Peristiwa Merah Putih, Penyerbuan Markas Militer Belanda oleh Rakyat Manado untuk Pertahankan Kemerdekaan Indonesia
Puncak dari penyerbuan ini adalah pengibaran bendera merah putih di markas tentara Belanda di Bukit Teling.
Puncak dari penyerbuan ini adalah pengibaran bendera merah putih di markas tentara Belanda di Bukit Teling.
Peristiwa Merah Putih, Penyerbuan Markas Militer Belanda oleh Rakyat Manado untuk Pertahankan Kemerdekaan Indonesia
Hal ini juga terjadi di Manado, Sulawesi Utara dalam peristiwa Merah Putih. Peristiwa Merah Putih merupakan penyerbuan markas militer Belanda yang berada di wilayah Teling, Manado, Sulawesi Utara yang berlangsung pada 14 Februari 1946. Penyerbuan markas Belanda ini melibatkan seluruh masyarakat Manado, mulai dari pasukan KNIL dari kalangan pribumi, barisan pejuang, hingga laskar rakyat. Tujuan dari penyerbuan ini adalah untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia serta menolak provokasi Belanda jika kemerdekaan hanya berlaku untuk Pulau Sumatra dan Jawa.
Penyerbuan ini dipimpin langsung oleh Charles C. Taulu, S.D. Wuisan, dan juga Bernard Wilhelm Lapian. Seperti apa kronologi Peristiwa Merah Putih ini? Simak kisahnya yang dirangkum dari beberapa sumber berikut ini.
Kabar Kemerdekaan Terlambat
Dihimpun dari beberapa sumber, berita proklamasi kemerdekaan Indonesia didengar terlambat oleh rakyat Sulawesi Utara, yakni pada 21 Agustus 1945.
Sontak, masyarakat setempat langsung berupaya keras untuk segera mengibarkan bendera merah putih di setiap sudut area.
-
Apa makna mendalam yang terkandung dalam Sumpah Pemuda bagi pergerakan bangsa Indonesia sebelum merdeka? Bukan hanya perkara tulisan dan ikrar belaka, Sumpah Pemuda mengandung makna yang mendalam bagi pergerakan bangsa Indonesia di masa sebelum kemerdekaan.
-
Apa makna dari tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju"? Makna dari tema ini adalah bahwa tahun 2024, yang bertepatan dengan HUT ke-79 Kemerdekaan RI akan menjadi momen pembuka bagi beberapa transisi besar di Indonesia.
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
-
Siapa yang berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Kota Padang? Bagindo Aziz Chan sendiri adalah tokoh penting bagi Kota Padang saat pihak kolonial Belanda menjajah wilayah tersebut.
-
Bagaimana peran Sumpah Pemuda dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia? Sumpah pemuda menjadi salah satu peristiwa sejarah penting dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia. Kata-kata Hari Sumpah Pemuda bisa dibagikan kepada sahabat dan orang-orang terdekat.
Namun, pada bulan Oktober tentara sekutu bersama Netherlands Indies Civil Administration (NICA) kembali datang ke Sulawesi Utara sehingga memicu terjadinya kerusuhan.
Belanda menginginkan kekuasaan penuh atas Manado, namun rakyat menolak dan melakukan perlawanan.
Gerakkan Pasukan
Letkol Charles C. Taulu yang merupakan seorang pemimpin di tubuh militer bersama dengan Sersan S.D. Wuisan menggerakkan pasukannya beserta pejuang rakyat untuk bekerja sama mengambil alih markas pusat militer Belanda.
Rencananya, penyerbuan itu akan berlangsung pada 7 Februari 1946 dan mereka mendapat bantuan dari seorang politisi dari kalangan sipil yang bernama Bernard Wilhelm Lapian. Rencana tersebut terbilang cukup matang karena sudah ada beberapa pembagian tugas ketika berhasil menyerbu markas tersebut.
Di penjara Manado saat itu ada banyak tahanan nasionalis yang masih bertahan. Mereka pun menjadi target utama agar bisa dibebaskan mengingat kemerdekaan Indonesia menjadi harga mati. Tak hanya itu, beberapa tokoh militer pun juga dipenjara.
Sempat Dipenjara
Letkol Taulu bersama dengan S.D. Wuisan ditahan oleh pihak Belanda pada 14 Februari 1946. Tensi semakin memuncak setelah aksi penyerbuan di Teling sudah di depan mata.
Para tahanan nasionalis pun tegang, mereka sangat was-was apabila penyerbuan ini justru gagal dan semakin memperburuk keadaan.
Pasukan yang menerobos ke penjara adalah Frans Lantu dan Yus Kotambunan.
- Kemendagri Gelar Pencanangan Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera di Penajam Paser Utara
- Mengenang Momen Pengumuman Hari Lebaran di Masa Awal Kemerdekaan Indonesia
- Jadi Hari Bersejarah Penyerahan Wilayah dari Pihak Belanda ke Tangan Indonesia, Begini Momen Haru Perundingan Wonosobo Tahun 1949
- Jejak Peninggalan Pertempuran Tengaran di Semarang, Melihat Tempat Ibadah Para Pejuang hingga Markas Belanda
Pada subuh esok hari, semua tentara Belanda dijebloskan ke dalam sel tahanan Teling dan selebihnya dibawa ke penjara menggantikan para tahanan nasionalis yang dibebaskan.
Sang Saka Berkibar
Puncak dari penyerbuan ini adalah pengibaran bendera merah putih di markas tentara Belanda di Bukit Teling. Waktu itu, penangkapan masih terus berjalan, laskar rakyat pun akhirnya meraih bendera Belanda (merah-putih-biru) lalu dirobek menjadi warna merah dan putih.
Setelah disobek, bendera merah putih itu diberikan kepada Mambi Runtukahu yang sudah siap menjadi inspektur upacara. Akhirnya dengan penuh khidmat, sang saka merah putih bisa berkibar setinggi-tingginya di Sulawesi Utara.