Segarnya Pallu Butung Khas Sulsel, Hidangan Penutup Menyegarkan Mirip Pisang Ijo
Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
Setiap daerah di Indonesia memiliki hidangan penutup yang lezat dan pastinya menarik untuk dicicipi. Hidangan penutup sudah identik dengan penyajian makanan ataupun minuman yang menyegarkan, baik itu setelah makan besar atau hanya sekadar untuk melepas dahaga dari cuaca panas.
Pulau Sulawesi tidak hanya terkenal dengan adat istiadat maupun budayanya saja, melainkan juga sajian kulinernya yang tidak lezat dari daerah lainnya. Salah satunya adalah Pallu Butung yang menyegarkan dan menggugah selera.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Bagaimana hiu paus menelan makanannya? Hiu paus tidak memiliki gigi yang tajam dan panjang. Hal ini yang membuat mereka hanya bisa menelan makanan, seperti plankton, udang, dan ikan kecil secara utuh.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Kapan Yakup Hasibuan mulai ngidam makanan tertentu? Namun, keinginan yang tak biasa justru muncul pada sang suami ketika kehamilan Jessica mencapai usia lima bulan.
-
Bagaimana cara membuat Celimpungan, kudapan khas Palembang? Celimpungan berbentuk bulat dengan diamter 10 cm. Kuahnya sendiri terbuat dari santan dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Melansir dari beberapa sumber, Celimpungan diambil dari kata "plung" atau dari bunyi saat mencemplungkan adonan dari biji ke dalam kuah saat merebusnya.
-
Bagaimana cara petani di Desa Sukomakmur memperoleh pupuk? Lihun mengeluhkan pembelian pupuk yang harus menggunakan kartu tani. Kalau tidak menggunakan kartu itu, petani harus membeli pupuk eceran yang harganya sangat mahal.
Pallu Butung ini termasuk hidangan penutup khas Sulawesi Selatan tepatnya di Kota Makassar. Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
Mirip Pisang Ijo
Secara sekilas, Pallu Butung ini mirip seperti pisang ijo yang biasa kita jumpai di berbagai daerah terutama saat Bulan Ramadan. Makanan ini terbuat dari campuran tepung beras, santan, gula pasir, daun pandan, vanili, dan garam.
Bahan utama Pallu Butung ini adalah potongan-potongan pisang raja yang sudah matang. Makanan penutup ini bisa dihidangkan hangat maupun juga dingin dengan tambahan parutan es di atasnya.
Namun, Pallu Butung akan terlihat lebih nikmat dan menggoda ketika disajikan dingin, apalagi ditambah dengan cuaca terik panas.
Apabila sedang berkunjung ke Makassar dan sekitarnya, jangan lupa untuk mencicipi segarnya Pallu Butung ini. Lebih cocok disantap ketika dalam cuaca panas karena secara instan menghilangkan rasa haus yang membandel.
- Memburu Amparan Tatak Pisang, Jajanan Andalan saat Berbuka Puasa Khas Banjarmasin
- Lezatnya Kue Muso, Kudapan Tradisional Jambi yang Selalu Diburu saat Bulan Ramadan Tiba
- Mencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah
- Nikmatnya Bubur Pedas, Menu Makanan Wajib Berbuka Puasa di Sumatra Utara
Resep Pallu Butung
Bahan:
• ½ sisir pisang
• 700 ml air
• 1 lembar daun pandan, simpulkan
• 130 ml Kara Santan
• 5 sdm tepung beras
• 5 sdm gula pasir
• Sejumput garam
Pelengkap:
• Sirup DHT
• Es Batu, hancurkan menggunakan chopper
Cara Membuat
1. Kukus pisang sampai matang, lalu potong-potong, sisihkan.
2. Dalam panci masukkan air, daun pandan, santan, tepung beras, gulas pasir, sejumput garam, aduk-aduk sebelum nyalakan api.
3. Masak adonan tepung beras terus diaduk, masak sampai mengental. Angkat.
4. Siapkan mangkuk saji, tuang adonan bubur, tambahkan sirup, pisang dan es.