Mengenal Uniknya Ritual Anak Balam Khas Minang, Pengobatan dengan Mantra dan Alunan Musik
Sebuah metode pengobatan tradisional asal Minang yang hanya menggunakan beberapa orang penari dan alunan musik serta kekuatan syair atau mantra.
Sebuah metode pengobatan tradisional asal Minang yang hanya menggunakan beberapa orang penari dan alunan musik serta kekuatan syair atau mantra.
Mengulik Uniknya Ritual Khas Minang, Gunakan Kekuatan Mantra dan Alunan Musik
Ritual yang satu ini biasa digunakan oleh masyarakat Minang untuk mengobati suatu penyakit dengan kekuatan syair atau mantra serta alunan musik.
Selain itu, ritual ini juga dilengkapi dengan penari-penari yang berjumlah genap. (Foto: Pixabay)
Secara umum, Anak Balam ini adalah ritual pengobatan alternatif yang masih berkaitan dengan dunia perdukunan. Peran dukun ini untuk mengobati penyakit di dalam tubuh seseorang akibat pengaruh gaib.
-
Di mana tradisi Cakak Pepadun dilakukan? Hal ini juga dilakukan oleh masyarakat adat Pepadun yang berada di daerah Abung, Way Kanan, dan Way Seputih.
-
Kapan Tradisi Mantu Kucing dimulai? Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi labuhan? Tradisi Labuhan adalah ritual yang dilakukan di Pantai Parangtritis setiap 8 tahun sekali untuk menjaga keselamatan Sultan Hamengkubuwono dan masyarakat sekitar. Dalam tradisi ini, sesaji berupa makanan, minuman, kain, dan bunga ditampilkan dan diarak ke tengah laut sebagai tanda penghormatan kepada Nyi Roro Kidul, sang Ratu Laut.
-
Di mana tradisi ruwahan dilakukan? Tradisi ini masih dilestarikan oleh warga di Jakarta, Bekasi, Depok dan sekitarnya.
-
Di mana tradisi Ngitung Batih dilakukan? Mitos Masyarakat Desa Dongko Kabupaten Trenggalek masih mempercayai mitologi Kanjeng Ratu Kidul sebagai penguasa laut selatan Jawa.
-
Kenapa tradisi Cikibung dilakukan? Tradisi Cikibung mulanya dilakukan oleh seorang ayah terhadap anak-anaknya yang tengah belajar mengembala kambing. Agar berani menyeberangi sungai besar, sang ayah akan mendampingi anak-anaknya untuk pelan-pelan melintasi sungai.
Ada Penari dan Alunan Musik
Meski ritual Anak Balam ini masih terikat dengan perdukunan dan mistis, namun dalam praktiknya membutuhkan beberapa orang penari berjumlah genap.
Uniknya, para penari ini akan mengikuti irama yang dihasilkan dari alunan alat musik biola. Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, para penari akan menari sembari mengucapkan mantra secara berirama.
Jumlah penari ini mengacu pada jumlah burung balam (perkutut) yang biasanya selalu lahir (ditetaskan) dua ekor (sepasang). Dalam kondisi tertentu, salah satu penari atau 3 orang penari akan pingsan dan 1 penari akan kerasukan, penari inilah yang menjadi dukun yang akan mengobati pasien.
Proses Pengobatan
Dilansir dari artikel "Nyanyian Anak Balam: Terapi Mistik Perdukunan Ke Seni Pertunjukan Rabab Pasisie Di Pesisir Selatan Sumatera Barat", sebelum memulai ritual, pihak yang akan berobat harus menyediakan beberapa syarat
berupa ramuan obat dan sesajian yang diserahkan kepada dukun.
Sesaji itu berupa Bungo Tujuah macam untuk mendiagnosa pasien, Limau Tigo Macam atau jeruk tiga jenis, 15 sajian bahan lainnya yang ditujukan untuk roh leluhur atau dewi yang dipanggil dukun.
Biasanya ritual Anak Balam akan dilakukan di dua tempat, yaitu di rumah dukun dan juga di tepi pantai.
Berubah Fungsi
Seiring perkembangan zaman, Anak Balam berubah fungsinya yang tadi untuk ritual pengobatan menjadi sebuah hiburan semata.
Praktik Anak Balam ini sudah semakin jarang dilakukan. Hal ini sudah mulai adanya fasilitas kesehatan yang lebih mumpuni.
- Mengenal Lebih Dekat Tradisi Sekaten, Warisan Budaya Penuh Makna dalam Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW
- Mengenal Gendang Pampat, Musik Tradisional Suku Dayak Iban Sebagai Simbol Rasa Syukur
- Mengenal Upacara Besale, Ritual Pengobatan Tradisional Khas Suku Anak Dalam
- Mengenal Cenning Rara, Mantra Pemikat Lawan Jenis Ala Masyarakat Suku Bugis
Ritual Penuh Nilai Kehidupan
Anak Balam ini mengandung nilai-nilai positif yang bisa kita petik. Pertama, ada nilai ketuhanan bahwa masyrakat sangat mempercayai jika tuhan menyediakan obat untuk segala penyakit.
Selain itu, ada nilai keindahan yang diambil dari gerakan tarian yang mengikuti irama musik sehingga melahirkan estetika dan keindahan dalam gerak dan bunyi.