Masjid Ghaudiyah, Bukti Jejak Muslim India di Kota Medan
Berdiri pada tahun 1887, Masjid Ghaudiyah menjadi bukti adanya jejak masyarakat Muslim India yang berada di Kota Medan.
Berdiri pada tahun 1887, Masjid Ghaudiyah yang berada di Jalan Zainul Arifin ini menjadi bukti adanya jejak muslim India di Kota Medan. Etnis India Muslim di kota Medan sendiri berasal dari India Selatan lebih tepatnya masyarakat Muslim Tamil.
Kedatangan bangsa Muslim India ke Sumatra untuk menjadi pedagang dan kuli perkebunan tembakau di Tanah Deli sejak abad ke 19.
-
Dimana Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman berada? Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman merupakan masjid terbesar di Pontianak dan masjid yang pertama kali berdiri di Provinsi Kalimantan Barat.
-
Dimana Masjid Sejuta Pemuda berada di Sukabumi? Masjid Sejuta Pemuda di Jalan lamping, Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Jawa Barat, belakangan tengah viral.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Dimana Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah berada? Bangunan ikonik Kota Batam itu bernama Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah yang terletak di jantung kota.
-
Apa keistimewaan Beduk Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu? Konon saat ditabuh suaranya pernah terdengar sampai Cirebon yang berjarak puluhan kilometer.
-
Dimana Masjid Agung Nur Sulaiman berada? Di sebelah barat Alun-Alun Kabupaten Banyumas, terdapat sebuah bangunan masjid kuno, namanya Masjid Agung Nur Sulaiman.
Bangunan Masjid Ghaudiyah pada awalnya memiliki lahan yang cukup luas. Dengan seiring perluasan jalan mengakibatkan masjid ini menjadi lebih sempit, seperti yang dilansir melalui akun Youtube Nyak Klew Nezardjoeli .
Dibangun di Atas Tanah Pemberian Sultan Mahmud Al Rasyid
Dilansir dari akun Youtube Nyak Klew Nezardjoeli, masjid ini sudah ada sejak tahun 1887.
Masjid Ghaudiyah dibangun di atas tanah yang diberikan secara khusus oleh Sultan Mahmud Al-Rasyid. Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam Shah adalah Sultan Kesultanan Deli yang ke-8
Kala itu, Sultan Mahmud Al Rasyid memberikan dua kavling tanah lebih kurang 3.313 meter persegi untuk masyarakat muslim asal India Selatan, di Kota Medan.
Terdapat Makam India Muslim
Masjid Ghaudiyah ©2022 Merdeka.com/Youtube Nyak klew Nezardjoeli
Tepat di belakang Masjid Ghaudiyah ada sebuah kompleks makam para pemuka agama dari India yang juga menyebarkan agama Islam di daerah tersebut. Salah satu makam ulama yaitu Bernama Hj. Abdul Jalil, beliau adalah imam pertama di masjid tersebut.
Makam ini juga bagian dari para keturunan masyarakat Tamil dan juga sebagai makam warga India yang menetap di lingkungan Masjid Ghaudiyah tersebut.
Dengan adanya kompleks makam tersebut, menjadi bukti bahwa masyarakat Muslim India menetap dan menyebarkan agama Islam.
Gaya Arsitektur dan Ciri Bangunan
Youtube Nyak klew Nezardjoeli ©2022 Merdeka.com
Sejak berdirinya Masjid Ghaudiyah tahun 1887, pastinya telah melakukan beberapa renovasi dan perubahan tempat yang berubah. Bentuk asli dari gaya bangunan masjid ini sudah tidak lagi terlihat orisinil.
India khas dengan patung, namun dalam masjid ini tak terlihat patung atau gambar. Memang dalam ajaran Islam tidak diperbolehkan jika masjid menggunakan patung atau gambar berwujud manusia atau hewan.
Tidak ada gaya arsitektur yang menggambar ciri khas India. Hampir semua sudut masjid telah berubah menjadi masjid modern pada umumnya.
Masjid ini terdiri dari dua lantai sejak diadakan renovasi. Lantai pertama adalah bangunan baru, sedangkan lantai dua adalah bangunan setelah diadakan renovasi.
Masjid Ghaudiyah ini terletak cukup unik, yaitu berada di antara ruko-ruko berada tepat di pinggir Jalan Zainul Arifin, kemudian terdapat kantor yayasan yang dekat dengan Masjid Ghaudiyah sebagai tempat para pengurus yayasan untuk berdiskusi mengenai program masjid.
Tradisi Unik saat Ramadhan
medanbisnisdaily.com ©2020 Merdeka.com
Masjid Ghaudiyah ini menyediakan menu buka puasa layaknya kebanyakan masjid ketika bulan Ramadan tiba. Namun, ada yang unik dari menu buka puasa di Masjid Ghaudiyah ini.
Pengurus masjid menyedikan menu makanan khas India, seperti buah kurma, bubur sup India yang dicampur dengan daging kambing, kari kambing, acar nanas, serta susu India atau chai.
Susu ini berbeda dengan susu lainnya. Chai dipadukan dengan beberapa rempah-rempah seperti kapulaga atau cengkeh sehingga susu tersebut lebih menyehatkan dan banyak digemari oleh jemaah yang datang.