6 Tempat bercuaca paling ekstrim, rumah ribuan kilat dan hujan asam
Di beberapa tempat ini nyaris tidak ditemukan kehidupan
Indonesia dan banyak negara lain di dunia sedang mengalami cuaca buruk. Mulai hujan badai sampai badai salju setebal nyaris satu meter di kawasan Amerika. Cuaca buruk ini kerap disebut terjadi akibat fenomena pemanasan bagian Samudra Pasifik atau El-Nino.
Tetapi tahukah Anda sebelum ada El-Nino, ada banyak tempat-tempat di dunia yang diterpa cuaca ekstrim. Mulai dari badai salju paling lebat, puluhan ribu kilat dalam semalam, hingga hujan asam penghancur mobil. Mau tahu ada di mana saja tempat itu dan alasan mengapa mereka jadi yang paling ekstrim? Berikut ulasannya!
-
Kenapa para ilmuwan tertarik meneliti di bawah es kutub utara? Penelitian mereka menunjukkan bahwa di bawah Samudra Arktik terdapat dasar laut berlumpur yang ditutupi oleh ganggan dalam jumlah yang banyak.
-
Apa yang sedang diutak-atik oleh para ilmuwan? Ilmuwan sedang Utak Atik Chip 6G Berbasis Cahaya, Begini Cara Kerjanya Prototipe yang akan dibuat berbentuk chip semikonduktor dengan menggunakan wafer silikon. Para ilmuwan sedang melakukan percobaan untuk membuat prototipe chip jaringan 6G di masa depan.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
Danau Macaribo - Venezuela
Mau tempat paling sering tersambar petir di Bumi? Jawabannya adalah titik pertemuan antara sungai Catatumbo dan Danau Macaribo di Venezuela bagian utara yang berdekatan dengan laut Karibia.
Di tempat ini, tiap malam setidaknya ada 20.000 kilat. Fenomena ribuan kilat ini terjadi dalam 140-160 hari dalam satu tahun. Setiap hari, sambaran kilat atau petir terjadi hanya dalam rentang 10 jam.
Petir Catatumbo terjadi akibat pertemuan antara angin dan uap air dari pegunungan Andes dan laut Karibia, serta kawasan Danau Macaribo yang di kelilingi oleh rawa. Hasilnya, tempat tersebut adalah salah satu yang paling lembab di dunia, membuat awan mudah berkumpul dan menghasilkan kilat.
Foto: The Guardian
Pegunungan Meghalaya - India
Meghalaya adalah daratan tinggi yang terletak di kawasan India Utara yang berbatasan dengan Bangladesh. Yang membuat Meghalaya dikenal dunia adalah tingginya curah hujan di kawasan ini.
Sejak tahun 1871, tercatat curah hujan paling tinggi Meghalaya mencapai 24.555 mm, tepatnya di bukit Khasi. Sementara desa Mawsynram yang ada di dekat Meghalaya juga menjadi desa paling basah dengan intensitas curah hujan 11.873 mm per tahun.
Berkat hujan tahunan yang sangat tinggi ini, ada sekitar 16 lebih sungai yang mengalir dari Meghalaya. Suhu di sekitar Meghalaya juga lebih mirip kawasan sub tropis dengan suhu maksimal 28 derajat Celcius.
Foto: Indian Holiday
Antartika
Antartika atau Kutub Selatan menjadi pemengang dua cuaca paling ekstrim, yakni kawasan terdingin dan paling berangin.Â
Dome Argus, kawasan tertinggi di Antartika mungkin adalah tempat terdingin dengan suhu terendah hingga minus 82,5 derajat Celcius! Bahkan ilmuwan percaya bila suhu Dome 'A' masih bisa turun hingga minus 102 derajat Celcius.
Beralih ke Cape Denison, tempat dengan tiupan angin paling kencang di dunia. Rata-rata kecepatan angin tahunan di tempat ini mencapai 80 kilometer per jam, sekitar 3 kali lipat angin badai. Ya, otomatis tiap hari di Cape Denison Anda akan terasa tersapu badai super dingin.
Kecepatan angin tertinggi di tempat ini diperkirakan mencapai 320 kilometer per jam. Kecepatan ini tentu sangat berbahaya karena mendekati kecepatan tornado.
Gunung berapi Poas - Kostarika
Hujan asam adalah jenis hujan paling berbahaya karena bisa mencemari tanah, merusak kendaraan bahkan bangunan. Tingkat hujan asam dengan kepekatan tinggi juga disebut mampu meracuni manusia.
Hujan asam sendiri banyak terjadi di kawasan perindustrian, dan gunung berapi. Nah, tempat dengan intensitas hujan asam tertinggi adalah gunung berapi Poas di Kostarika. Kabut dan awan di sekitar gunung Poas mempunyai pH sampai 2.0 bahkan lebih rendah lagi (semakin rendah pH, semakin kuat keasamannya).
Akibat hujan dan kabut asam ini, kawasan gunung berapi seluas 3-5 kilometer persegi nyaris tanpa kehidupan. Saat hujan akan terjadi, turis di gunung Poas biasanya juga langsung akan dievakuasi untuk menghindari masalah kesehatan.
Gurun Lut - Iran
Jika Antartika adalah tempat paling dingin, maka Gurun Lut di Iran adalah tempat paling panas di muka Bumi. Berdasarkan pengamatan ilmuwan, suhu tertinggi yang pernah tercatat di gurun Lut adalah 70,7 derajat Celcius.
Rekor suhu terpanas itu diambil pada tahun 2005. Kawasan gurun Lut dengan suhu paling panas adalah Gandom Beriyan atau 'Gandum Panggang' seluas 480 kilometer persegi.
Sebelumnya, tempat terpanas di dunia adalah El Azizia di Libya. Suhu tertinggi tempat tersebut adalah 58 derajat Celcius. Suhu panas tempat-tempat ini diakibatkan oleh hembusan angin kering bersuhu tinggi dari gurun Sahara.
Maria Elena South (MES) - Chile
Tahun 2015 lalu, ilmuwan menemukan tempat paling kering di dunia, yakni situs Maria Elena South di gurun Atacama, Chile. Kawasan gurun Atacama sendiri dipenuhi oleh danau garam, batuan raksasa, dan daratan berpasir. Jika dilihat dengan mata, tidak ada kehidupan sama sekali di kawasan ini.
Mengapa MES jadi tempat paling kering? Karena curah hujan di kawasan ini sangat sedikit (15 mm per tahun). Bahkan, beberapa pemantau cuaca di kawasan ini diketahui tidak pernah terkena hujan selama 4 tahun! Secara keseluruhan, Atacama tercatat tidak pernah menerima hujan dari tahun 1570-1971.
Atacama sendiri termasuk gurun paling tua di dunia sejak 200 juta tahun silam. Selama 3 juta tahun terakhir, cuaca kering ekstrim terus menghantui gurun ini. Saking keringnya, beberapa gunung di Atacama yang mempunyai ketinggian 6.000 meter tidak mempunyai es sama sekali, padahal gurun ini termasuk area subtropis.
Foto: Armando Azua-Bustos
Sumber: Live Science, Astrobio, Wondermondo