Naif adalah Tidak Banyak Tingkah, Berikut Penjelasan dan Ciri-Cirinya
Seseorang yang terlalu naïf hanya akan melihat segala sesuatunya dalam garis lurus.
Seseorang yang terlalu naïf hanya akan melihat segala sesuatunya dalam garis lurus.
Naif adalah Tidak Banyak Tingkah, Berikut Penjelasan dan Ciri-Cirinya
Setiap manusia pasti memiliki sifat dalam mengiringi perjalanan hidupnya.
Beberapa orang terkadang diidentikkan dengan satu sifat, baik itu sifat yang baik mau pun sifat yang buruk.
Salah satu sifat yang dimiliki manusia adalah sifat naïf. Kata naïf sering digunakan untuk merujuk pada seseorang yang polos. Benarkah arti kata naïf seperti itu?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata naif adalah tidak banyak tingkah, sangat bershaja, lugu, sederhana, celaka, bodoh, dan tidak masuk akal. Sama seperti sifat manusia lainnya, sifat naif tidak selalu baik, tapi juga bukan berarti buruk.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Apa itu niat itikaf? Niat iktikaf adalah niat yang harus dibaca sebelum dan saat melakukan iktikaf, terutama di 10 hari terakhir bulan Ramadan.
-
Apa yang dimaksud dengan "taubat nasuha"? Doa setelah sholat taubat nasuha yang dibaca oleh Nabi Yunus.
-
Apa itu taubat nasuha? Taubat nasuha merupakan istilah yang sering di dalam agama Islam untuk merujuk pada taubat yang sungguh-sungguh dan tulus di dalam hati seorang individu.
-
Apa itu Shalawat Nisfu Syaban? Berikut bacaan shalawat Nisfu Syaban lengkap yang bisa Anda hafalkan dan lafalkan, serta keutamaan-keutamaannya.
-
Apa itu Nisfu Syaban? Nisfu Sya’ban adalah malam pertengahan atau malam ke-15 di bulan Sya’ban. Di malam Nisfu Sya’ban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan yang mana salah satunya adalah memperbanyak doa kepada Allah SWT. Sebab doa pada malam ini akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Sifat naïf bisa menjadi hal yang bagus. Dengan sifat naïf, Anda bisa terhindar dari pikiran dan prasangka buruk terhadap orang lain. Anda tidak akan suka menilai buruk seseorang sebelum mengenalnya dengan baik. Anda tidak akan peduli dengan perbedaan ras, suku, agama, dan pendidikan. Pikiran Anda akan positif dan Anda dapat menerima setiap orang.
Tapi, sifat naïf yang berlebihan juga tidak baik bagi Anda. Karena seseorang yang terlalu naïf hanya akan melihat segala sesuatunya dalam garis lurus. Mereka bisa menganggap setiap orang yang ada di sekitarnya adalah orang baik yang bisa diandalkan dan selalu siap membantu. Mereka akan mudah percaya pada perkataan seseorang dan tampak seperti orang yang bodoh.
Tapi sekali lagi, arti kata naïf tidak selalu merujuk pada sesuatu yang buruk dan harus dihindari. Ada hal-hal baik di balik arti kata naïf tersebut. Hanya saja, kita tidak boleh terlalu naïf dan terlalu mudah percaya pada orang lain.
Arti Kata Naif
Dilansir dari laman dictionary.com, arti kata naïf yaitu memiliki atau menunjukkan kesederhanaan alam yang tidak terpengaruh atau tidak adanya kepalsuan; sederhana; terus terang. Arti kata naïf kedua adalah memiliki atau menunjukkan kurangnya pengalaman, penilaian, atau informasi; mudah percaya.
Sedangkan dari laman yourdictionary.com, arti kata naïf digambarkan sebagai orang yang mudah percaya, atau tidak kritis; kurang pengalaman dan pemahaman duniawi; menunjukkan atau ditandai dengan kurangnya pengalaman dan penilaian kritis; sederhana tanpa terpengaruh atau bodoh; kekanak-kanakan; tidak curiga; mudah percaya.
Tidak ada salahnya menjadi seseorang yang berpikir positif dan optimis.Tapi jika Anda terlalu mudah menaruh kepercayaan pada orang lain, justru hanya akan menyulitkan diri sendiri.
Orang dengan sifat yang terlalu naif sering kali percaya kepada orang di sekitarnya, sehingga membuatnya mudah dimanfaatkan oleh orang lain.
Ciri-Ciri Orang Memiliki Sifat Naif
Dilansir dari hackspirit.com, berikut ciri-ciri orang yang memiliki sifat naïf:
- Miliki Rambut yang Tipis dan Halus, Ini Deretan Potret Ciri-ciri Anak Kedua Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah
- Ciri-ciri Difteri, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya
- Kenali Ciri-ciri Kanker Tulang dan Penyebabnya yang Wajib Diwaspadai
- MUI Nilai Konten Oklin Fia Jilat Es Krim bukan Penistaan Agama, Begini Penjelasannya
Terlalu Mudah Percaya
Kamus Cambridge menggambarkan orang yang naif sebagai seseorang yang “terlalu mudah percaya bahwa seseorang mengatakan yang sebenarnya, bahwa niat orang secara umum adalah baik.”
Anda adalah orang yang naif jika Anda terus mempercayai seseorang, bahkan jika dia telah mengecewakan Anda berulang kali.
Ini seperti menyelamatkan teman Anda berulang kali dari rehabilitasi – mengetahui bahwa dia akan kambuh begitu dia meninggalkan pusat rehabilitasi. Meskipun niat Anda mungkin baik, kemungkinan besar Anda akan berakhir di pihak yang dirugikan.
Terlalu Mudah Tertipu
Apakah Anda percaya pada pesan yang menyebutkan hadiah ratusan juta? Atau pada seseorang yang mengucapkan kata-kata positif tentang barang yang mereka bawa
Ini berarti Anda mudah tertipu. Dan ya, ini adalah salah satu tanda kenaifan yang jelas.
Selain terlalu mudah percaya, orang naif cenderung percaya semua yang dikatakan orang. Tidak masalah apakah perkataan itu tidak berdasar atau terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, orang yang naif akan menganggapnya sebagai fakta.
Mudah dimanfaatkan
Orang yang naif terlalu percaya dan mudah tertipu. Sayangnya, banyak orang di sekitarnya akan mendekati dan mengeksploitasi kelemahan tersebut. Orang-orang akan mudah memanfaatkan Anda, dan jika mereka bersalah, mereka tidak meminta maaf tapi membuat alasan lain.
Hebatnya, orang yang naïf akan percaya. Mereka percaya alasan tersebut dan mereka memaklumi apa yang diperbuat orang-orang kepadanya. Hal ini karena pikiran positif mereka yang berlebihan.
Memiliki pengalaman hidup yang terbatas
Menjalani kehidupan yang relatif lurus mungkin akan membawa Anda pada pikiran positif. Namun jika kehidupan Anda hanya dihabiskan di rumah dan sekolah atau tempat kerja, maka Anda akan melewatkan banyak hal dalam hidup.
Dengan kata lain, Anda melewatkan pengalaman kehidupan nyata yang akan membentuk Anda sebagai pribadi.
Mudah dipengaruhi
Orang yang terlalu naif sangat mudah dipengaruhi. Setiap orang memiliki pengalaman melakukan sesuatu yang "bodoh" ketika dia masih muda. Ini biasanya karena teman-temannya atau orang lain yang menyuruhnya.
Para ahli yang menyebut otak remaja dinamis tapi juga rentan. Jadi tidak mengherankan bahwa anak muda yang mudah dipengaruhi cenderung naif.
Selain itu, anak muda juga memiliki pengendalian diri yang belum berkembang. Kombinasi ini terbukti menjadi bencana kenaifan dan kecerobohan yang menunggu untuk terjadi.
Sangat Bergantung pada Orang Lain
Sebagai manusia, kita akan bergantung pada orang dari waktu ke waktu. Tetapi jika Anda sering mengalami kesulitan tanpa orang lain, maka Anda mungkin akan menjadi orang yang naif. Faktanya, ini adalah gejala dari suatu kondisi yang dikenal sebagai gangguan kepribadian dependen.
Demikian juga, orang yang naif dan bergantung akan berusaha menghindari konflik atau ketidaksetujuan dengan orang lain karena mereka takut kehilangan dukungan orang tersebut. Lebih penting lagi, orang-orang ini akan mencoba dan menoleransi orang yang mengambil keuntungan dari mereka.
Tumbuh terlindungi
Jika Anda memiliki orang tua yang terlalu protektif, kemungkinan Anda menjalani kehidupan yang sangat terlindungi. Anda selalu memiliki pendamping ke mana pun Anda pergi. Mereka biasanya akan melarang Anda melakukan banyak hal.
Akibatnya, Anda kehilangan pengalaman yang akan membantu Anda tumbuh. Meski kehidupan yang protektif merupakan wujud kasih sayang, kehidupan yang terlindung ini bisa membuat seseorang menjadi orang yang naif. Itu karena Anda tidak 'tahu' seperti apa dunia ini. Jadi, ketika seseorang memberi tahu Anda ini atau itu, Anda mudah terpengaruh.
Cara Mengurangi Sifat Naif
Naif adalah tidak banyak tingkah. Akan tetapi, sebagian masyarakat Indonesia mengartikan naif adalah polos. Dalam situasi tertentu, sifat naif memang perlu dikurangi agar tidak mudah dibodohi orang lain. Berikut cara mengurangi sifat naif dalam kondisi tertentu, antara lain:
Keluar dari Zona Nyaman
Cara mengurangi sifat naif yang pertama adalah keluar dari zona nyaman. Kalau selama ini Anda mengerjakan sesuatu dengan cara yang sama, maka akan lebih mendapat tantangan jika Anda mencoba mengerjakannya dengan orang lain. Dengan begitu, Anda tidak akan pernah mengetahui seberapa besar kemampuan jika tidak berusaha dari zona nyaman.
Mencari Pengalaman Baru
Cara mengurangi sifat naif selanjutnya adalah mencari pengalaman baru. Sebagian orang memiliki sikap naif karena mereka dibesarkan dalam lingkungan yang protektif. Maka dari itu, penting untuk mencari pengalaman baru.
Memiliki Pandangan Luas
Jika Anda tidak ingin dianggap remeh oleh orang lain karena memiliki sifat naif, Anda harus memiliki pandangan luas. Anda bisa pergi keluar dan berinteraksi dengan orang yang menjalani kehidupan berbeda bisa menjadi pengalaman belajar yang membantu Anda memahami dunia dengan nuansa lebih besar.