5 Ritual mengerikan yang makan nyawa manusia
Lima ritual hitam ini pernah terjadi dan dilakukan nenek moyang kita. Apa saja?
Manusia memiliki banyak sejarah kelam. Di masa peradaban belum terlalu maju seperti sekarang misalnya, banyak orang dikorbankan pada alam dengan alasan tertentu.
Ada yang dilakukan demi menghindari bala namun ada pula yang dikorbankan dengan alasan tradisi. Hal ini semua terjadi di hampir seluruh bagian dunia.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Dimana lokasi situs arkeologi yang dicari oleh para arkeolog? Sebuah tim peneliti saat ini tengah berburu situs arkeologi bawah air yang kemungkinan terletak di lepas pantai Teluk Meksiko.
-
Bagaimana bentuk terowongan yang ditemukan di situs arkeologi? INRAP menyampaikan, beberapa bagian dalam terowongan sangat sempit dan ada bagian yang ditutup, sementara pada bagian lainnya cukup tinggi, memungkinkan orang bisa berdiri di dalamnya.
-
Dimana letak situs-situs arkeologi yang ditemukan tersebut? Temuan-temuan tersebut termasuk struktur, desa berbenteng, bangunan pertahanan dan seremonial, pemukiman di puncak gunungm geoglyph lainnya di seluruh lembah Amazon.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Fregellae? Para arkeolog dari Leibniz-Zentrum für Archäologie (LEIZA) dan Universitas Trier telah menggali reruntuhan vila pertanian milik elit lokal di Fregellae.
Hingga kini, banyak dari sisa peninggalan tradisi dan ritual kelam itu masih terlihat dengan jelas. Berfokus pada temuan arkeologisnya, berikut adalah 5 tradisi pengorbanan manusia yang pernah dilakukan nenek moyang kita seperti yang dilansir ListVerse.
Pengorbanan bayi dalam kendi
Hal kejam ini terjadi di banyak periode mulai dari masa neolitikum hingga saat ini di Afrika. Dalam tradisi ini, seorang bayi atau bahkan janin diletakkan dalam sebuah kendi dan kemudian dikubur sebagai bentuk pengorbanan.
Di zaman besi, pengorbanan ini ditujukan untuk menolak bala seperti bencana alam. Di Afrika, kebanyakan dilakukan untuk mencegah kekeringan berkepanjangan.
Pengorbanan bangsa Minoan
Bangsa Minoan hidup di Kreta, Yunani pada zaman perunggu dari 3000-1100 SM. Meski dikenal sebagai bangsa yang pertama kali mengenal tulisan, tradisi pengorbanan manusia juga terjadi di sini.
Dalam sebuah lukisan religi, terlihat bahwa orang pada masa itu mengorbankan anak-anak dan kemudian memakannya untuk ditujukan pada dewa-dewa. Kegiatan ini makin menjadi-jadi ketika Kreta dilanda bencana berkepanjangan.
Pengorbanan manusia di Inggris
Bangsa Celtic yang datang ke daratan Inggris pada 700 SM memiliki sebuah kepercayaan menarik. Bangsa Romawi yang coba menginvasi daratan ini pun dibuat terkejut dengan kebiasaan orang Celtic yang sering sekali melakukan praktik pengorbanan manusia.
Banyak jasad yang merupakan korban pembunuhan di sana diawetkan. Bahkan, salah satu jasad yang paling terkenal seperti Fissured Fred sampai tercerai berai bentuknya diduga karena digunakan untuk ritual tersebut.
Pengorbanan untuk sang Fir'aun
Seorang Fir'aun yang mati tidak lantas mati sendiri. Dirinya seringkali mengajak teman hidupnya di bumi untuk mati dengan tujuan sebagai teman di akhirat.
Hal ini kemungkinan terjadi pada 3500-3200 SM di mana korban tidak jelas mati dengan kehendak sendiri atau dipaksa. Pasalnya, tidak seperti Fir'aun yang jasadnya dimumikan, jasad korban ini dipukul-pukul terlebih dulu sebelum akhirnya turut dikubur dalam Piramida.
Pengorbanan Uganda
Untuk yang satu ini rupanya masih terjadi hingga sekarang. Di antara tahun 2009-2010, sebuah berita melaporkan bahwa ada sebuah ritual pembunuhan yang sedang terjadi di sana yang memakan korban anak-anak.
Tidak jelas dari mana ritual ini bermula, namun diperkirakan akibat pengaruh sebuah film dari Nigeria. Film ini mengisahkan tentang seorang keluarga yang mendadak kaya raya setelah mengorbankan seorang manusia.
Akibatnya, banyak anak di negara tersebut diculik dan kemudian dibunuh. Hanya sedikit dari korban yang kemudian berhasil selamat namun menderita trauma karena penis mereka sudah dipotong oleh para penculik.