150.000 Tahun lalu, suku Afrika ini kuasai dunia
Sata ini jumlah anggota suku itu hanya tersisa 100.000 orang saja
Apakah Anda pernah menonton film komedi 'God Must be Crazy' yang salah satu bintang utamanya adalah anggota salah satu suku asli Afrika? Nah, ternyata laki-laki bernama 'Nixau' itu adalah bagian dari suku yang dulu pernah mendominasi bumi.
Berdasarkan hasil penelitian genetika yang dipublikasikan lewat Nature Communications, terungkap bila suku Khoisan atau yang lebih dikenal dengan nama 'Bushmen' sekitar 150.000 tahun yang lalu menjadi penduduk mayoritas di bumi.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
Namun, sekitar 22.000 tahun yang lalu jumlah suku Khoisan semakin menurun hingga saat ini hanya tersisa 100.000 orang saja. Sebaliknya, di saat jumlah suku Khoisan menurun, suku-suku Afrika lain justru bangkit dan berganti mendominasi.
Suku-suku Afrika baru itu pula yang akhirnya 'berevolusi' menjadi bangsa Eropa dan Asia semakin bertambah pesat jumlahnya. Bangsa-bangsa 'baru' itu terus mendominasi hingga berjumlah 7 miliar lebih seperti saat ini, termasuk kita.
Data penelitian genetika ilmuwan Penn State dan Universitas di Amerika, Brasil, dan Singapura tersebut berasal dari observasi yang dilakukan terhadap 1.462 gen dari 48 etnis yang ada di bumi, Daily Mail (05/12). Dari data itu, terbukti bila gen suku Khoisan yang bermukim di Afrika Selatan itu berbeda dari bangsa Eropa, Asia, bahkan suku Afrika lainnya.
"Hasil penelitian terdahulu dan sekarang sama-sama menunjukkan suku Khoisan dan seluruh umat manusia berbagi nenek moyang yang sama sekitar 150.000 tahun lalu," ujar salah satu profesor dari Penn State, Webb Miller.
Terlebih, suku Khoisan mampu menjaga keaslian gen mereka dengan tidak menikahi orang dari luar suku mereka selama puluhan ribu tahun. Begitu pula dengan kultur dan ada istiadat yang diklaim masih sangat mirip dengan yang ada puluhan ribu tahun silam, saat suku Khoisan masih mendominasi bumi.
Baca juga:
Gara-gara patahan 1000 km, Amerika diintai gempa bumi dahsyat
Tren cinta digital? Sosmed makin populer jadi tempat PDKT
Peneliti berhasil rekam penampakan dan suara 'Bigfoot' Inggris
Kiamat sudah dekat? Jutaan asteroid diklaim siap hancurkan bumi
Menggemparkan! Pemburu UFO temukan kepala Obama di Mars