7 Rahasia Tersembunyi di Balik Hamparan Pasir Gurun Sahara
Rahasia Tersembunyi di Balik Hamparan Pasir Gurun Sahara
Hamparan pasir Sahara tak perlu diragukan lagi keindahannya yang seakan magis. Keindahan di balik kegersangan Sahara bahkan mengundang banyak turis dari seluruh dunia untuk datang melancong.
Meski demikian, gurun paling luas di dunia ini akan menelan mentah-mentah sesuatu di dataran pasirnya yang nampak tak berujung. Binatang, manusia, pesawat, hingga kota, bisa ditemukan di balik hamparan pasir Sahara.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
Nah, semua misteri Sahara bisa mulai terungkap berkat teknologi. Para arkeolog pun berangkat untuk mencari misteri apa yang ada di Sahara. Berikut deretan temuannya berdasar daftar dari Listverse.
Benteng yang Hilang
Satelit telah memungkinkan untuk para ilmuwan untuk menembus berbagai kontur dan kondisi permukaan Bumi, seperti hutan rimbun serta yang saat ini kita bahas, yakni gurun. Pada 2010, akhirnya terdapat temuan 100 benteng milik kaum Garamantes di Libya, hanya lewat satelit.
Temuan ini tak terjadi secara sengaja, karena para arkeolog sedang membantu memetakan daerah tersebut untuk pengeboran industri minyak. Ketika dipindai, gambar satelit menunjukkan tanda-tanda tembok dan bangunan. Ketika diperiksa di lapangan, peneliti mengkonfirmasi bahwa ini adalah benteng yang hilang peninggalan Garamantes.
Diperkirakan, saluran bawah tanah kuno yang dibangun masyarakat Garamantes gagal, ladang menjadi gersang dan akhirnya peradabannya terkubur di bawah pasir Sahara.
Meteorit dan Kawah Meteor
Bumi selalu dibombardir oleh hujaman benda angkasa. Kebanyakan terbakar di atmosfer dan jadi cahaya di langit yang kita kenal sebagai bintang jatuh. Namun banyak juga yang sampai ke permukaan Bumi dan memberi dampak destruktif.
Ketika bekas-bekas meteorit yang terjadi di belahan Bumi lain akan menjadi terkenal seperti di Arizona dengan kawah Barringer, di gurun tidak terlalu. Padahal, bekas luka dan kawah masih jelas terlihat. Seperti kawah Kamil di barat daya Mesir yang dihujam meteorit besi hingga meninggalkan kawah sebesar 45 meter.
Bahkan pecahan meteorit di sana pun masih tetap ada, dan terbesar di pasir tanpa terisolasi oleh pihak terkait.
Uniknya, seperlima dari semua temuan meteorit yang ada, ditemukan di Sahara. Tempat yang lebih banyak dihujani meteorit adalah Antartika.
Kaca Gurun Libya
Sebuah batu yang kini dianggap cukup berharga, tersebar di hamparan Sahara. Ini adalah Kaca Gurun Libya, batu berbentuk seperti kaca yang memiliki karakteristik yang cantik.
Menurut para ilmuwan, batu ini adalah sisa pecahan meteorit yang menghujam Bumi sekitar 29 juta tahun lalu. Jadi ini adalah batu luar angkasa.
Kaca gurun ini masih sangat banyak bertebaran meski kawah hasil hujaman meteor belum ditemukan dan diperkirakan terkubur terlalu dalam. Batu ini juga ditemukan di dalam makam Tutankhamun, yang menunjukkan bahwa kaum Mesir kuno menggunakannya sebagai perhiasan.
Anda bisa mendapatkan batu ini di e-commerce dengan harga ratusan ribu hingga jutaan Rupiah dengan mudah dari kolektor batu.
Sungai yang Hilang
Di masa hidupnya, Bumi selalu mengalami berbagai perubahan. Dalam perubahan tersebut, Gurun Sahara tak selalu ada. Berkali-kali dalam jutaan tahun, perbatasan pasir telah bergeser. Namun dengan teknologi terbaru, sesuatu dari ratusan bahkan ribuan tahun lalu bisa ditemukan.
Seperti Salah satu drainase terbesar di dunia yang mengalir dari dalam Sahara. Ini adalah 'sungai hilang' yang mengalir di Mauritania, setelah sebelumnya ditemukan ngarai bawah laut di lepas pantainya yang terukir oleh sungai.
Sungai ini diberi nama Tamanrasett, dan dengan bantuan satelit serta penelitian menyeluruh dari para ilmuwan, rentang badan air yang telah mengering 5.000 tahun lalu akhirnya tergambar membentang di Sahara.
Ikan Paus dan Dinosaurus
Salah satu temuan terbesar di dunia ilmu pengetahuan adalah ditemukannya fosil ikan paus di Sahara, tepatnya di Wadi El Hitan yang juga dikenal sebagai Lembah Ikan Paus (Whale Valley).
Ini adalah bukti besar soal samudera Tethys yang ada di zaman mesozoic, yang membelah benua besar Pangea menjadi Laurasia dan Gondwana.
Selain itu, ini juga bukti besar soal paus berevolusi dari makhluk darat menjadi makhluk yang menghabiskan seluruh hidup mereka di laut.
Selain paus ini, terdapat dua dinosaurus yang dikenal ditemukan fosilnya di Sahara, yakni Machimosaurus Rex yang merupakan buaya laut (lagi-lagi hewan laut di gurun), serta Spinosaurus yang merupakan dino karnivora terbesar yang pernah ada (tinggi 7 meter panjang 16 meter).
Pesawat Perang
Pada Perang Dunia II, Inggris membangun pangkalan di Sahara, rumah bagi pesawat-pesawat perang yang butuh diperbaiki. Namun ada satu pesawat rusak beserta pilot muda yang mengendarainya menghilang. Ini adalah pesawat P-40 Kittyhawk.
Akhirnya, pesawat ini bisa ditemukan di tahun 2012 oleh para pekerja minyak. Pesawat masih utuh, dan parasit sudah terbuka untuk jadi tempat berlindung.
Manusia Purba
Tim arkeolog yang menemukan Spinosaurus, yakni salah satunya Paul Sereno, ternyata tak cuma menemukan fosil dino. Di satu perjalanan, ia menemukan kuburan manusia terbesar di Sahara.
Situs yang berada di Gobero, tepatnya di Niger, diperkirakan dihuni sekitar 10.000 tahun yang lalu dan diperkirakan pula ini dulu adalah tempat yang hijau dan subur. Sisa-sisa ikan, buaya, dan banyak hewan lainnya bercampur di antara belulang manusia.
Perhiasan berupa tulang dan mata panah juga ditemukan, beserta tombak yang digunakan untuk berburu di perairan setempat.
Yang paling unik dari penemuan ini adalah cara penguburannya yang tidak biasa. Ditemukan tengkorak manusia pria dimakamkan di dalam panci. Ada juga yang bersandar di dalam sisa cangkang kura-kura. Dengan penemuan ini, terlihat kalau Sahara tetaplah tempat misterius.
(mdk/idc)