Teror Harimau Sumatra Terjadi Lagi, Tertangkap Kamera Saat Mangsa Ternak Warga Sumut
Teror harimau sumatra kembali terjadi. Kali ini, harimau sumatra beberapa kali terlihat masuk di wilayah perkampungan penduduk di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut).
Teror Harimau Sumatra kembali terjadi. Kali ini, harimau ini beberapa kali terlihat masuk di wilayah perkampungan penduduk di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut). Bahkan, dalam sepekan ini, sudah ada tiga ekor lembu milik warga yang dimangsa hewas buas ini.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah V Bahorok, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Palber Turnip mengatakan, kasus konflik pertama kemunculan harimau ini terjadi pada Jumat (18/12). Pihaknya menerima laporan adanya lembu di Blok Hutan Sei Kelam dimangsa harimau.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Suara siapa yang tertinggi di PSU DPD RI Sumbar? Dalam hasil rekapitulasi tersebut Cerint Iralloza Tasya meraih suara tertinggi.
-
Mengapa Harimau Sumatera sangat dihormati di sejumlah daerah di Sumatera? Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua.
-
Kapan PDRI dibentuk di Sumatera Barat? Mengutip situs esi.kemdikbud.go.id, pemerintah darurat ini berhasil berdiri pada 22 Desember 1948 di Halaban, sebuah daerah di Lima Puluh Kota.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
"Hari itu juga dilakukan pemasangan camera trap. Hasil camera trap menunjukkan kemunculan harimau di lokasi temuan bangkai. Karena ada sisa sedikit bangkai, dibakar untuk menghilangkan dominansi harimau," kata Palber pada Selasa (29/12).
Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Faktor Kemunculan Harimau
Menurut Palber, kemunculan harimau di wilayah penduduk tak lepas dari masih banyaknya masyarakat yang enggan mengandangkan ternaknya. Warga setempat masih suka menggembalakan ternak di dekat hutan, sehingga memancing datangnya harimau. Padahal, masyarakat telah diimbau untuk mengubah pola penggembalaan.
"Bisa jadi kalau dikandangkan, mereka harus mengambil rumput untuk pakan, jadi mereka memilih menggembalakan," ucapnya.
Tertangkap Camera Trap
liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Kemudian pada Jumat (25/12), Kepala Bidang Wilayah I Kabanjahe, Mustafa Imran Lubis menyebutkan, pihaknya mendapat laporan adanya 2 ekor lembu yang dimangsa harimau di Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok.
Jarak antara lokasi kemunculan pertama dan kedua ini hanya 6 hingga 7 Km, dan 2 Km dari perbatasan dengan TNGL. Saat itu, tim gabungan dari BBKSDA Sumut, BBTNGL, WCS, Yehuwa, dan lainnya pun langsung ke lokasi.
Kemunculan harimau ini juga sempat terekam camera trap yang dipasang. Terlihat harimau tersebut mencoba memakan bangkai lembu.
"Dari tangkapan camera trap yang dipasang, didapatkan seekor harimau sumatera sedang mencoba kembali dan memakan bangkai lembu," sebutnya.
Warga Diminta Ubah Perilaku Beternak
Kasus harimau memangsa ternak warga di Langkat bukanlah yang pertama di tahun 2020. Ada beberapa kasus yang terjadi sebelumnya. Kasus yang terjadi di Lau Damak, lokasi kejadian hanya berjarak 150 meter dari pemukiman warga, dan 2 Km dari TNGL.
Melihat masih tingginya konflik harimau dengan hewan ternak, masyarakat diimbau untuk mengubah perilaku beternak. Salah satunya, tidak lagi dilepasliarkan tetapi dikandangkan.