Peristiwa 13 Agustus 1960: Hari Kemerdekaan Republik Afrika Tengah dari Prancis
Pada tahun 1960, terjadi pergerakan evolusi Afrika (MEDAC) yang dibentuk oleh Abel Goumba yang dipimpin langsung oleh Dacko. Mereka mengubah konstitusi dan membuat satu-satunya partai yang sah dengan melakukan aturan yang otoriter. Dikatakan bahwa negara Afrika Tengah merdeka pada 13 Agustus 1960.
Hari ini, 13 Agustus pada tahun 1960 merupakan hari kemerdekaan Republik Afrika Tengah. Afrika Tengah merupakan sebuah negara pedalaman Afrika yang berbatasan langsung dengan Chad, Sudan, Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, dan Kamerun.
Awalnya, negara ini merupakan wilayah jajahan Prancis yang bernama Ubangi-Shari. Negara Afrika Tengah kemudian merdeka pada tahun 1960. Setelah itu, selama tiga dasawarsa mereka bergolak akibat pemerintahan militer yang silih berganti. Sejarah panjang Afrika Tengah tidak hanya berhenti ketika mereka sudah merdeka. Akan tetapi lebih kompleks daripada itu.
-
Di mana suku Afri yang memberi nama benua Afrika tinggal? Suku Afri tinggal di gua-gua di dekat kota Carthage (juga disebut Karthago), di wilayah Tunisia hari ini.
-
Kapan Hari Afro Sedunia diperingati? Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih jauh sejarah Hari Afro Sedunia dan berbagai fakta menarik dari rambut afro.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Afrika Selatan? Melansir Live Science, IFLScience, BBC Earth, dan Mongabay India, Rabu (3/7), ilmuwan-ilmuwan telah menemukan gundukan rayap aktif tertua di dunia yang telah dihuni selama puluhan ribu tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh petani di Afrika Selatan? Seorang petani di Northern Cape, Afrika Selatan bernama Gideon Lombaard menemukan dua pecahan meteorit pertama dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
-
Dimana gajah Afrika hidup? Habitat alami gajah Afrika terletak di sabana, dan gajah ini memiliki banyak adaptasi yang membantu kelangsungan hidupnya di lingkungan tersebut.
-
Mengapa Afrika diprediksi akan terbelah dan membentuk samudra baru? Sejak tahun 2005, ketika keretakan sepanjang 56,3 kilometer membelah gurun Ethiopia, perhatian global beralih pada pemisahan benua Afrika secara perlahan namun pasti. Keretakan ini menunjukkan, kekuatan besar sedang bekerja di bawah permukaan bumi seiring dengan pergeseran lempeng tektonik secara bertahap.
Berikut Merdeka.com merangkum sejarah hari kemerdekaan Republik Afrika Tengah dilansir dari berbagai sumber.
Sejarah Afrika Tengah
Pada tahun 1960, terjadi pergerakan evolusi Afrika (MEDAC) yang dibentuk oleh Abel Goumba yang dipimpin langsung oleh Dacko. Mereka mengubah konstitusi dan membuat satu-satunya partai yang sah dengan melakukan aturan yang otoriter. Dikatakan bahwa negara Afrika Tengah merdeka pada 13 Agustus 1960.
Mereka merdeka dari Prancis yang sempat menjajahnya. Namun, negara yang baru merdeka ini mengalami masalah yang juga berpotensi menghancurkan negara tersebut untuk kedua kalinya, yaitu digulingkannya pemerintahan presiden pertama mereka yaitu David Dacko.
David Dacko dianggap sebagai presiden yang diktator. Kepemimpinannya yang demikian membuat sepupunya, yaitu Jean Bedel Bokassa menggulingkannya pada tahun 1966. Ia kemudian mendirikan kerajaan militan dan juga memimpin negara dengan cara yang diktator pula. Hal ini tentu merupakan sebuah kerugian bagi negara Afrika Tengah.
Pada tahun 1976, Bokassa mendeklarasikan dirinya sebagai maharaja. Ia dinobatkan dalam upacara yang sangat mewah di Afrika Tengah. Bahkan upacara yang diselenggarakannya tersebut membuatnya dikritik oleh beberapa negara lain yang menganggap perayaannya terlalu berlebihan.
Selain itu, Bokassa juga dikatakan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) serta mendukung gerakan anti Prancis. Akibatnya Pemerintahan Prancis mendukung kelompok yang tidak anti terhadapnya, dan membuat Dacko (presiden pertama) berhasil kembali menjabat sebagai Presiden Afrika Tengah pada tahun 1979.
Pemerintahan demokrasi di Afrika Tengah mulai diberlakukan pada 1993. Pada tahun itu, terjadi sistem multi partai yang ada di Afrika Tengah. Di satu sisi, hal tersebut mengakibatkan terhentinya pembangunan berkelanjutan (SDG) di Afrika Tengah. Tapi di sisi lain, adanya multipartai membuat Afrika tengah mulai masuk dalam sistem pemerintahan demokrasi.
Demografi dan Agama
Republik Afrika Tengah pada tahun kemerdekaannya memiliki populasi 1,2 juta penduduk. PBB memperkirakan bahwa sekitar 4 persen dari populasi penduduk Afrika Tengah berusia yang 15 sampai 49 tahun menderita HIV.
Bangsa Afrika Tengah dibagi menjadi 80 kelompok etnis. Masing-masing etnis memiliki bahasa khasnya sendiri. Kelompok etnis tersebut antara lain Baggara Arab, Baka, Banda, Bayaka, Fula, Gbaya, Kara, Kresh, Mbaka, Mandja, Ngbandi, Sara Vidiri, Wodaabe, Yakoma, Yulu, Zande, dan lain sebagainya.
Adapun agama yang dianut oleh warga Afrika Tengah adalah bervariasi. Pada tahun 2003, 80 persen dari populasi di sana beragama Kristen. 10 persen Muslim, dan 4,5 persen beragama lain. Sisanya, mereka tidak memiliki keyakinan yang dianut.
Jumlahnya melonjak pada tahun 2010. Pada tahun itu diperkirakan bahwa umat Kristen di Afrika Tengah naik menjadi 89 persen. 60 persen Protestan dan 28 persen Katolik. Sementara Muslim terdiri dari 8,9 persen. Hal ini karena begitu masifnya agenda misionaris Kristen yang menyebarkan agamanya di negara ini.
Misionaris tersebut sangat beragam. Di antaranya adalah Lutheran, Baptis, Katolik, Grace Brethren, dan Saksi-Saksi Yehuwa. Beberapa misionaris tersebut berasal dari Amerika Serikat, Perancis, Italia, dan Spanyol. Selain itu juga terdapat misionaris yang berasal dari negara Nigeria, Republik Demokratik Kongo, dan negara-negara Afrika lainnya.
Tokoh-Tokoh yang Memimpin Afrika Tengah
1. Barthelemy Boganda
Barthelemy Boganda adalah seorang Perdana Menteri Afrika Tengah ketika masih berada di wilayah jajahan Prancis. Boganda menjabat pada 8 September 1958 sampai dengan 29 Maret 1959, yang merupakan orang pertama yang terpilih dalam Majelis Nasional Prancis.
2. David Dacko
David Dacko adalah presiden pertama Afrika Tengah setelah memerdekakan diri dari Perancis. Ia awalnya adalah seorang Menteri Agrikultur, Peternakan, Air, dan Kehutanan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Ekonomi dan Perdagangan. Ia menjadi presiden pada 14 Agustus 1960 sampai 31 Desember 1965. Ia kemudian melanjutkan lagi pada tahun 1979 sampai 1981.
3. Jean Bedel Bokassa
Jean Bedel Bokassa adalah sepupu Dacko yang menggulingkan Dacko pada tahun 1966. Ia menjadi presiden pada tahun 1976. Selain itu, ia juga menobatkan dirinya sebagai maharaja Bokassa dan mengubah sistem pemerintahan republik menjadi monarki.
4. Andre Kolingba
Andre Kolingba adalah pemimpin Afrika Tengah yang menjabat pada tahun 1981. Selama 4 tahun ia memimpin negara sebagai Kepala Military Committee for National Recovery (CRMN).
5. Ange-Felix Patasse
Ange Felix-Patasse memenangkan pemilu pada Oktober 1993 dan terpilih kembali pada tahun 1999. Ia membuat kelompok militer dari kelompok etnik Kolingba dari Yakoma.
6. Francois Bozize
Ia berhasil menjadi pemimpin Afrika Tengah melalui bantuan kudeta militer dari Chad. Bozize menjadi presiden cukup lama sejak tahun 2003 sampai tahun 2013.
7. Michel Djotodia
Michel Djotodia menjadi pemimpin Afrika Tengah ketika berhasil menggulingkan kepemimpinan presiden Francois Bozize pada Maret 2013. Djotodia merupakan presiden muslim pertama yang berkuasa di Afrika Tengah.
8. Catherine Samba Panza
Catherine Samba Panza adalah pemimpin interim setelah Djotodia mengundurkan diri dari kepemimpinan. Panza berhasil melaksanakan pemilu pada 30 Desember 2015 dengan tenang dan tanpa adanya pemberontakan atau kekacauan. Panza juga merupakan tokoh wanita yang memperjuangkan hak-hak wanita di RAT.
9. Faustin-Archange Touadera
Faustin-Archange Touadera terpilih menjadi presiden Afrika Tengah pada Desember 2015 sampai Februari 2016.Touadera merupakan seorang ahli matematika. Ia juga merupakan seorang yang cerdas. Touadera juga pernah menjabat sebagai rektor di Universitas Bangui dan menjabat sebagai Perdana Menteri pada masa Bozize pada tahun 2013.