Cerita di Balik Toko Jamu Cap Nyonya So di Cirebon yang Legendaris, Sudah Ada sejak 1815
Jamu ini menawarkan resep asli Tiongkok warisan zaman dulu.
Jamu ini menawarkan resep asli Tiongkok warisan zaman dulu.
Cerita di Balik Toko Jamu Cap Nyonya So di Cirebon yang Legendaris, Sudah Ada sejak 1815
Masyarakat keturunan Tionghoa sudah ada di Cirebon, Jawa Barat,sejak abad ke-17. Mereka mulanya bekerja sebagai pedagang rempah, lalu turut memperkenalkan budaya leluhur mereka ke masyarakat setempat, termasuk pengobatan. Salah satu jejak peranakan tersebut bisa dilihat dari sebuah bangunan bernama Toko Jamu Cap Nyonya So.
Lokasinya berada persis di Jalan Pandesan, Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan. Kabarnya, toko jamu ini dianggap tertua di Cirebon lantaran sudah ada sejak 1815. Usaha itu terus berlanjut hingga sekarang dan diteruskan oleh generasi keenam.
-
Kapan Toko Jamu Kembang Menoor berdiri? Toko jamu ini sudah lama berdiri, sejak dirintis pertama tahun 1957.
-
Siapa pendiri Toko Jamu Kembang Menoor? Awalnya, toko jamu ini didirikan oleh Ny Mien yang kala itu sudah berjualan jamu.
-
Dimana jamu pertama kali ditemukan? Secara historis, jamu telah ada sejak tahun 825 Masehi yang dibuktikan dengan adanya relief pada dinding Candi Borobudur.
-
Di mana pabrik obat kuno ini ditemukan? Pabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.
-
Dimana Rumah Bersejarah itu berada? Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.
-
Kapan pabrik obat kuno ini ditemukan? Arkeolog menemukan pabrik farmasi kuno saat melakukan penggalian di Kota Kuno Trakia Heraion Teikhos, Provinsi Tekirdağ, Turki.
Jika memasuki toko jamu tersebut seakan membawa kenangan zaman Hindia Belanda. Dari mulai desain bangunan sampai perabot rumah tangga semuanya menggambarkan warisan era tersebut.
Toko Jamu Cap Nyonya So jadi salah satu spot sejarah, sekaligus penyedia obat herbal yang bisa dikunjungi saat penasaran dengan Cirebon di masa silam.
Berjualan di Bangunan Peninggalan Belanda
Mengutip Instagram Cirebon History, nuansa zaman Belanda masih sangat terasa di Toko Jamu Cap Nyonya So. Desain pintu utama memakai kayu, dengan bentuk yang menjulang tinggi dan terlihat klasik.
Bagian jendela, ventilasi, perabotan sampai tangga juga masih asli sejak dulu. Ini merupakan upaya merawat warisan bangunan lawas yang tersisa zaman modern.
Lantainya juga khas masa itu, terbuat dari ubin tanah liat yang dibakar dan berwarna kuning. Dari bentuknya, bangunan menggambarkan sebuah rumah mewah di zaman penjajahan.
Foto Perempuan di Depan Toko Merupakan Perintis Awal
Di depan pintu, terdapat pelat bergambar seorang perempuan yang tengah duduk, dengan tulisan Jamu Cap Nyonya So.
Gambar: Cirebon History
Menurut karyawan di toko jamu itu, gambar perempuan tersebut merupakan perintis awal dari usaha jamu ini bernama Nyonya Tan So.
Ia sudah membuat jamu sejak tahun 1800-an awal, di mana kini resepnya diturunkan kepada generasi-generasinya.
Usaha jamu terus dipertahankan walau saat ini tidak seramai zaman dulu. Walau begitu, pembeli tetap ada yang datang untuk membeli racikan jamu untuk pengobatan tertentu.
Kenalkan Resep Asli Tiongkok
Untuk resepnya, diketahui merupakan peninggalan leluhur dari Nyonya Tan So. Racikannya asli khas negara Tiongkok, sehingga kualitasnya terjamin.
Bahan-bahan yang digunakan juga herbal, khas negeri tirai bambu.
Jamu diproses dengan cara direbus yang dilakukan langsung di toko, bahan-bahannya didapatkan dari pemilik yang saat ini tinggal di Jakarta.
Beberapa jamu yang dijual adalah jamu untuk kesehatan keluarga hingga jamu untuk perempuan yang sudah melahirkan.
Jika ingin merasakan suasana otentik khas peranakan Tionghoa era kolonial Belanda, mampirlah ke Toko Jamu Cap Nyonya So, dengan jam operasional mulai pukul 08:00 hingga pukul 16:00.
Suasana di dalam bangunan Toko Jamu Cap Nyonya So Cirebon.