Hidup di Pegunungan dan Terancam Punah, Ini Penampakan Kambing Hutan Sumatra
Kambing hitam Sumatra merupakan satwa endemik Sumatra yang dilindungi dan kini langka keberadaannya.
Pulau Sumatra menyimpan deretan flora dan fauna yang beraneka ragam. Di pulau ini banyak ditemukan flora maupun fauna endemik yang unik dan cantik. Salah satu keanekaragaman hayati yang dilindungi yakni Kambing hutan Sumatra.
Satwa ini tergolong satwa yang langka. Nama latinnya adalah Capricornis sumatraensis, namun sering disebut juga dengan nama Sumatran serow. Satwa endemik Sumatra ini merupakan satu dari enam jenis kambing hutan yang ada di Asia bagian timur.
-
Hewan apa yang ditemukan di sungai Desa Kebonagung? Awalnya saat sedang berburu, seorang pemuda di Desa Kebonagung Kecamatan Sulang, Rembang, memergoki adanya kucing hutan di pinggir sungai yang terletak di sebelah barat desa. Namun saat dikejar, kucing hutan itu masuk bersembunyi di dalam lubang. Karena penasaran dengan keberadaan kucing hutan, empat pemuda desa mendatangi lagi lokasi tersebut Minggu (10/9) dini hari. Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Untuk apa tulang-tulang hewan diletakkan di tempat tersebut? Tampaknya mereka berkumpul untuk melakukan ritual khusus dalam suatu kegiatan dengan cara menaruh tanduk-tanduk dan tengkorak hewan sebagai bagian dari ritual ritual ini.
-
Hewan apa yang meniru ular berbisa? Gurita peniru mampu menyerupai ular laut berbisa atau ikan singa berbisa, memberikan perlindungan lebih lanjut dari ancaman predator.
-
Hewan langka apa yang ditemukan oleh petani di Australia Selatan? Seorang petani di Beachport, Australia Selatan, melakukan penemuan luar biasa ketika memasang perangkap untuk menangkap predator yang berpotensi memangsa ternaknya. Pao Ling Tsai tadinya berharap menangkap musang atau rubah, tetapi justru dia dikejutkan dengan seekor hewan yang terakhir kali terlihat di Australia Selatan lebih dari 130 tahun yang lalu.
-
Kapan tulang hewan berisi biji henbane hitam ditemukan? Tulang tersebut berasal dari antara tahun 70 dan 100 Masehi berdasarkan model keramik dan bros kawat yang ditemukan di lubang berlumpur yang sama.
-
Hewan langka apa saja yang hidup di hutan lereng Gunung Slamet? Kawasan hutan di lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak satwa, termasuk di antaranya satwa langka. Beberapa satwa langka itu masih dapat dijumpai walau keberadaan mereka terancam oleh para ulah pemburu liar.
Kambing hutan Sumatra hidup di daerah dengan ketinggian 200 meter hingga 3.000 meter di atas permukaan laut. Habitatnya berupa hutan primer dan hutan sekunder di dekat pegunungan atau kawasan bukit kapur.
Satwa ini bisa ditemui di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Nasional Batang Gadis (TNBG), dan Taman Nasional Pegunungan Bukit Barisan. Selain di Sumatra, satwa langka ini juga dapat ditemukan di Semenanjung Thailand-Malaysia. Melansir dari laman indonesia.go.id, berikut informasi selengkapnya.
Mirip Anak Kerbau
ksdae.menlhk.go.id ©2021 Merdeka.com
Kambing hutan Sumatra hidupnya soliter atau menyendiri. Mereka biasanya aktif di pagi dan sore hari, sementara saat siang mereka akan berteduh di balik bebatuan atau gua.
Jika dibandingkan dengan kambing pada umumnya, kambing hutan Sumatra ini tubuhnya lebih kekar. Bulunya lebih lebat dan kasar dengan warna hitam keabuan. Sekilas, kambing ini mirip seperti anak kerbau. Tanduknya ramping, pendek dan lurus ke belakang seperti tanduk antelop dengan panjang rata-rata 12 hingga 16 sentimeter (cm). Saat dewasa, kambing jenis ini tingginya bisa mencapai 85-94 cm.
Satwa ini bisa tumbuh hingga 21 tahun untuk jantan dan 22 tahun untuk betina. Kambing jenis ini juga dikenal pintar berenang serta tangkas memanjat lereng terjal, di mana biasanya hanya bisa dicapai oleh manusia dengan bantuan tali.
Beberapa Kali Menampakkan Diri di Pemukiman Warga
Menurut International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), populasi kambing hutan Sumatra saat ini terus menurun hingga lebih dari 30 persen sejak 21 tahun terakhir. Penurunan ini disebabkan oleh perburuan liar dan pembalakan liar habitat asli mereka. Tak hanya itu, kambing jenis ini merupakan sumber makanan bagi jenis-jenis kucing besar seperti macan tutul (Panthera pardus) dan harimau Sumatra (Panthera tigris).
Meski tak ada catatan mengenai jumlah pasti satwa ini di Indonesia, namun kambing hitam Sumatra pernah beberapa kali menampakkan diri dan masuk ke pemukiman penduduk. Pada tahun 2013, satwa ini terlihat oleh penduduk di Desa Beras Tepu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Pada 2016, seorang petani di Toba Samosir juga menemukan satwa ini tersesat di pinggir hutan.
Kemudian pada 18 Januari 2021, seorang warga di Sopotinjak, Kabupaten Mandailing Natal, melihat kambing hutan Sumatra tersesat ke pemukiman warga. Lalu pada 28 Mei 2020, pengelola Balai TNGL mengunggah informasi keberadaan dua ekor kambing hutan Sumatra yang terekam kamera.