Tangkap Ikan Ramai-ramai Pakai Jaring, Intip Meriahnya Festival Mardoton Danau Toba
Tradisi Mardoton merupakan tradisi cara menangkap ikan yang dilakukan para leluhur masyarakat Danau Toba sejak puluhan tahun lalu.
Masyarakat di sekitar Danau Toba, Sumatra Utara (Sumut) memiliki tradisi unik yang beragam. Sampai saat ini, masih banyak dari tradisi tersebut yang dipercaya bahkan dilestarikan.
Salah satunya adalah Tradisi Mardoton. Tradisi ini merupakan tradisi cara menangkap ikan yang dilakukan para leluhur masyarakat Danau Toba sejak puluhan tahun lalu.
-
Kapan tradisi Binarundak di Sulawesi Utara dilakukan? Tradisi ini dilakukan dengan memasak nasi jaha secara bersama-sama selama tiga hari berturut-turut setelah Hari Raya Idul Fitri.
-
Apa itu tradisi Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya? Tradisi kawin tangkap ialah perkawinan yang dilakukan dengan cara menangkap perempuan dengan paksa untuk dikawinkan dengan pria yang tidak dicintainya.
-
Bagaimana tradisi Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya dilakukan? Pelaksanaan kawin tangkap merupakan perkawinan yang terjadi tanpa persetujuan salah satu pihak.Tradisi ini terjadi bukan atas dasar cinta, tetapi karena kesepakatan antara orang tua laki-laki dan perempuan, tanpa sepengetahuan perempuan.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Kenapa tradisi Kawin Tangkap dilakukan di Sumba Barat Daya? Motivasi yang melatarbelakangi tradisi ini pun beragam, seperti masalah ekonomi terlilit hutang, atau karena alasan kekerabatan. Masyarakat mengganggap, agar hubungan kekerabatan yang sudah terjalin tidak putus, diperlukan adanya perkawinan antara dua kebisu (suku).
-
Kenapa tradisi Tukar Takjil di Sumatera Selatan dilakukan? Tradisi unik saling tukar takjil ini memiliki makna yang cukup mendalam. Selain sudah dilakukan secara turun-temurun, tradisi ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dengan para tetangga kampung.
Tradisi ini setiap tahunnya masih digelar, tepatnya pada Bulan Sipaha Sada atau bulan pertama pada Penanggalan Kalender Batak. Festival ini digelar di sepanjang bibir Pantai Tuktuk, di Desa Tuktuk Siadong.
Masyarakat, khususnya para pemuda desa, mengemas tradisi tersebut menjadi festival seru yang selalu dihadiri oleh pejabat pemerintahan dan menarik perhatian wisatawan.
Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Prosesi Festival Mardoton
Dulunya, Tradisi Mardoton ini dilakukan para leluhur masyarakat Danau Toba dengan menggunakan alat memancing ikan, yaitu bubu.
Namun, seiring berkembangnya zaman, masyarakat kini mulai menggunakan doton atau jaring berbahan kain yang dirajut menjadi mata jaring dengan berbagai ukuran.
Ada serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam Festival Mardoton ini. Acara dimulai dengan kegiatan menurunkan solu atau perahu ke Danau Toba, yang bertujuan agar membawa keberuntungan pada pengguna.
Kemudian, membuat sesajian dari tepung beras untuk media doa kepada Tuhan Sang Pencipta melalui Namboru Saneang Naga Laut, yang dalam kepercayaan masyarakat Danau Toba diyakini sebagai Dewi Air.
Berbagai Kegiatan Seru
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Dalam festival ini, kegiatan tak hanya berfokus pada acara menangkap ikan saja. Namun, festival ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat melalui beberapa rangkaian kegiatan, antara lain Focus Group Discussion (FGD), pembentukan Komunitas Pardoton, perlombaan Manopong Doton, edukasi ekosistem Danau Toba, dan pameran kuliner.
Kemudian, biasanya diikuti dengan penaburan ribuan benih ikan di Danau Toba, lomba menghias solu atau perahu, pameran kuliner ikan Danau Toba, dan pemutaran film semi dokumenter 'Ahu Pardoton', serta penanaman bibit pohon.