Mengenal Inyiak Balang, Bentuk Penghormatan Masyarakat Minang pada Harimau
Masyarakat Minang punya penghormatan tersendiri pada Harimau.
Masyarakat Minang punya penghormatan tersendiri pada Harimau.
Mengenal Inyiak Balang, Bentuk Penghormatan Masyarakat Minang pada Harimau
Sebagai Kata Penyebut
Masyarakat Minang memiliki sebutan khusus untuk Harimau Sumatra yaitu Inyiak Balang. Julukan atau penyebutan khusus tersebut menjadi bentuk dari penghormatan masyarakat Minang kepada hewan tersebut.
-
Mengapa Tradisi Panah Kasumedangan menjadi budaya penting di Sumedang? “Ini mulanya berawal dari raja pertama yakni Prabu Geusan Ulun yang membawa Panah Kasumedangan,” kata Ketua Wadah Endong Panah Kasumedangan Bayu Gustia Nugraha, menguntip YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX.
-
Apa yang dilakukan pada tradisi Memitu? Tradisi ini tak sekedar menampilkan rasa bahagia dan ucapan syukur, namun turut dilaksanakan dengan sejumlah simbol yang dikaitkan dengan makna kebaikan. Beberapa prosesi yang ada dalam Memitu di antaranya memakai kembang melati yang sudah dirajut dan dimandikan dengan air sembari dibacakan kidung maupun doa-doa.
-
Kapan Tradisi Panah Kasumedangan menjadi tradisi perang Kerajaan Sumedang Larang? Pada abad ke-15, Panah Kasumedangan pernah populer di kalangan rakyat Sumedang yang kala itu dipimpin oleh pemerintahan Kerajaan Sumedang Larang. Rajanya, era Prabu Geusan Ulun, mengenalkan ini sebagai tradisi perang dan kehidupan sehari-hari di daerah kekuasaan kerajaan tersebut.
-
Bagaimana masyarakat Desa Kemuja merayakan tradisi Mauludan? Kegiatan dilakukan dengan berkumpulnya masyarakat di masjid pada malam hari sebelum 12 Rabi’ul Awwal dan membacakan kisah hidup tauladan Nabi Muhammad SAW, memanjatkan salam dan shalawat sepanjang malam.Selanjutnya, akan dilakukan ritual doa bersama yang diakhiri dengan menyantap makanan dengan seluruh masyarakat yang disebut dengan Tradisi Nganggung.
-
Kapan tradisi Lomba Perahu Bidar dimulai? Dihimpun dari beberapa sumber, tradisi lomba Perahu Bidar ini sudah berlangsung sejak Kesultanan Palembang tepatnya pada tahun 1898. Lomba ini juga dikenal dengan istilah Kenceran.
-
Apa yang dirayakan dalam tradisi Mauludan di Desa Kemuja? Mauludan merupakan perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kemuja, Kabupaten Mendo Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam memperingati serta penghormatan pada hari lahir Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal.
Penggunaan kata "Inyiak" sendiri tidak main-main. Pasalnya "Inyiak" dalam bahasa Minang disebut sebagai panggilan kehormatan untuk tetua yang sudah setara dengan kakek atau bapak. Sementara "Balang" mengarah pada kulit belang Harimau. Julukan tersebut dimaksudkan sebagai sosok pelindung.
Legenda Lama
Melansir dari liputan6.com, Inyiak Balang sudah menjadi mitologi atau legenda yang sudah lama berkembang dan hidup di lapisan masyarakat Minang. Adanya bentuk penghormatan tersebut, sangat berdampak langsung pada kelestarian Harimau Sumatra.
Inyiak Balang sendiri tak lepas dari hubungan antara manusia dengan harimau. Konon, hubungan sejarah manusia di Tanah Minang dan harimau sangatlah panjang. Seiring dengan berjalannya waktu, hubungan manusia dan harimau yang terjalin semakin erat membuahkan penghormatan atas keberadaan harimau saat ini. Tak hanya itu, masyarakat Minang percaya bahwa orang-orang terdahulunya disinyalir bisa berkomunikasi langsung dengan harimau, dengan alasan mereka pun juga memiliki perasaan.
Memiliki Pengaruh
Mengutip dari beberapa sumber, pada masa lalu banyak sekali peperangan antar suku yang masih lazim terjadi. Peran Inyiak Balang sendiri sangat berpengaruh bagi orang Minang karena dipercaya bisa menjaganya di tanah perantauan yakni sebagai penjaga diri.
Saat ini, bentuk kedekatan orang Minang dengan Harimau digambarkan dalam bentuk "Silek" atau silat khas Minangkabau. Pada setiap gerakan Silek ini mengandung unsur gerakan layaknya Harimau yang cekatan, gesit tetapi tetap indah saat menghadapi lawan.
- Eksaminasi Perkara Mardani H Maming, MAKI Minta Pakar Hukum Hormati Putusan Hakim
- Mengenal Dhurung Bawean, Tempat Warga Gresik Berkumpul hingga Menyimpan Padi yang Dilengkapi Alat Penghalau Tikus
- Apa yang Dimaksud dengan Pemilu? Berikut Penjelasan Lengkapnya
- Mengenal Ugamo Malim, Keyakinan Pertama Masyarakat Suku Batak
Begitu Perhatian
Masyarakat Minang juga begitu perhatian dengan Inyiak Balang saat hendak membangun rumah. Saat membangun rumah, masyarakat Minang yang sudah mengetahui jalur kehidupan Harimau pastinya akan menyesuaikan diri dalam menentukan lokasi.
Bagi masyarakat yang sudah tinggal tak jauh hutan pastinya telah menandai dan mengetahui pola-pola pergerakan Harimau sehingga mereka memiliki jalan sendiri dengan rute tetap saat akan melintasi kampung. Biasanya rute itu disebut dengan nama "Pinteh". Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, masyarakat Minang yang akan membangun rumah tidak akan terganggu dengan kehidupan Harimau di Hutan.
Peka Terhadap Lingkungan
Banyak orang yang tak mengetahui bahwa Harimau merupakan salah satu satwa yang peka terhadap lingkungan. Maka, dengan kehadiran Harimau sendiri dipercaya sebagai pedoman dalam melihat perubahan alam. Mereka datang bukan sebagai ancaman, melainkan pertanda sesuatu akan segera terjadi.
Telah Memudar
Kedudukan Inyiak Balang semakin hari semakin memudar. Dulunya Inyiak Balang memiliki kedudukan penting saat pertikaian suku, namun sekarang sudah berubah dan sudah sangat jauh dari penghormatan adat. Bahkan, kadar kesucian antar manusia dan Harimau sendiri sudah semakin berkurang.