Festival Tabot, Kekayaan Budaya Bengkulu Memperingati Peristiwa Tragis Cucu Nabi
Pesta budaya Bengkulu yang diselenggarakan rutin setiap bulan Muharram ini menjadi salah satu potensi destinasi wisata religi yang paling dinanti.
Pesta budaya Bengkulu yang diselenggarakan rutin setiap bulan Muharram ini menjadi salah satu potensi destinasi wisata religi yang paling dinanti.
Festival Tabot, Kekayaan Budaya Bengkulu Memperingati Peristiwa Tragis Cucu Nabi
Bengkulu memiliki ragam kekayaan budaya yang sudah dilestarikan dari generasi ke generasi. Salah satu cara untuk bisa menjaga setiap budaya ini adalah dengan menggelar acara rutin setiap tahunnya.
Cermin kekayaan Bengkulu ini tertuang dalam sebuah acara tahunan yang bernama Festival Tabot atau biasa disebut dengan Festival Tabut. Acara ini akan dilaksanakan setiap tahun baru 1 sampai 10 Muharram pada kalender Islam. (Foto: indonesia.go.id)
-
Kapan Muhibah Budaya dalam rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival digelar? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
-
Kenapa Festival Sepekan Tamansuruh diselenggarakan? "Tamansuruh dikenal dengan lokasinya yang sangat sejuk, berada di kaki Ijen. Di sana juga dikenal dengan Agro Wisata Tamansuruh yang sangat asri. Festival ini untuk mengangkat kekayaan wisata dan tradisi Desa Tamansuruh ini," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Senin (17/7/2023).
-
Kenapa Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Madura diinisiasi dan dikerjakan oleh masyarakat Desa Lebeng Timur yang berprofesi sebagai petani tembakau.Festival ini jadi bentuk ungkapan rasa syukur petani atas hasil bumi berupa tembakau.
-
Siapa saja yang ikut serta dalam pertunjukan Muhibah Budaya di Banyuwangi Ethno Carnival? Tidak hanya dari Banyuwangi, tapi juga diikuti oleh Situbondo, Bondowoso hingga Kabupaten Bontang. Mereka menampilkan atraksi budayanya masing-masing.
-
Untuk apa Festival Bunga Bandungan diadakan? Dilansir dari ANTARA, festival bertajuk Jagad Kembang Kumandang itu dilakukan sebagai ajang pariwisata.
-
Mengapa Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023 mengangkat tema "Kembul Mumbul"? Dalam konteks Jawa, “kembul” merupakan sebuah peristiwa kolektif yang ditandai dengan aktivitas menikmati hasil padi di satu meja saji yang sama. Sementara “mumbul” berarti melanting atau membumbung tinggi. Secara mendasar, kembul mumbul dapat dipahami sebagai sebuah upaya untuk memunculkan, memantik, dan mendorong kita semua agar menjadi gerakan kesadaran bersama terkait persoalan ketahanan pangan.
Bukan sekedar acara biasa, Festival Tabot sudah masuk dalam "Top 100 Calendar of Event Wonderful Indonesia" yang diwadahi langsung oleh Kementerian Pariwisata RI.
Festival ini sangatlah ditunggu-tunggu oleh masyarakat karena berpotensi menjadi wisata religi yang dapat mendongkrak perekonomian di Provinsi Bengkulu.
Sejarah Festival
Melansir dari situs indonesia.go.id, Festival Tabot pertama kali dipentaskan oleh Syeh Burhanuddin atau dikenal dengan Imam Senggolo pada tahun 1685. Ia merupakan tokoh penyebar agama Islam pertama di tanah Bengkulu.
Syeh Burhanuddin kemudian menikah dengan gadis lokal, keturunannya lalu dikenal dengan sebutan keluarga Tabut atau Tabot. Ritual ini sudah diturunkan dari generasi ke generasi yang dikenal dengan nama Komunitas Keluarga Tabot.
Memperingati Cucu Nabi
Festival Tabot yang digelar setiap 1 sampai 10 Muharram pada kalender Islam ini bukan hanya sekedar acara biasa. Acara ini merupakan rekreasi atau memperingati peristiwa tragis yang dialami oleh Cucu Nabi Muhammad bernama Hasan Hussein.
Konon sejarah kisah tragis yang dialami Hasan ini ketika tahun 61 dalam kalender Islam. Ketika itu ia sedang melakukan perjalanan ke Irak, tiba-tiba Ia disergap oleh pasukan Ubaidillan Bin Ziyad. Alhasil pertempuran sengit pun tidak terhindarkan.
Pertempuran yang terjadi di padang pasir Karbala ini membuat Hasan Hussein terbunuh.
- Festival Kitab Kuning Banyuwangi Kembali Digelar, Angkat Perjuangan Santri Menjaga Negeri
- Bakaua Adat, Festival Sambut Masa Bercocok Tanam Khas Masyarakat Minangkabau
- Melihat Keseruan Mataram Culture Festival, Cara Bantul Lestarikan Warisan Budaya
- Geliatkan Pasar Takjil Ramadan, Banyuwangi Gelar Festival Ngrandu Buko
Prosesi Jalannya Festival
Acara yang kini sudah mendarah daging dalam lapisan kehidupan masyarakat Bengkulu harus melewati beberapa tahapan prosesi yang dimulai dari Pengambilan Tanah. Maknanya adalah manusia dari tanah dan akan kembali ke tanah.
Setelah itu dilanjutkan dengan Cuci Penja atau tempat pusaka dan tanah. Ini menjadi dasar dari seluruh ritual Tabut. Kemudian ada Menjara 1 dan 2 yang menjadi representasi perjalanan Hasan Hussein menuju Karbala serta gambaran perang kala itu.
Selanjutnya adalah ritual arak Jari-Jari dan Arak Sorban yang menjadi simbol atau tanda jika Sorban milik Hussein telah ditemukan dan direbut kembali. Kemudian, dilanjut dengan Gam yang menjadi momen masa berduka atas meninggalnya Hasan Hussein.
Dalam proses Gam ada hal yang wajib untuk dilaksanakan, yaitu dilarang melakukan aktivitas apapun dan tidak ada suara iringan musik satupun. Puncaknya adalah pelepasan Tabot menuju Karbala. Iringan ini seperti sebuah parade yang diikuti 17 Tabut.