Garam Gunung Krayan, Garam Terbaik dari Gunung Kalimantan yang Digemari Sultan Brunei Darussalam
Daerah Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ini terkenal dengan penghasil garam gunung yang melimpah serta sudah diekspor ke luar negeri.
Daerah Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ini terkenal dengan penghasil garam gunung yang melimpah serta sudah diekspor ke luar negeri.
Garam Gunung Krayan, Garam Terbaik dari Gunung Kalimantan yang Digemari Sultan Brunei Darussalam
Indonesia terkenal dengan hasil buminya yang melimpah. Tak sedikit sumber utama dari komoditas berasal dari alam sekitar, baik itu lahan pertanian hingga wilayah gunung.
Salah satu wilayah yang tidak hanya kaya dengan tradisi dan budaya melainkan juga kaya akan komoditasnya adalah Krayan. Daerah ini berada di bagian terluar negara Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia.
(Foto: Pixabay)
-
Apa itu Gunung Kelam? Gunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit.
-
Apa yang dimaksud dengan "Kabuyutan" dalam konteks Gunung Salak? Kabuyutan adalah tempat larangan. Tidak semua orang boleh masuk. Biasanya digunakan sebagai tempat peribadatan dan dianggap suci.
-
Kenapa Gunung Kelam terkenal? Gunung Kelam terkenal dengan tanaman endemik yaitu Kantong Semar dari jenis spesies Nepenthes clipeata.
-
Di mana letak Gunung Karang? Lokasinya ada di Kabupaten Pandeglang, dengan ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut.
-
Di mana lokasi Gunung Burangrang? Gunung Burangrang, merupakan salah satu spot pendakian favorit yang terletak di dua Kabupaten yakni Bandung Barat dan Purwakarta.
-
Di mana gunungan Kakung diarak dalam Garebeg Besar? Arak-arakan empat ekor gajah serta bregada Dragunder dan bregada Plangkir mengawal gunungan Kakung dari Keraton Yogyakarta hingga tiba di Pura Pakualaman pada pukul 11.00 WIB.
Daerah Krayan cukup terkenal sebagai daerah penghasil garam gunung terbaik yang ada di Indonesia. Letaknya yang berada di pegunungan pada ketinggian 500 sampai 1.500 meter di atas permukaan laut, hal ini juga membuktikan jika gunung tidak hanya mengandung asam tetapi juga bisa menghasilkan garam.
Penasaran dengan garam gunung Krayan yang unik? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun dari situs indonesia.go.id berikut ini.
Ada 33 Mata Air Asin
Berdasarkan data Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), terdapat 33 mata air asin yang tersebar di lembah-lembah yang relatif datar pada ketinggian 900 mdpl serta daerah rawa rendah.
Air asin tersebut mengalir dari kaki bukit yang bercampur dengan air sungai. Masyarakat Krayan menyebut garam gunung tersebut dengan sebutan tucu'. Garam gunung ini dipercaya sehat dikonsumsi karena memilik salinitas yang tinggi dan mengalir dari dalam tanah.
Kemudian, kadar air yang terkandung dalam garam gunung ini kurang dari 5 persen. Usia dari mata air asin ini konon sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Namun, keberadaannya baru bisa terkuak oleh masyarakat Suku Dayak Lundayeh pada tahun 1932-an.
4 Titik Pengerjaan
Meski terdapat 33 mata air asin, namun sampai sekarang hanya berjumlah 4 titik saja yang beroperasi untuk dijadikan bahan baku pembuatan garam. Keempat titik itu berada di Long Midang (Kecamatan Krayan), Pa Kebuan (Kecamatan Krayan Timur).
Kemudian, dua daerah lagi berada di Pa Betung (Kecamatan Krayan Barat), dan Long Kayu (Kecamatan Krayan Selatan).
- Mencicipi Gorengan 'Sultan' yang Harganya Bikin Kantong Jebol, Cireng dan Pisang Goreng Dibanderol di Atas Rp100 Ribu
- Tak Perlu Garam, Ini Cara Mengepel Lantai Agar Kesat hingga 3 Hari
- Tanpa Gula dan Garam, Ini Cara Masak Rebung Agar Tetap Cerah dan Tidak Bau
- 15 Jenis Garam serta Manfaatnya untuk Kesehatan dan Kecantikan
Prosesnya Masih Sederhana
Dalam proses pembuatan garam gunung ini, masyarakat masih menggunakan metode tradisional dan sederhana. Cara tersebut sudah berlangsung lama dan cita rasanya tidak pernah berubah.
Air asin yang sudah diambil dari sumur itu harus dimasak terlebih dahulu di dalam wadah berupa drum besar berbahan stainless steel atau anti karat. Wadah drum tadi diletakkan di atas tungku yang terbuat dari batu atau tanah liat.
Kemudian, wadah tersebut dipanaskan selama berjam-jam menggunakan kayu bakar. Dengan menggunakan wadah anti karat mampu menghasilkan garam dengan kualitas yang baik. Proses perebusan air asin itu menghasilkan kristal putih garam basah.
Dalam sehari, masyarakat Suku Dayak Lundayeh bisa menghasilkan garam gunung Krayan dari empat mata air asin sekitae 200 sampai 250 kilogram. Adapun garam itu dikemas dengan membetuk batang berdiameter 5 cm lalu di potong sepanjang 30 cm.
Garam Kesukaan Sultan Brunei
Meski metodenya masih sangat tradisional dan diproduksi dalam hutan pedalaman, namun garam gunung Krayan ini berhasil tembus pasar lokal bahkan hingga mancanegara.
Salah satu kehebatan dari garam ini adalah Sultan Hassanal Bolkiah atau orang nomor satu di Brunei Darussalam rupanya sangat menyukai garam dari Krayan. Ia pun juga mengonsumsi beras organik dari Krayan bernama Beras Adan.