Australia Terapkan Larangan Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Ini Alasannya
Australia telah meloloskan undang-undang larangan media sosial untuk anak di bawah 16 tahun.
Australia baru saja meloloskan undang-undang yang melarang anak-anak di bawah usia 16 tahun untuk menggunakan media sosial. Pengesahan ini dilakukan oleh para legislator Australia pada hari Kamis dengan tujuan melindungi kesehatan mental anak-anak yang berinteraksi secara online.
Mengutip The Verge, Jumat (29/11), meskipun demikian, undang-undang ini menghadapi penolakan dari perusahaan teknologi yang mengklaim bahwa aturan tersebut tidak dapat diterapkan.
-
Di mana anak selebriti ini menarik perhatian publik? Ukkasya, anak dari Irwansyah dan Zaskia Sungkar menjadi salah satu anak selebriti yang sejak lahirnya telah mencuri perhatian publik karena dikatakan sebagai bibit unggul sejak dini.
-
Kapan Atalarik mengunggah momen keluarga di media sosial? Atalarik baru-baru ini mengunggah momen kebersamaan keluarganya pada hari Selasa, 18 Juni 2024.
-
Siapa yang kerap mengunggah kesehariannya di media sosial? Setelah menikah dengan Harvey Moeis dan memiliki 2 anak, Sandra kerap mengunggah kesehariannya di media sosial.
-
Apa risiko terbesar media sosial bagi anak-anak? Media sosial menghadirkan risiko besar bagi kesehatan mental remaja.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Siapa yang merekam dan mengunggah wejangan ibu tersebut ke media sosial? Dengan diam-diam sang putri merekam ucapan sang ibu dan mengunggahnya di media sosial.
Aturan baru ini dijadwalkan mulai berlaku dalam waktu 12 bulan ke depan, memberikan waktu bagi perusahaan media sosial untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Salah satu persyaratan tersebut adalah mengambil langkah-langkah yang wajar untuk mencegah anak-anak yang belum mencapai usia minimum memiliki akun media sosial.
Tanggung Jawab Penerapan Aturan
Anak-anak yang melanggar pembatasan yang akan datang tidak akan dikenakan sanksi, begitu pula dengan orang tua mereka. Tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan penyedia platform. Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyatakan, “Kami ingin anak-anak Australia memiliki masa kecil yang baik, dan kami ingin orang tua tahu bahwa Pemerintah ada di pihak mereka.”
Albanese juga menambahkan, “Kami tahu beberapa anak akan mencari cara untuk mengakali aturan ini, tetapi kami mengirimkan pesan kepada perusahaan media sosial untuk memperbaiki tindakan mereka.”
Platform Terkait dan Pengecualian
Meskipun undang-undang ini tidak menyebutkan platform tertentu, aturan ini diperkirakan akan berlaku untuk Facebook, Instagram, Snapchat, dan TikTok. Namun, situs seperti YouTube dan platform pesan seperti WhatsApp akan dikecualikan dari aturan ini.
Legislasi ini tidak menjelaskan secara spesifik bagaimana perusahaan teknologi akan menegakkan pembatasan usia baru tersebut. Namun, perusahaan yang gagal mematuhi aturan ini dapat dikenakan denda hingga 50 juta AUD (sekitar 32,4 juta USD).
- Mengatasi Kecanduan Media Sosial pada Anak, 5 Solusi Efektif untuk Orang Tua
- Negara Tetangga Indonesia Ini Larang Anak di Bawah 16 Tahun Pakai Media Sosial
- Australia Bakal Larang Anak-Anak di Bawah 16 Tahun Main Medsos, Gantinya Diajak Ikut Kegiatan Ini
- Negara Ini Berencana Melarang Akses Media Sosial bagi Anak Di Bawah Usia 16 Tahun
Dukungan Masyarakat dan Tanggapan Perusahaan
Survei yang dilakukan oleh YouGov menunjukkan bahwa 77 persen warga Australia mendukung langkah-langkah ini. Usulan serupa untuk memberlakukan batasan usia yang lebih tinggi di situs media sosial juga sedang dieksplorasi di Norwegia dan Florida, dengan Florida saat ini menghadapi tantangan terkait kebebasan berbicara.
Meta, salah satu perusahaan teknologi, mengkritik undang-undang ini saat diperkenalkan di parlemen Australia, menyebutnya “inkonsisten dan tidak efektif.” Perusahaan tersebut mendesak pemerintah Australia untuk menunda pengesahan undang-undang tersebut, mengingat adanya “ketidakpastian seputar langkah-langkah wajar yang perlu diambil” agar platform yang terdampak dapat menegakkannya.
Reaksi dari Pemilik Platform
Elon Musk, pemilik platform X, juga mengkritik undang-undang ini, menuduh bahwa undang-undang tersebut tampaknya merupakan “cara belakang untuk mengontrol akses internet bagi semua warga Australia.” Hal ini menunjukkan adanya ketegangan antara pemerintah dan perusahaan teknologi terkait regulasi penggunaan media sosial di kalangan anak-anak.
Dengan adanya undang-undang baru ini, diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi anak-anak di Australia saat berselancar di dunia maya. Namun, tantangan dalam penerapan dan pengawasan aturan ini tetap menjadi perhatian utama.