Sejarah Tembakau Deli, Daun 'Emas' yang Legendaris di Pulau Sumatra
Di Kepulauan Sumatra, tembakau telah tumbuh subur sejak abad ke-19. Hal ini masih terkait dengan suksesnya pembukaan lahan perkebunan tembakau di Sumatra Timur yang digarap oleh seorang Belanda bernama Jacob Nienhuis.
Tembakau telah lama dikenal sebagai salah satu komoditas yang memiliki nilai jual dan daya minat yang begitu tinggi. Bagaimana tidak, daun-daun ini menjadi bahan baku utama dalam pembuatan rokok maupun sebagai pembungkus cerutu.
Di Kepulauan Sumatra, tembakau telah tumbuh subur sejak abad ke-19. Hal ini masih terkait dengan suksesnya pembukaan lahan perkebunan tembakau di Sumatra Timur yang digarap oleh seorang Belanda bernama Jacob Nienhuis. Ia mampu menjual daun tembakau di Benua Eropa dengan harga yang tinggi dan memiliki kualitas yang baik.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
-
Kapan keberadaan Suku Kalang tercatat dalam sejarah? Meski dikucilkan, keberadaan Suku Kalang dicatat dalam kitab paling luhur era Kerajaan Majapahit, yakni Kitab Negarakertagama.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Cerita lucu apa yang dibagikan oleh merdeka.com? Untuk itu, berikut merdeka.com membagikan kumpulan beberapa cerita lucu dilansir dari berbagai sumber, Jumat (19/1/2024):
Kepopuleran tembakau Deli ini begitu terkenal di pasar tembakau Eropa sebagai pembungkus cerutu terbaik di dunia. Bahkan, tembakau Deli mampu mengubah gelombang perekonomian di wilayah Sumatra Timur.
Maraknya lahan-lahan perkebunan tembakau dengan cepat mengubah aktivitas ekonomi di Sumatra Timur menjadi sibuk dengan kegiatan ekspor. Tak ayal jika di abad ke-19 menjadi batu loncatan ekonomi yang signifikan.
Dulunya Tanah Kosong
Melansir dari artikel "Perkebunan Tembakau dan Kapitalisasi Ekonomi Sumatera Timur 1863-1930" karya Allan Akbar, wilayah Sumatra Timur merupakan sebuah wilayah dataran rendah yang ditumbuhi hutan belantara. Sumatra Timur sendiri meliputi Kabupaten Aceh, Langkat, Deli Serdang, Asahan sampai Labuhan Batu.
Masyarakat asli Deli sendiri memanfaatkan tanah yang subur untuk bercocok tanam sebagai sumber penghasilan utamanya seperti padi, cabai, tembakau. Meski memiliki tanah yang subur, masyarakat lokal pun hanya menanam sebagian kecil komoditas pertaniannya, sehingga tidak memberikan keuntungan yang besar.
Pada tahun 1863, seorang saudagar Arab bernama Syaid Abdullah Ibn Umar Bilsagih sangat tertarik untuk membuka lahan tembakau di Deli, namun ia tidak memiliki modal yang cukup sehingga mengajak saudagar dari Belanda untuk membeli tanah. Salah satu saudagar Belanda itu bernama Jacob Nirenhuis.
Tanam Perdana
©istimewa
Pada tahun 1864, Jacob Nirenhuis mendapatkan izin dari Sultan Deli untuk menanam tembakau di wilayahnya. Ia mendapatkan jatah tanah dari Sultan Deli tanpa menggunakan uang sewa seluas 4.000 bau yang jika dihitung dalam satu bau setara dengan 7.096 meter persegi.
Jacob yang cukup ahli dalam dunia tembakau menilai jika tanah di Deli sangat cocok ditanami tembakau. Dari situlah, dia mulai menanam secara mandiri setelah mendapat konsesi dari Sultan Deli.
Setelah mendapat penghasilan yang sangat besar dalam beberapa tahun, Jacob mendirikan Deli Maatschappij.
Terjadi Kapitalisasi
© pixabay.com/moritz320
Melihat peluang keuntungan yang sangat masif dari hasil tembakau, pada abad ke-19 pihak Hindia Belanda mulai "mengizinkan" para pemilik modal dari berbagai bangsa untuk masuk ke Hindia Belanda.
Wilayah Sumatra Timur seketika menjadi sibuk, lantaran banyak pengusaha asing yang tertarik dan berlomba-lomba untuk membuka lahan perkebunan tembakau langsung daripada membeli dari pedagang lokal. Peristiwa ini tentunya tak lepas dari peran Jacob Nirenhuis yang membuka jalan untuk menanam modal di wilayah tersebut.
Perusahaan Deli Maatschappij dari waktu ke waktu terus mengalami kemajuan yang pesat. Tembakau Deli sangat digemari oleh para pecinta cerutu di Eropa karena memiliki kualitas mutu yang baik dan memiliki rasa yang berbeda dari tembakau lainnya.
Masa Kemunduran
Melansir dari pemkomedan.go.id, kemunduran pasar tembakau terjadi pada tahun 1891 di mana pasar dunia mengalami peningkatan penawaran karena kenaikan produksi tembakau Deli. Lalu UU tarif bea masuk impor tembakau ke negeri Paman Sam, Amerika Serikat dinaikkan.
Dari faktor di atas menjadi momok kemunduran eksistensi tembakau Deli dan akhirnya beberapa lahan mulai tutup sebagian. Pada tahun 1890 sampai 1894, sebanyak 25 perusahaan tembakau ditutup. Namun, tak berhenti di situ, rupanya ada peluang yang baik di pasar dunia seperti tembakau yaitu komoditas karet.
Pada tahun 1906, telah terjadi penanaman karet secara masif di daerah Serdang. Hal ini disebabkan sudah mulai berkurangnya lahan tanaman tembakau.