Pewter, Produk Kerajinan Berbahan Dasar Timah yang Jadi Sentra Ekonomi Masyarakat Bangka
Mengenal Pewter, kerajinan tradisional dari bahan timah khas masyarakat Pulau Bangka
Pulau Bangka dinobatkan sebagai produsen Timah terbesar di Indonesia. Masyarakat pun memanfaatkan sumber daya tersebut untuk dijadikan kerajinan.
Pewter, Produk Kerajinan Berbahan Dasar Timah yang Jadi Sentra Ekonomi Masyarakat Bangka
Pulau Bangka dinobatkan sebagai produsen Timah terbesar di Indonesia. Masyarakat pun memanfaatkan sumber daya tersebut untuk dijadikan kerajinan.
Pewter, mungkin banyak orang cukup asing dengan namanya. Bagi masyarakat Pulau Bangka, Pewter sudah menjadi sebuah kata yang sering di dengar dalam keseharian mereka.
-
Apa jenis tarian yang menjadi bagian dari budaya tradisional di Lampung? Provinsi Lampung memiliki ragam seni dan budaya yang menarik untuk diulas lebih dalam. Salah satu seni dan budaya dalam bidang tari bernama Tari Selapanan.
-
Apa yang dimaksud dengan "jodoh kembar" dalam tradisi Jawa? Menurut kepercayaan Jawa, anak kedua dan anak ketiga disebut sebagai "jodoh kembar" atau "lurah wracikan". Mereka diyakini dibawa oleh takdir sebagai pasangan yang sempurna satu sama lain.
-
Dimana tradisi Kelekak diterapkan di Bangka Belitung? Kelestarian lingkungan bagi sebagian masyarakat yang hidup dan tinggal di pedesaan tentu sangatlah penting. Hampir seluruh hasil panen tumbuhan mereka manfaatkan untuk dijual bahkan dikonsumsi bersama keluarga.
-
Apa itu Bingka khas Banjar? Kue tersebut disebut dengan Bingka yang secara kasat mata mirip seperti kue lumpur.
-
Bagaimana cara masyarakat Bangka Belitung menjalankan tradisi Kelekak? Kelekak adalah tanaman buah yang bisa dimanfaatkan hasilnya dan sudah berbentuk layaknya hutan. Tak tanggung-tanggung, masyarakat pedesaan di Bangka Belitung sudah melakukan Kelekak hingga seluas dua hektare bahkan lebih.
-
Apa arti cincin di jari kelingking? Jari ini sering dikaitkan dengan status profesional, intuisi, dan kemampuan komunikasi.
Pewter adalah seni kerajinan logam dari timah berwarna putih keabuan yang bersumber langsung dari perut bumi. Pulau Bangka sudah dikenal sebagai wilayah penghasil timah sejak 350 tahun yang lalu.
Tak tanggung-tanggung, logam Bangka Belitung juga banyak dipakai oleh industri besar di Eropa sejak abad 19.
Asal Usul Pewter
Terdapat dua kitab India yang menyebutkan kata Bangka. Pada kitab kuno india abad 1 yaitu Milindapanca dan Mahaniddesa, kitab dari abad 3 masehi. Dalam kitab tersebut, nama Bangka disebut sebagai 'Vanca' atau 'Wangkadwipa' yang artinya Pulau Timah.
Melansir dari indonesia.go.id, menilik dari sejarah munculnya Pewter ini tak jauh dari kata "Spelter" dalam bahasa Inggris. Kata "Spelter" menurut peneliti sejarah dan naskah Kuno Walter William Skeat bahwa "Spelter" sebagai kegiatan melebur dan menempa timah batangan untuk dibuat alat makan.Selain alat makan, Pewter juga digunakan dalam kerajinan produk lainnya seperti kotak jam dinding, gantungan lilun, tudung penutup lain, dan juga medali.
Bahan Kerajinan Ekonomis
Meski kerajinan Pewter dimulai dari negara-negara di Eropa, Pulau Bangka juga memanfaatkan hasil bumi itu untuk dijadikan kerajinan yang bernilai ekonomis.
Tak heran, jika Pewter banyak melahirkan produk-produk tetap yang tahan lama seperti gantungan kunci hingga replika mini. Di Pulau Bangka, Pewter menghasilkan karya replika kereta dorong pengangkut balok timah dan kereta tas golf.
Proses pembuatannya harus dipadukan dengan keterampilan manusia dan juga teknologi. Timah Putih dapat melebur di suhu 223 derajat.
Masyarakat Pulau Bangka pun membuat kerajinan Pewter sesuai permintaan konsumen, seperti miniatur pinisi, kendaraang tambang, rumah adat Bangka, Jembatan Ampera, vas bunga, kaligrafi, dan lain sebagainya.
Seluruh produksi Pewter bisa memakan waktu 1 sampai 3 hari lamanya. Untuk waktu pembuatannya bisa 1 minggu sampai 1 bulan tergantung dari tingkat kesulitan tiap Pewternya. (Foto: indonesia.go.id)
- Usai Hadir di Sarinah, Kini Produk UMKM Trenggalek Tampil di Galeri Gemilang
- Potret Daerah Penghasil Bawang Merah Unggulan di Jatim, Produktif Sejak Masa Awal Kemerdekaan Indonesia
- Ganjar Terima Penghargaan Pembina Koperasi: Waktunya Refleksi Diri Bagaimana Ekonomi Merata
- ASN Kelurahan Kelapa Gading Barat Paksa PPSU Utang Pinjol Belum Dicopot
Sosok Pemerhati
Awal mula perkembangan industri Pewter di Bangka sudah dimulai sejak tahun 80-an. Ada sosok yang memberikan perhatian kepada para perajin Pewter di Bangka, yaitu Tuti Hermiatin atau istri lain dari Kuntoro Mangkusubroto yang menjabat direktur utama PT Timah.
Saat itu, Titi memberikan bantuan permodalan kepada perajin berupa uang tunai dan peralatan perbengkelan yang mempermudah pekerjaan para perajin Pewter di Pulau Bangka.
Kerajinan Pewter termasuk dalam golongan kerajinan yang cukup mahal, mulai dari Rp100 ribu hingga jutaan rupiah. Hal ini produk Pewter hanya bisa dibeli oleh kalangan menengah ke atas saja.
Tingkatkan Kualitas Mutu
Peneliti dari badan LIPI menyebutkan bahwa kerajinan Pewter di Pulau Bangka masih dibuat dengan teknologi tradisional, sehingga memicu logam cepat kusam, desainnya yang tidak berkembang dan terlihat sederhana.
Pada akhirnya, LIPI membangun pusat teknologi Pewter di Kota Pangkalpinang yang bertujuan untuk membantu meningkatkan produk lebih berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi.
Dari pusat teknologi Pewter, perajin berhasil menciptakan desain yang inovatif dan beragam, seperti seni diorama, maket gedung, logo, emblem perusahaan berbahan dasar timah. Bahkan, mereka membuat produk gantungan kunci bergambar badak dan Harimau Sumatra.