Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya
Peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.
Peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.
Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya
Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya atau disingkat TPKS merupakan sebuah tempat yang diduga menjadi pusat aktivitas manusia sekaligus permukiman warga saat pemerintahan Sriwijaya berlangsung. Penetapan tempat ini menjadi Taman Purbakala dibuktikan dengan penemuan-penemuan benda yang digunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari mereka mulai dari perahu, bangunan bata, gerabah, dan lain sebagainya.
Pembangunan TPKS juga sebagai wadah untuk menyimpan sekaligus merawat benda-benda sejarah era Sriwijaya yang tentunya tak ternilai harganya dan mengandung nilai historis yang tak terhingga.
Letak Geografis
Menurut beberapa sumber, keberadaan TPKS atau biasa disebut Situs Karanganyar ini berada di posisi yang cukup strategis. Potret kehidupan manusia saat itu begitu makmur dan sejahtera.
Letaknya yang berada di tepi utara Sungai Musi atau tepatnya di Kecamatan Gandus, Kota Palembang telah ditemukan jaringan kanal, parit, kolam yang rapi. Penemuan ini menandakan buatan dari tangan-tangan manusia.
-
Dimana lokasi Kecamatan Sukasari di Purwakarta? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
-
Apa bukti sejarah yang menunjukan kebesaran Purnawarman? “Inilah (tanda) sepasang telapak kaki yang seperti kaki Dewa Wisnu (pemelihara) ialah telapak yang mulia sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia”.
-
Di mana lokasi penemuan pemakaman purba ini? Tim arkeolog dan mahasiswa dari Universitas Minho di Portugal melakukan penggalian di situs megalitikum berusia 5.000 tahun. Situs ini ditemukan baru-baru ini dan merupakan monumen pemakaman zaman purba yang berada di puncak bukit Monte do Oural, kota Vila Verde.
-
Apa saja yang menjadi bukti keberadaan persidangan di Kampung Huta Siallagan? Dahulu, jika ada persoalan-persoalan di wilayah Huta Siallagan, maka disidang di batu itu. Saat ini, seluruh bebatuan yang konon menjadi tempat persidangan bagi orang yang melakukan tindak kejahatan itu menjadi situs sejarah. Susunan kursi itu sebanyak sembilan buah, ada tempat duduk untuk raja, dukun, dan orang yang bersalah (pelaku).
-
Di mana situs Kerajaan Sriwijaya ditemukan? Pemancing Temukan "Pulau Emas", Situs Kerajaan Sriwijaya Berusia 400 Tahun Situs kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu yang dikenal sebagai Pulau Emas telah ditemukan para pemancing lokal yang melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
Keidentikan Kerajaan Sriwijaya sebagai Kerajaan Maritim ini juga dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Aliran air atau kanal sudah ada sejak zaman tersebut, tentunya didesain oleh orang-orang yang sudah ahli di bidang tata air.
Situs Karanganyar
Di TPKS juga terdapat sebuah tempat peninggalan Sriwijaya, yaitu Situs Karanganyar yang terletak di dataran aluvial Sungai Musi, berhadapan langsung dengan pertemuan Sungai Musi, Sungai Ogan dan Kramasan.
Sejak dulu, bagian utara Sungai Musi ini sudah banyak ditemukan benda-benda arkeologi yang konon sudah ada sejak abad ke-7 sampai ke-15. Benda tersebut di antaranya: Situs Kambang Unglen, Padang Kapas, Ladang Sirap, Bukit Seguntang dan lain sebagainya.
Situs ini terbagai dalam tiga subsitus. Di setiap subsitus tersebut memiliki aliran air dan juga kolam yang ukurannya bermacam-macam. Selain itu, ketiganya juga dihubungkan dengan parit yang berjumlah 7 buah.
Temuan Purbakala
Berdirinya kawasan TPKS ini berkat adanya penemuan benda-benda purbakala yang konon digunakan oleh manusia pada saat itu. Lebih dari itu, benda tadi juga sebagai salah satu penunjang mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Benda-benda tersebut seperti manik-manik, struktur batu bata, damar, tali ijuk, keramik, hingga perahu. Selain itu, ada juga penemuan benda yang berbahan dasar gerabah seperti anglo, tungku, kendi, tempayan, hingga genteng.
Banyaknya penemuan benda dari berbagai macam bahan ini menandakan bahwa di wilayah TPKS ini dulunya menjadi pusat aktivitas manusia yang cukup padat. Lebih dari itu, adanya struktur pulau buatan, parit, dan kolam juga menjadi penanda bahwa mereka hidup menetap dalam jangka waktu yang cukup lama.
- Mencicipi Lumpang, Kue Basah Khas Palembang yang Sudah Ada sejak Masa Kerajaan Sriwijaya
- Menguak Asal-Usul Taman Nasional di Indonesia, Sudah Ada sejak Zaman Kerajaan Sriwijaya
- Taman Margasatwa Ragunan Tetap Beri Pelayanan Hari Raya IdulAdha, Buka dari Jam 09.00-16.00 WIB
- Menguak Rahasia Besar Kehidupan Purbakala di Situs Bumiayu Brebes, Jadi Saksi Bisu Terbentuknya Pulau Jawa
Diresmikan Tahun 1990
Pembangunan TPKS bertujuan untuk menjaga dan melestarikan seluruh benda-benda purbakala. Menghabiskan waktu pembangunan lebih kurang 4 tahun, TPKS telah diresmi beroperasi pada tahun 1990 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.
Mengutip beberapa sumber, berdirinya bangunan TPKS ini tepat berada di kawasan berdirinya Kerajaan Sriwijaya. Area seluas 20 hektare ini terlihat jelas banyaknya kanal-kanal dan juga kolam sehingga disebut bangunan air.