Mengenal Sialang, Pohon Adat Suku Petalangan yang Jadi Rumah Lebah Hutan
Jenis flora yang satu ini sudah dilindungi oleh KLHK maupun Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau karena menjadi rumah permanen bagi lebah untuk produksi madu.
Pulau Sumatra dikelilingi oleh ratusan ribu hektare kawasan hutan yang mengandung satwa maupun tumbuhan langka dan hanya dijumpai di Indonesia saja. Beberapa bagian hutan tersebut telah menjadi tempat tinggal bagi kelompok etnis yang sudah dekat dengan hutan.
Beberapa jenis satwa dan tumbuhan pun dianggap sebagai makhluk 'keramat' atau bisa dikatakan sebagai makhluk adat yang memiliki makna filosofis tersendiri. Salah satunya adalah Pohon Sialang yang ada di kawasan hutan Kepungan Sialang.
-
Kapan Pohon Andalas ditetapkan sebagai identitas Sumatera Barat? Pada tahun 1990, Pohon Andalas telah ditetapkan sebagai tumbuhan identitas Provinsi Sumatera Barat.
-
Kapan buah angkung matang? Buah angkung memiliki warna biru tua dan daging berwarna merah keunguan saat sudah matang.
-
Di mana daun bidara tumbuh? Berasal dari pohon bidara, yang tumbuh setinggi 6 hingga 15 meter, daun ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional.
-
Di mana pohon Ketapang Kencana sering ditemukan di Indonesia? Pohon ketapang kencana adalah salah satu pohon peneduh yang populer di Indonesia.
-
Mengapa suku Hongana Manyawa sangat terikat dengan pohon-pohon di hutan mereka? Ketika seorang bayi lahir, tali pusarnya ditanam di tanah bersama dengan biji-bijian. Pohon kelahiran yang tumbuh kemudian menjadi terkait erat dengan kehidupan individu itu, menjadi manifestasi fisik dari jiwa orang tersebut.
-
Kapan pohon kurma milik Sutawi berbuah lebat? Pohon tersebut tumbuh dengan sendirinya dan baru berbuah lebat tahun 2024 ini.
Bagi Suku Petalangan, Pohon Sialang ini menjadi rumah permanen bagi lebah-lebah hutan untuk menghasilkan madu. Bahkan, terdapat cerita jika Orang Petalangan memiliki hubungan erat dengan lebah. Madu sudah menjadi hasil alam yang sudah dimanfaatkan secara turun-temurun oleh mereka.
Rumah Utama Lebah
Mengutip situs lamriau.id, pohon ini dinamakan Sialang bukanlah soal jenisnya, melainkan sebutan untuk pohon yang menjadi rumah bagi lebah bersarang. Ciri pohon yang menjadi rumah bagi kawanan lebah ini yang tumbuh menjulang tinggi dan berukuran besar dari pohon yang ada di sekitarnya.
Pohon-pohon tinggi ini dipilih oleh lebah dengan nama ilmiah Apis dorsata binghami untuk bersarang karena mendapat suplai sinar matahari dengan mudah serta terlindung dari berbagai ancaman.
Pohon Sialang ini tidak dapat hidup mandiri, artinya harus berada dalam habitat hutan bersama dengan pepohonan lain yang disebut dengan "Rimba Kepungan Sialang". Lebah ini perlu bunga untuk dihisap nektarnya, sehingga Sialang kerap ditemukan di tengah hutan yang dekat dengan ladang.
Hubungan Lebah dan Suku Petalangan
Mengutip situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, bagi orang Petalangan lebah memiliki julukan "Lalat Putih Sri Majnun". Konon, dalam cerita rakyat berasal dari gua batu di Mekkah. Konon nenek moyang mereka yang membawa bibit Pohon Sialang jenis Sulur ke kawasan yang sekarang menjadi tempat tinggal mereka.
- Penampakan Rumah Mewah di Medan Terkait Korupsi Lahan Rorotan
- Cara Sederhana Hilangkan Kutu Beras dengan Daun Legondi dan Jeruk Nipis
- Penyelam Temukan Patung Berusia 3.000 Tahun di Dasar Danau, Ada Sidik Jari Manusia yang Masih Baru
- Lawan Perubahan Iklim, Anak Usaha SIG Dedikasikan Separuh Lahan Pabrik Jadi Hutan Kota
Ada beberapa jenis pohon yang cocok menjadi rumah utama bagi lebah, mulai dari Kempas (Compassia malaccensis), Menggeris (Koompassia excelsa), Benuang (Octomeles sumatrana), Cempedak air/pudu (Artocarpus maingayi), dan lain sebagainya.
Menurut orang Petalangan, lebah ini bisa bersarang sebanyak 4 kali dalam setahun. Keempat musim itu mulai dari musim bunga jagung, musim bunga padi, selesai menuai, dan masa menebang atau menebas ladang.
Dipercaya Ada Penghuninya
Pohon yang juga disebut Tualang ini dipercaya ada penghuninya dan secara tradisional termasuk kategori kayu sakti. Penghuni pohon tersebut baik itu nyata ataupun ghaib.
Penghuni nyata pohon ini ada ular, lipan, dan juga kala. Sedangkan makhluk gaib yang dipercaya tinggal di pohon ini adalah Mambang Kayu, Jembalang, dan Orang Bunian. Konon, adanya makhluk berbahaya bagi manusia inilah yang menyebabkan lebah-lebah nyaman dan aman bersarang di sana.
Maka dari itu, setiap panen madu ini perlu keahlian khusus yang disebut Menumbai. Hal ini berkaitan dengan penghuni pohon serta memastikan jika lebah-lebah tersebut akan kembali bersarang di Pohon Sialang setelah diambil madunya.