.
-
Apa yang ditemukan di Gua Te'omim? Dalam sebuah penelitian untuk Harvard Theology Review yang dipublikasikan oleh Cambridge University Press, peneliti dari Otoritas Kepurbakalaan Israel dan Universitas Bar-Ilan menjelaskan tentang temuan lampu minyak di dalam gua yang terletak di Bukit Yudea. Benda itu diketahui berasal dari zaman Romawi, sekitar abad kedua atau abad keempat Masehi atau 2.000 tahun lalu.
Karena bacaan-bacaan ini tidak biasa, penting bagi kita untuk mengetahui dan mempelajari tata cara bacaannya.
Karena dikhawatirkan akan terjadi kesalahan dalam membaca ayat Al-Qur’an.Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini lima jenis bacaan Gharib dalam Al-Qur’an yang perlu kita ketahui.
Imalah
Jenis bacaan gharib yang pertama adalah Imalah. Imalah artinya memiringkan atau condong. Sedangkan menurut istilah, Imalah artinya memiringkan bacaan fathah ke arah bacaan kasrah atau memiringkan bacaan alif ke arah ya.
Bacaan Imalah ini hanya ada satu dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat Hud ayat 41.
Pada pertengahan ayat tersebut, terdapat lafaz “majroha” yang dibaca menjadi “majreha”.
Isymam
Jenis bacaan gharib yang kedua adalah Isymam. Cara membaca bacaan Isymam adalah dengan cara mencampurkan bacaan dammah dengan bacaan sukun disertai dengan gerakan mulut yang dimajukan seperti saat mengucapkan huruf “U”.
Bacaan Isymam ini ada satu dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat Yusuf ayat 11. Di dalamnya terdapat lafaz “laa ta’manna”, namun karena lafaz aslinya adalah “laa ta’manuna” maka lafaz ‘nu’ tidak perlu dibaca tapi diisyaratkan dengan memajukan mulut.
Saktah
Jenis bacaan gharib yang ketiga adalah Saktah. Saktah artinya diam atau tidak bergerak. Sedangkan menurut isltilah Saktah adalah berhenti sejenak sebelum membaca bacaan berikutnya. Namun, ketika berhenti tidak boleh mengambil napas selama 2 sampai 4 harakat.
Terdapat 4 lafaz Saktah yang ada di dalam Al-Qur’an, yaitu dalam surat Al-Kahfi di akhir ayat 1, surat Yasin ayat 52, surat Al-Qiyamah ayat 27, dan surat Al-Muthaffifin ayat 14.
- Malaikat adalah Makhluk Allah yang Taat, Ketahui dan Kenali Nama-Nama hingga Tugasnya
- Bacaan Ayat tentang Bersyukur Akan Ditambah Nikmat dalam Alquran, Lengkap Disertai Artinya
- Kumpulan Doa Para Nabi yang Tercantum dalam Alquran, Lengkap Disertai Artinya
- Jelaskan Fungsi Hadis Terhadap Alquran, Penting Dipahami Umat Muslim
Pada surat Al-Kahfi, di akhir ayat 1 terdapat lafaz “’i wajaa” yang kemudian di sambung oleh ayat berikutnya. Setelah membaca bacaan di akhir ayat 1 pada surat Al-Kahfi, kita perlu berhenti sejenak tanpa mengambil napas dan langsung melanjutkan ke ayat kedua.
Pada surat Yaasiin ayat 52, di pertengahan ayat terdapat lafaz “qodi naa haadzaa”. Di antara lafaz “qodi naa” dan “haadzaa”, kita perlu berhenti sejenak tanpa mengambil napas, kemudian melanjutkan bacaannya.
Tata cara membaca ini berlaku juga untuk dua ayat lainnya yang terdapat bacaan Saktah di dalamnya.
Tahsil
Jenis bacaan gharib yang keempat adalah Tahsil. Tahsil artinya kemudahan atau keringanan. Bacaan Tahsil ini bisa dilihat pada surat Fusshilat ayat 44.
Pada pertengahan ayat terdapat lafaz “a a’ jamiyyun” (bisa dilihat dalam Al-Qur’an).
Karena adanya dua hamzah qatha’ yang berurutan dalam satu bacaan, maka hal itu menyulitkan orang Arab dalam membacanya. Maka dari itu, bacaan tersebut ditahsilkan dengan menyambungkan dua hamzah qatha’ sehingga bacaannya menjadi “aa’jamiyyun”.
Naql
Jenis bacaan gharib yang kelima adalah Naql. Naql artinya memindah. Sedangkan menurut istilah Naql artinya memindahkan harakat ke huruf sebelumnya.
Dalam Al-Qur’an hanya ada satu bacaan Naql, yaitu pada surat Al-Hujurat ayat 11. Pada pertengahan ayat, terdapat dua hamzah yang tidak dibaca (washal), yaitu hamzah al-ta’rif dan hamzah ismu yang mengapit lam. Kedua hamzah washal tersebut tidak dibaca ketika disambungkan dengan lafaz sebelumnya. Sehingga bacaannya bukan “bi’sal ismu” tetapi menjadi “bi’salismu”.
Contoh Bacaan Ghorib
Sebagaimana kita tahu, ghorib adalah bacaan asing. Dikatakan bacaan asing karena dalam membacanya tidak sesuai kaidah pada umumnya. Maka dari itu, pemahaman materi pelajaran ghorib adalah kemampuan santri dalam menguasai materi ghorib yaitu materi yang berisi bacaan Alquran yang bacanya asing atau aneh.
Adapun contoh dari bacaan ghorib yang bisa ditemukan dalam Alquran adalah sebagai berikut:
1. Imalah
Bacaan ghorib imalah teradapat pada surat Hud ayat 41. Dalam ayat tersebut, terdapat lafaz “majroha” yang dibaca dengan melakukan Imalah menjadi “majreha”.
2. Isymam
Ghorib Isyamam ini terdapat pada surat Yusuf ayat 11. Meski pada teks aslinya terdapat lafaz “Iaa ta’manna”, bacaan yang benar adalah “laa ta’manuna”, dengan mengisyaratkan penggunaan huruf ‘nu’ melalui gerakan mulut yang dimajukan.
3. Saktah
Contoh bacaan saktah terdapat pada surat Al-Kahfi ayat 1. Setelah membaca di akhir ayat 1, perlu berhenti sejenak berupa mengambil napas, kemudian melanjutkan ke ayat kedua.
4. Tahsil
Contoh Tahsil terdapat pada surat Fusshilat ayat 44. Pada pertengahan ayat tersebut terdapat lafaz “a a’ jamiyyun.” Untuk memudahkan membaca, bacaan tersebut ditahsilkan dengan menyambungkan dua hamzah qatha, sehingga bacaannya menjadi “aa’jamiyyun”.
5. Naql
Contoh ghorib ini terdapat pada surat Al-Hujarat ayat 11. Pada bagian tengah ayat, terdapat dua hamzah yang tidak dibaca (washal), yaitu hamzah al-ta’rif dan hamzah ismu yang mengapit lam.