6 Jenis Kanker yang Bisa Dideteksi Alat Skrining Berbasis AI Buatan Alibaba
Lembaga riset Alibaba, DAMO Academy menggunakan teknologi artificial intilligence (AI) dalam mengembangkan alat untuk mendeteksi kanker.
Lembaga riset Alibaba, DAMO Academy, telah menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengembangkan alat deteksi kanker yang dikenal dengan nama PANDA.
Alat skrining kanker ini dirancang oleh tim AI medis di DAMO Academy dan berfungsi untuk mempercepat proses diagnosis lesi kanker serta pra-kanker, sehingga menjadi lebih cepat dan terjangkau.
-
Apa yang dibayangkan oleh AI? Hasilnya sungguh memesona. Coldplay memainkan musik mereka di tengah latar belakang Gunung Bromo yang diselimuti kabut, menambah pesona dan kemegahan dari acara tersebut. Ribuan penonton terlihat memadati area tersebut.
-
Mengapa Ai-Khanoum hancur? Lokasinya yang rentan membuatnya terjebak di antara persaingan kekaisaran Seleukia dan Maurya, yang berusaha mengendalikan rute perdagangan Jalur Sutra. Gangguan geopolitik ini kemungkinan menggoyahkan wilayah dan kemampuan kota untuk mempertahankan otonomi ekonomi dan politiknya.
-
Bagaimana AI digunakan untuk membaca gulungan kuno tersebut? Para peneliti menggunakan teknologi mutakhir, seperti inframerah, pencitraan ultraviolet, dan tomografi untuk membaca papirus kuno yang sekarang menjadi bagian dari koleksi di Perpustakaan Nasional Napoli.
-
Kapan AI memprediksi wajah manusia akan berubah? AI yakin bahwa ini adalah gambaran tentang bagaimana manusia akan terlihat 1.000 tahun mendatang.
-
Kenapa AI bisa mendeteksi penyakit lebih akurat dibanding manusia? Beberapa algoritma AI yang fokus pada bidang ini memiliki kapasitas untuk mendeteksi perubahan halus pada pola suara yang terkait dengan penyakit tertentu. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh telinga manusia.
-
Apa yang ditemukan para ahli dengan menggunakan AI? Para ahli dari Universitas Bradford, Nottingham, dan Stanford telah mengembangkan algoritma analisis khusus untuk membuat sebuah penemuan: salah satu objek dalam lukisan karya Raffaello Sanzio/Raphael ternyata tidak dilukis oleh sang maestro.
"Kami bertujuan untuk menerapkan AI di setiap tahap pengobatan kanker, mulai dari deteksi awal hingga diagnosis yang akurat dan mudah diakses," ungkap Kepala Tim AI Medis DAMO, Le Lu.
"Solusi berbasis cloud kami memberikan dukungan kepada pasien yang mungkin kesulitan mengakses skrining kanker akibat keterbatasan atau biaya perawatan medis yang tinggi," tambahnya.
Model yang menggunakan deep learning ini dapat mendeteksi lesi kanker dan pra-kanker di pankreas melalui CT scan non-kontras. CT non-kontras adalah metode pencitraan medis yang lebih efisien dan menggunakan dosis radiasi lebih rendah dibandingkan dengan CT scan kontras.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di majalah Nature Medicine oleh DAMO Academy, yang bekerja sama dengan lebih dari 10 lembaga medis, PANDA menunjukkan sensitivitas 34,1% lebih tinggi dibandingkan radiolog dalam mendeteksi kelainan saat melakukan skrining.
"Kami berkomitmen untuk terus memanfaatkan teknologi dan menjalin kemitraan strategis dengan rumah sakit agar layanan kesehatan menjadi lebih mudah diakses, komprehensif, akurat, terjangkau, dan efisien," tambah Lu.
- Mendiagnosis Penyakit dengan AI, Solusi Canggih untuk Kesehatan di Masa Depan
- Ilmuwan Kembangkan AI untuk Identifikasi Sel Kanker, Bisa Bantu Selamatkan Banyak Nyawa
- Ilmuwan Kembangkan AI Canggih, Bisa Bedakan Sel Kanker atau Bukan
- AI Bisa Identifikasi Penyakit dengan Akurasi Hampir 100 Persen Lewat Lidah, Begini Cara Kerjanya
6 Jenis Kanker Bisa Terdeteksi
Selain kemampuan mendeteksi kanker pankreas secara dini, teknologi PANDA juga mampu mengidentifikasi enam jenis kanker lainnya hanya dengan satu kali pemindaian CT scan. Jenis-jenis kanker tersebut meliputi kanker esofagus, paru-paru, payudara, hati, lambung, dan kolorektal.
Teknologi ini telah mulai diterapkan pada awal tahun ini di dua rumah sakit di Lishui, provinsi Zhejiang, di pesisir timur Cina, untuk menganalisis hasil pemindaian CT scan dalam mencari tanda-tanda kanker.
Tidak hanya di Cina, pada awal 2024, DAMO Academy mengumumkan kolaborasinya dengan WHO Collaborating Center on Digital Health untuk mendorong inovasi dalam bidang kesehatan digital.