Baru 6 detik mengudara, roket Rp 24 miliar NASA meledak hebat
Tim peluncuran roket Antares tidak tahu mengapa roket itu bisa meledak
Untuk mengembangkan penelitian di stasiun luar angkasa ISS, NASA menerbangkan sebuah roket kemarin (28/10). Sayangnya, roket berharga puluhan miliar itu meledak hanya beberapa saat setelah lepas landas.
Roket Antares yang sedianya membawa logistik dan perlengkapan penelitian untuk ISS meledak hebat setelah lepas landas dari pulau Wallops, Amerika, pukul 18.22 waktu setempat. Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, NASA mengalami kerugian yang tidak sedikit, termasuk tertundanya beberapa misi ISS.
-
Di mana NASA melakukan uji coba roket? Rekaman tersebut menunjukkan video pengujian yang berlangsung antara 10-15 Juli.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Kenapa NASA mengembangkan roket untuk misi Mars? MAV diatur untuk mengambil sampel yang dikumpulkan oleh penjelajah Mars Perseverance milik NASA pada awal tahun 2030-an.
-
Bagaimana cara NASA menguji roket untuk Mars? Badan antariksa AS telah berhasil menyelesaikan uji terowongan angin pada model skala MAV yang dicetak 3D.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
Bagaimana tidak, roket buatan perusahaan swasta, Orbital, itu membawa kargo seberat 2,3 ton berupa makanan serta beberapa eksperimen yang dibuat spesial oleh anak-anak sekolah. Selain itu, terdapat alat-alat rahasia untuk tim 'Expedition 41' yang saat ini ada di ISS.
Pihak Orbital pun mengaku belum mengetahui penyebab pasti mengapa roket Antares bisa meledak hanya 6 detik setelah lepas landas. Sebab, teknisi dan ilmuwan mereka tidak menemukan tanda-tanda kerusakan atau keanehan lain sebelum roket tersebut mengudara.
"Sesuatu yang salah telah terjadi, dan kami akan menemukannya. Kami tidak mendapatkan indikasi jika roket tersebut akan meledak. Kemungkinan kesalahan terjadi pada 20 menit pertama," ungkap Frank Culberston, perwakilan dari Orbital, Daily Mail (28/10).
Setelah roket Antares meledak, pihak Orbital segera mengaktifkan fungsi penghancuran diri sendiri roket tersebut. Sehingga sebelum jatuh ke tanah, roket tanpa awak itu sudah hancur berkeping-keping. Hal ini ditujukan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa jika roket seharga Rp 24 miliar itu jatuh di daerah pemukiman.
Roket Antares yang masuk dalam misi 'Orb-3' sejatinya bukan misi pertama dari Orbital untuk NASA, melainkan misi ketiga mereka. Misi 'demonstrasi' Orbital pertama pada tahun 2013 sukses dilakukan, demikian halnya dengan dua misi resmi dari NASA yang berhasil mengirimkan kargo ke ISS.
Menariknya, roket Antares seharusnya lepas landas sejak hari Senin (27/10). Namun, akibat kemunculan sebuah perahu misterius di pantai sekitar landasan, pihak Orbital mengundur jadwalnya hingga Selasa kemarin. Mungkin saja bila Antares meluncur Senin lalu kecelakaan itu bisa dihindari.
Untuk lebih jelasnya, simak videonya berikut.
(mdk/bbo)