Lezatnya Roti Koing, Camilan Kering Khas Palembang yang Mulai Terlupakan
Bukan hanya Pempek, Palembang juga memiliki sajian kuliner lain yang menarik dan unik untuk dicoba.
Bukan hanya Pempek, Palembang juga memiliki sajian kuliner lain yang menarik dan unik untuk dicoba.
Lezatnya Roti Koing, Camilan Kering Khas Palembang yang Mulai Terlupakan
Sebagian orang ketika mendengar kata Palembang, pasti yang terlintas dipikiran adalah kuliner legendaris bernama Pempek. Tapi jangan salah, Palembang tentunya memiliki kuliner lainnya yang tidak kalah ikonik dan lezat. (Foto: Cookpad.com)
-
Apa saja makanan khas Palembang selain pempek? Namun, selain pempek, ada juga banyak makanan enak lainnya yang patut dicoba. Buat yang penasaran, berikut adalah 4 rekomendasi makanan yang nggak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Palembang.
-
Kuliner apa yang menjadi salah satu makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Kenapa kuliner Bogor patut dicoba? Sebab, cita rasa makanan yang ditawarkan di Kota Bogor pasti nggak akan mengecewakan lidahmu.Dari yang rasanya pedas, manis, gurih, hingga kuliner yang anti mainstream dapat kamu temui dengan mudah di Kota Bogor. Tetapi, apabila kamu bingung harus mencicipi mulai dari mana dulu, mungkin rekomendasi kuliner satu ini akan dapat membantu kamu. Yuk, intip apa saja makanan enak di Bogor yang wajib dicoba!
-
Kenapa sentra kuliner PKL Sultan Agung ramai? Diakui para pedagang, lokasi berjualan setelah ditata menjadi lebih rapi dan nyaman, ini tentu mengundang banyak pembeli.
-
Di mana kita bisa mencicipi makanan khas Palembang? Jadi, saat kamu mengunjungi daerah ini, jangan hanya terpaku pada pempek. Cobalah juga tekwan, model, pindang patin, dan laksan.
-
Kenapa Campur Lorjuk menjadi kuliner khas Pamekasan? Menu ini menjadi santapan otentik ala warga pulau garam, yang sayang untuk dilewatkan.
Roti Koing atau biasa disebut dengan roti raden atau roti klatak ini berbeda dengan roti pada umumnya yang cenderung menawarkan rasa manis. Namun sebaliknya, Roti Koing justru tidak berasa alias tawar.
Selain itu, Roti Koing berbentuk bulat dan ukurannya yang kecil. Teksturnya sendiri juga sedikit lebih keras dibandingkan dengan roti biasa. Biasanya, Roti Koing hadir bersama kolang-kaling, kurma, cincau, atau dawet.
Cara Menyantap yang Unik
Untuk menyantap Roti Koing ini sangatlah berbeda, yaitu dengan cara dicelupkan ke dalam minuman, seperti teh atau kopi. Setelah direndam, barulah tekstur dari roti berubah menjadi lebih lembut dan empuk untuk dimakan.
Selain dari segi tekstur, ukuran dari roti ini juga semakin mengembang dan rasa tawarnya akan tercampur sempurna dalam minuman tadi. Untuk mendapat tekstur yang baik, rendam selama kurang lebih 5-1- menit saja.
Uniknya lagi, ketika direndam kue ini tidak hancur saat diangkat kembali. Biasanya roti ini dijual di pasar tradisional di sekitar kota Palembang. Harganya juga cukup terjangkau.
Dibuat Tidak Sengaja
Sejarah singkat dari Roti Koing ini konon dibuat tidak sengaja pada zaman penjajahan. Hal ini karena produksi gula pada saat itu memang sangat sulit didapatkan.
Alhasil, masyarakat Palembang pada saat itu terpaksa membuat roti tanpa campuran gula, sehingga menghasilkan rasa tawar. Namun, tidak disangka seiring berjalannya waktu roti ini malah justru banyak peminatnya.