Mengenal Lambang Pramuka Beserta Arti dan Sejarahnya
Di Indonesia gerakan Pramuka dilambangkan dengan tunas kelapa. Lambang tersebut diciptakan oleh Soenardjo Atmodipurwo seorang pegawai Departemen Pertanian pada tahun 1961. Berikut arti lambang pramuka yang penting diketahui:
Pramuka adalah gerakan mendunia yang telah membentuk perkembangan pemuda dan orang dewasa selama lebih dari 100 tahun. Pada tahun 1899, selama Perang Boer Kedua di Afrika Selatan, Baden-Powell berhasil mempertahankan kota Mafeking dalam pengepungan yang berlangsung selama tujuh bulan.
Pasukan Baden-Powell kalah jumlah sehingga ia menggunakan anak laki-laki setempat untuk memberikan pertolongan pertama, membawa pesan, dan menjalankan tugas.
-
Kenapa Pramuka dianggap sebagai sekolah kehidupan? Pramuka adalah sekolah kehidupan, di mana kita belajar untuk menghargai alam, mengasihi sesama, dan berbakti kepada bangsa.
-
Apa yang dimaksud dengan 'Pramuka'? Pada tahun 1960, pemerintah dan MPRS berupaya membenahi organisasi kepramukaan di Indonesia. Sebagai upaya tindak lanjut, pada 9 Maret 1961 Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh gerakan kepramukaan di Indonesia. Presiden mengatakan bahwa organisasi kepanduan yang ada harus diperbaharui, aktivitas pendidikan harus diganti, dan seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur jadi satu dengan nama “Pramuka”.
-
Kapan Pramuka resmi dibentuk? Pada 30 Juli 1961 di Istora Senayan, seluruh tokoh kepanduan di Indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan organisasi gerakan Pramuka, dan hari bersejarah ini disebut sebagai hari Ikrar Gerakan Pramuka.
-
Apa yang diajarkan Pramuka kepada anggotanya? Pramuka mengajarkan kebersamaan, kedisiplinan, kemandirian, jiwa korsa dan semangat pantang menyerah.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pembentukan Pramuka? Dalam kesempatan ini, Presiden Soekarno membentuk panitia pembentukan gerakan Pramuka yang terdiri dari Sri Sultan HB IX, Prof. Prijono, Dr. A. Aziz Saleh, serta Achmadi.
-
Bagaimana proses pembentukan Pramuka? Pada tahun 1960, pemerintah dan MPRS berupaya membenahi organisasi kepramukaan di Indonesia. Sebagai upaya tindak lanjut, pada 9 Maret 1961 Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh gerakan kepramukaan di Indonesia. Presiden mengatakan bahwa organisasi kepanduan yang ada harus diperbaharui, aktivitas pendidikan harus diganti, dan seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur jadi satu dengan nama “Pramuka”.
Sekembalinya ke Inggris, Baden-Powell menyadari bahwa anak laki-laki di rumah dapat memperoleh manfaat dari kegiatan serupa dengan anak laki-laki di Mafeking. Kegiatan ini kemudian menjadi dasar dari Gerakan Pramuka. Dan Boden-Powell dinobatkan sebagai Bapak Pramuka Sedunia.
Di Indonesia gerakan Pramuka dilambangkan dengan tunas kelapa. Lambang tersebut diciptakan oleh Soenardjo Atmodipurwo seorang pegawai Departemen Pertanian pada tahun 1961. Berikut arti lambang pramuka yang penting diketahui:
Sejarah Lambang Pramuka
©2020 Merdeka.com
Pada Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 48 dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab VII Pasal 120, disebutkan lambang Gerakan Pramuka yakni tunas kelapa.
Lambang ini kemudian dijabarkan lebih lugas dalam penetapan SK Kwarnas Nomor 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan Pramuka.
Lambang yang diciptakan pertama kali olej Sunardjo Atmodipuro ini digunakan pula kala penganugerahan Panji Kepramukaan kepada Gerakan Pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961 oleh Presiden Republik indonesia Ir. Soekarno.
Pengetahuan terkait lambang Gerakan Pramuka juga menjadi salah satu materi dalam SKU yaitu mulai SKU Siaga Mula, SKU Siaga Bantu, Siaga Tata (masing-masing pada syarat nomor 6), serta SKU Penggalang Ramu (syarat no. 14).
Arti Lambang Pramuka
©2021 Merdeka.com/ Commons Wikimedia
Bayangan Tunas Kelapa dipilih sebagai lambang Gerakan Pramuka dengan mempertimbangkan kiasan yang terkandung di dalamnya. Arti kiasan tersebut yaitu:
Satu
Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti : penduduk aseli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah Nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia
Dua
Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun seperti apa pun. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
Tiga
Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat di mana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
Arti Lambang Gerakan Pramuka
Empat
Nyiur bertumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus yakni yang mulia dan jujur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
Lima
Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan keyakinan tiap Pramuka mempunyai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
Enam
Nyiur adalah pohon yang serba guna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang itu mengiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.