Diambil dari Nama Tokoh Raja Sriwijaya, Menilik Asal-usul Nama Pulau Sumatra
Banyak spekulasi terkait asal-usul penamaan "Sumatra". Disebut, wilayah ini konon diambil dari nama tokoh Raja Sriwijaya.
Banyak spekulasi terkait asal-usul penamaan "Sumatra". Disebut, wilayah ini konon diambil dari nama tokoh Raja Sriwijaya.
Diambil dari Nama Tokoh Raja Sriwijaya, Menilik Asal-usul Nama Pulau Sumatra
Pulau Sumatra merupakan salah satu pulau di Indonesia dan dinobatkan pulau terbesar keenam di dunia dengan luas 473/481 kilometer. Pada masa lampau, Sumatra cukup tersohor dengan keberadaan Kerjaaan Sriwijaya dan beberapa kerajaan lainnya.
Di era kolonial, Pulau Sumatra merupakan wilayah yang begitu penting dalam jalur perdagangan rempah-rempah maupun komoditi lainnya. Letaknya yang dekat dengan Selat Malaka, menjadikan wilayah pesisir Sumatra banyak dijumpai pelabuhan-pelabuhan bagi kapal bersandar.
-
Di mana situs Kerajaan Sriwijaya ditemukan? Pemancing Temukan "Pulau Emas", Situs Kerajaan Sriwijaya Berusia 400 Tahun Situs kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu yang dikenal sebagai Pulau Emas telah ditemukan para pemancing lokal yang melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
-
Siapa yang meyakini penemuan situs Kerajaan Sriwijaya? Sean Kingsley, arkeolog maritim asal Inggris meyakini penemuan tersebut, termasuk temuan patung Buddha emas seukuran batu rubi yang bernilai jutaan dolar.
-
Siapa Sri Maharaja Tarusbawa? Menurut Wikipedia, Sri Maharaja Tarusbawa merupakan raja ke-13 dari Kerajaan Tarumanegara.
-
Siapa nama raja Sriwijaya yang menjadi nama museum ini? Mengutip beberapa sumber, nama Museum Balaputera Dewa diambil dari nama raja Sriwijaya yang bertakhta pada abad ke-9 masehi dan juga mantan Kepala Dinasti Syailendra bernama Balaputeradewa.
-
Mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut "Pulau Emas"? Pemancing Temukan "Pulau Emas", Situs Kerajaan Sriwijaya Berusia 400 Tahun Situs kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu yang dikenal sebagai Pulau Emas telah ditemukan para pemancing lokal yang melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
-
Kapan Tarian Gending Sriwijaya resmi ditampilkan? Resmi Ditampilkan Setelah melewati rangkaian percobaan, Tari Gending Sriwijaya resmi dibawakan pada tanggal 2 Agustus 1945 dalam rangka menyambut pejabat Jepang dari Bukittinggi.
Akan tetapi, yang masih menjadi pertanyaan adalah dari mana awal mula penamaan "Sumatra" seperti yang kita ketahui saat ini. Banyak versi yang muncul terkait penamaan pulau terbesar keenam di dunia itu.
Simak ulasan penamaan "Sumatra" yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Cerita Tokoh dari Maroko
Mengutip Liputan6.com, ada spekulasi tentang nama Sumatra yang diambil dari nama tokoh Raja Sriwijaya bernama Haji Sumatrabhumi atau disebut Raja Tanah Sumatra.
Sejak abad ke-16, nama Sumatra mulai digunakan orang-orang dan muncul di berbagai macam peta dunia.
Pulau dengan Berbagai Julukan
Jauh sebelum Ibnu Batutah melakukan perjalanan, pulau ini memiliki beberapa julukan, yaitu Taprobana, Sumoltra, Zamoltra, hingga Al-Rammi. Julukan-julukan ini tidak bertahan lama karena penduduknya tidak mengetahuinya.
Pulau ini memang sudah diduduki oleh orang-orang berasal dari Melayu, namun tidak disebutkan secara detail mereka datang dan tinggal berapa lama di sana. Anehnya, mereka tidak mengetahui bahwa mereka berdiri di pulau yang begitu luas.
Sementara itu, penduduk yang menetap di pulau tersebut lebih mengenal dan populer dengan nama Pulau Perca dan Pulau Indalas.
Pembuatan Peta Wilayah
Para musafir dari Arab menyebut Sumatra dengan nama 'Serendib' yang diambil dari 'Suwarandib'. Seorang ahli geografi dari Persia bernama Abu Raihan Al-Biruni melakukan kunjungan ke Sriwijaya dan menyebut kerajaan ini terletak di Pulau Suwarnadib.
- Menilik Sejarah Janjang Saribu, Tembok Besar Indonesia di Pegunungan Bukit Barisan
- Menyusuri Terowongan Kereta Api Sawahlunto, Salah Satu yang Terpanjang di Pulau Sumatra
- Jadi Danau Terbesar Kedua di Sumatra, Ini Asal-usul Terbentuknya Danau Singkarak
- Peringati Hari Pahlawan Nasional, Ini 6 Tokoh Pahlawan Asal Sumatra
Setelah pulau ini mulai padat penduduk, banyak sekali ahli geografi yang berkunjung dan meneliti pulau tersebut. Pada tahun 1490, Ibnu Majid membuat peta daerah sekitar Samudra Hindia dan menulis wilayah 'Samatrah'.
Kemudian, banyak tokoh-tokoh membuat peta buatan seperti Amerigo Vespucci pada tahun 1501 yang menyebut 'Samatara'. Sedangkan peta Masser menyebut 'Camatra', hingga seorang pelaut asal Portugis, Afonso de Albuquerque menyebut dengan 'Camatora'.
Hingga sampai pada peta yang dibuat oleh orang-orang Belanda dan Inggris yang lebih menamainya dengan 'Sumatera'. Hingga kini penyebutan tersebut sudah menjadi baku dan kita kenal sampai saat ini.