AS Semakin Ketakutan Gen Z Banyak Cari Sumber Berita Lewat TikTok Bukan Google, Ini Bahayanya

Ketika China semakin berkembang menjadi musuh Amerika Serikat (AS), seorang pakar teknologi menyuarakan peringatan tentang bagaimana TikTok milik China mampu mengindoktrinasi generasi muda AS.

“Lingkungan informasi sedang dimanipulasi secara aktif oleh musuh kita. Itu adalah sebuah masalah. Kita bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi 10 tahun dari sekarang ketika anak-anak yang mendapatkan semua informasi ini, mereka menginternalisasikannya, mereka percaya bahwa informasi tersebut benar,” kata Kara Frederick, Direktur Pusat Kebijakan Teknologi Heritage Foundation dikutip NYPost, Senin (6/11).

Tahun lalu dalam diskusi konferensi Fortune, eksekutif Google Prabhakar Raghavan berbicara tentang evolusi mesin pencari dan mencatat bagaimana hampir 40 persen generasi muda lebih memilih TikTok daripada Google untuk mencari konten.

“Anda memperkirakan tahun ini lebih dari separuh Gen Z menggunakan pencarian TikTok sebagai mesin pencari No.1 mereka. Mereka juga mencari tentang kondisi saat ini seperti: Gaza, Israel dan mendapatkan banjir propaganda. Ini masalah besar sebagai sumber berita bagi Gen Z,”

Kara Frederick, Direktur Pusat Kebijakan Teknologi Heritage Foundation.

Namun, juru bicara TikTok mengatakan kepada FOX News Digital pada hari Kamis bahwa “tidak ada bukti yang mendukung klaim itu.

“Konten di TikTok, yang tidak tersedia di Tiongkok, dibuat oleh komunitas kami dan tidak dipengaruhi oleh pemerintah mana pun,” kata juru bicara tersebut.

Montana menjadi negara bagian di AS yang pertama pada tahun ini melarang pengunduhan baru aplikasi berbagi video tersebut karena kekhawatiran akan misinformasi atau pengaruh China. 

Frederick menyerukan undang-undang kongres yang akan memberikan pengawasan atau peraturan terhadap TikTok. Negara-negara bagian AS yang lainnya juga perlu mengikuti jejak Montana yang melarang pengunduhan TikTok.