Bagaimana nasib kloningan domba Dolly saat ini?
para peneliti ternyata masih berambisi untuk membuat kloning dari sel milik Dolly.
20 Tahun lalu, tepatnya tahun 1996, dunia sains gempar dengan berita berhasil dikembangkannya seekor domba kloning bernama Dolly. Dengan cepat, nama Dolly mendadak jadi superstar tak hanya di dunia sains, namun di media.
Domba tersebut adalah mamalia pertama yang sukses dikloning dari sel domba dewasa. Penemuan mutakhir ini mengantar kita pada era sekarang di mana berbagai mamalia seperti anjing dan kuda sudah bisa dikloning.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Namun jalan berliku harus dialami Dolly sebelum akhirnya penelitian ini sempurna. Hal ini dikarenakan DNA sang domba hanya menunjukkan bahwa ia akan berumur pendek, tak lebih dari setahun. Meski Dolly mampu bertahan hingga lebih dari setahun, di umur lima tahun ia terserang penyakit arthritis, yang membuat sendi-sendinya membengkak. Hingga saat ini tidak diketahui apakah penyakitnya ini dikarenakan dia hanyalah seekor domba kloning.
Akhirnya, di tahun 2003 Dolly meninggal karena virus yang menyebabkan arthritis tersebut pada umur 6 tahun. Dolly hanya hidup dengan usia separuh angka harapan hidup domba pada umumnya.
Namun sebelum meninggal para peneliti ternyata masih berambisi untuk membuat kloning dari sel milik Dolly. Hal tersebut berhasil terjadi di tahun 2007 saat peneliti dari University of Nottingham berhasil melahirkan 10 ekor Domba yang akhirnya disebut "Nottingham Dolly" tersebut.
Dilansir dari Tech Insider, kesepuluh keturunan kloning domba dolly tersebut tak semuanya bertahan. Hanya tersisa empat ekor domba bernama Debbie, Denise, Dianna dan Daisy. Mereka dipelihara dan dikembangkan bersama domba kloning dan domba biasa lain di sebuah peternakan di Kampus University of Nottingham.
Domba-domba yang kini berumur 9 tahun ini dalam keadaan sehat, dan sampai saat ini masih dipantau metabolisme, kardiovaskular, serta kesehatan otot dan berbagai gangguannya, mengingat dulu Dolly terserang virus di persendiannya. Dolly yang memang mengalami penuaan dini di area persendian, ternyata tak menurunkan gen tersebut ke 4 domba ini.
Ilmuwan memang mengabdikan diri untuk meneliti bagaimana pengembangan gen bisa mengalami penuaan dini di area tertentu dari sang hasil kloning. Berbagai faktor seperti faktor epigenetik dan mencari tahu bagaimana cara kerja gen terhadap kehidupan organisme.
Akhirnya domba-domba yang dikloning dengan cara yang sama dengan Dolly, yakni 'somatic-cell nuclear transfer' ini, berhasil hidup hingga 9 tahun dan masih sehat hingga sekarang. Tak hanya itu, gaya hidup dari para Nottingham Dolly ini ternyata cukup mewah. Karena fasilitas tempat tinggal dan makanan tersedia dengan melimpah. Tak heran mereka masih tetap terlihat sehat dan gemuk.
Baca juga:
Peneliti sebut susu kecoak mengandung nilai gizi tinggi
Ini yang terjadi pada tubuh manusia saat kesetrum
Foto satelit jadi saksi kemunculan danau 'darah' di Iran
7 Kisah manusia dengan ketahanan tubuh yang luar biasa!
Tingkatkan inovasi, UI gelar konferensi internasional secara maraton
Jangan percaya, ini 5 mitos seram hiu yang ternyata salah kaprah